Bel pintu berbunyi. Kafka beranjak demi membukakan pintu untuk tamu yang gak lain adalah ibu Randu.
Dara yang masih keterkejutannya berdiri kemudian berlari menyongsong Dian dengan panik.
"Tante, tante gak boleh nikahin Bang Randu sama Nanda, tante. Gak boleh. Gak bisa."
Dian menatap Kafka heran, seakan bertanya masalah apalagi ini?
"Ra, jangan gini Ra. Gak enak—maksudnya—" Kafka sendiri bingung apalagi ketika Dara berlutut di depan Dian.
Dan lagi—Dara mengatasnamakan kakaknya agar Randu gak bisa nikah sama orang lain.
"Mbak Bella gak bahagia, tapi Bang Randu bahagia sama wanita lain?" tanya Dara dengan mata yang sudah mulai basah.
"Tante tau sendiri kan, dulu mbak Bella mau nikah sama Bang Randu, mereka rencana mau nikah setelah kerja. Tapi—mbak Bella mati karena bang Randu telat bawa mbak Bella ke rumah sakit!"