"Kesepakatan seperti apa? Apa Papa ingin jika aku menerima dirinya?" Arya tampak meninggikan nada suaranya.
"Tentu saja tidak. Papa juga tau jika dia itu perempuan gila. Tapi bagaimana pun kita harus membuat kesepakatan agar dia tak menyebarkan foto-foto ini."
Arya hanya bisa membuang napasnya dengan kasar ia yang sudah payah melupakan malam memalukan itu kini seolah dingingatkan kembali. Ia yang ingin melupakan. Sheila kini malah harus berurusan lagi dengannya gara-gara foto yang dikirimkan dari orang misterius.
"Kau tenang saja. Masalah ini biar Papa yang mengurusnya." Surya menepuk bahu putranya perlahan agar putranya itu tak terlalu tegang.
Kini Arya melangkah kembali keruangannya dengan langkah malas. Pikirannya semakin semrawut setelah mendapatkan teror ini. Ia berjalan tanpa menghiraukan siapapun yang menyapa dirinya ketika berpapasan dengan beberapa staffnya.