"Kalimat anda memang ada benarnya dok. Anda juga tidak salah, tapi seharusnya anda sebagai dokter harus berusaha sebaik mungkin agar bisa menyembuhkan pasien bukan malah pasrah dan menunggu ajal menjemput pasien anda." ucap Bastian dengan nada menohok menyindir dokter sonya.
Dr. Sonya hanya tersenyum mendengar ucapan Bastian ia tau pria berkacamata itu mungkin tak terima atau sakit hati dengan ucapannya. Namun ia mengatakan semua itu atas naluri seorang dokter yang paling tau keadaan pasien nya.
"Pak Bastian saya tau mungkin ini akan sulit. Namun setidaknya jika anda tau keinginan yang paling mendalam diidamkan oleh putri anda. Anda tentu akan merasa bahagia jika bisa memenuhi harapannya disaat-saat terakhirnya. Dari pada anda menyesal karna belum bisa membuatnya bahagia di saat terakhir nya." Bastian membuang pandangannya kearah lain sementara ia membuang napasnya dengan kasar mendengar perkataan dokter berwajah cantik tersebut.