Setelah kesepakatan kontrak kerja sama yang di jalin Arya dan dirga.Produksi Dia tea di alihkan ke salah satu pabrik Arya yang ada di ibukota.Untuk meninjau langsung proses produksi nya Dirga dan Adam alias Amanda turut pergi ke ibu kota untuk memastikan hasilnya sesuai dengan komposisi sebelumnya.
Karna tiba di jakarta sudah menunjukkan matahari yang berubah menjadi senja akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di hotel.Arya menawarkan untuk menginap di hotel milik keluarganya dan di setujui oleh Dirga.
"Dirga kamar ini cuma ada satu tempat tidur apa gak sebaiknya kita tidur di kamar yang terpisah."
"Emangnya kenapa tempat tidurnya cukup besar kamar ini juga luas kita sepertinya di kasih kamar spesial dari Arya.Aah loe kyak kembang desa yang takut gue perkosa aja.gue masih normal kali.."
'Justru ke normalan loe yang malah bikin gue takut oon' gumam Amanda lirih.
"Loe bilang apaan?"
"Eh ..enggak..guee bilang gue mau mandi duluan."
"Ya udah buruan gue juga udah lengket mau mandi" Amanda mulai membuka ranselnya dan mengambil peralatan mandinya termasuk kaos dan celananya.
Sementara itu Dirga yang mulai letih merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk berukuran king size tersebut,Saat mencoba menutup matanya Dirga mendengar handphonenya yang di letakkan di atas nakas berbunyi rupanya dari ayahnya Dirga membahas tentang laporan yang di tinggalkan untuk ayahnya sementara dirinya sedang berada di ibu kota.
Di dalam kamar mandi Amanda yang hendak melepas bajunya tampak mencari sesuatu.Sepertinya ada yang tertinggal.
"Kayak nya tadi udah aku bawa kok gak ada ya.."sambil celingak celinguk mencari sesuatu.
"Iya yah.ayah tenang aja laporannya sudah di selesaikan hendra nanti ayah tinggal periksa aja.Lusa aku sudah balik lagi kok"
". . . "
"Baik yah..kalau ada masalah sama laporannya tanyakan ke hendra.." Hendra Adalah sekertaris Dirga.
". . . "
"Oke . ."Dirga menutup telepon dan meletakkan handphonenya kembali.Tapi matanya tertuju pada sesuatu berwarna biru muda yang tergeletak di lantai saat Dirga bangun untuk mendekatinya.
Secepat kilat Amanda meraihnya dan menyembunyi kan di belakang tubuhnya lalu berlari kembali ke kamar mandi.Dirga yang merasa aneh hanya mengangkat kedua bahunya mencoba masa bodoh.Tapi sesat dia mulai teringat akan bentuk benda milik Adam yang sedikit aneh dan berbeda dari miliknya.Selain warna yang mencolok Dirga sepertinya melihat ada motif yang sedikit terlihat oleh penglihatannya seperti motif bunga.Dirga menggeleng gelengkan kepalanya memperingatkan dirinya sendiri kalau dia pasti salah lihat..
"Hampir saja ketahuan..hufftt.."Amanda merutuki dirinya yang ceroboh menjatuhkan celana dalam berwarna biru muda bermotif bunga dengan sedikit renda dibagian depan. "Untung aja Dirga belum mengambilnya bisa gawat nanti."
.
.
.
Setelah Amanda keluar dari dalam kamar mandi Dirga tampak seperti bangun tidur. "Loe kyak cewek aja sih bro mandinya lama banget gue udah mimpi dua kali tau.."
"Emangnya di dalem disediain lulur sampe loe mandi hampir satu jam?"
"Udah buruan sana mandi jangan banyak omong keburu malem gue laper.." Amanda mendorong Dirga untuk cepat cepat masuk ke kamar mandi sebelum dia semakin curiga apalagi kalau sampai menanyakan celana dalam yang sempat terjatuh tadi.
Hanya butuh waktu sepuluh menit bagi Dirga untuk mandi.Dia keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan seutas handuk yang melilit pinggangnya menuju ke kopernya dan mengambil pakaiannya.
Amanda yang rebahan mendadak menarik selimut dan menutupi kepalanya dengan selimut mana kala dia sempat melihat Dirga membuka handuknya dan hendak memakai celana pendek selututnya.
"Nih cowok gak punya sopan santun banget sih,kenapa harus di pakai di sini coba..Mata gue bener bener ternoda deh kalau begini" Amanda berbisik dibalik selimut merutuki Dirga yang melakukan hal porno baginya.Padahal sesaat tadi dia lah yang memaksa Dirga untuk masuk ke kamar mandi sebelum sempat menyiapkan pakaiannya.
Dirga yang sudah siap dengan kaos berwarna hitam dan celana pendek selutut kini berdiri di depan cermin menyisir rambutnya dan menyemprotkan minyak wangi.Membuat Amanda terbuai dengan wangi maskulin parfum Dirga..
"Bangun woy..katanya tadi laper..sekarang malah tidur.."Dirga membangunkan Amanda yang bersembunyi dibalik selimut dengan cara memukul pantatnya.Sedangkan seseorang di balik selimut mengumpat di dalam hati merasakan pantatnya yang sedikit sakit.
Amanda mulai turun dari tempat tidur sambil ngomel ngomel pada Dirga,mereka menuju kelantai bawah menuju restoran yang sudah di sediakan hotel.Rupanya Arya sang pemilik hotel sudah meminta karyawannya menyiaapkan menu terbaik yang ada di hotel tersebut untuk tamu sekaligus rekan bisnis.Walau Arya tak bisa ikut menemani karna harus menyelesaikan bisnisnya yang lain,Tapi Arya memastikan fasilitas dan pelayanan yang terbaik yang diberikan kepada tamunya.
"waow ini semua keren.." Amanda memandang meja khusus untuk nya dan Dirga atas perintah dari Arya.
Terlihat meja yang sebenarnya cukup besar untuk makan dua orang dengan menu yang bahkan lebih dari cukup untuk ber sepuluh orang.Berbagai makanan di sajikan mulai dari hidangan pembuka,menu utama dan juga hidangan penutup dengan berbagai menu.Namun ada salah satu menu utama yang membuatnya dan dirga saling memandang lalu tertawa melihat ada seporsi ayam kalkun utuh dengan ukuran yang sangat besar tersaji di hadapannya.
"Ini gimana cara makannya ya.." Amanda sedikit heboh.Dia memang sudah pernah makan ayam kalkun tapi tidak se besar ini.
"Ini sih buat makan sekampung.." Dirga menyeletuk.
"Udah hajar aja broo jangan kasih kendor..mumpung gratiss.."Amanda menimpali kata kata Dirga..
Dirga dan amanda menikmati makanannya sambil sesekali tertawa.Hidangan yang menurut mereka sangat nikmat karna di daerah tempat tinggal Dirga yang ada di kaki gunung ,jarang ada yang menjual menu lengkap dan nikmat seperti ini.-Ya jelaslahh hotel bintang lima..-
Dirga yang makan dengan belepotan karna makan kalkun berukuran super jumbo menyisakan saus yang ada di sudut bibirnya.
"Loe makannya jorok banget sih,bisa sampe belepotan kayak gini kayak anak kecil aja.."Amanda spontan mengelap noda dibibir Dirga dengan tissue
Dirga yang terpaku merasakan perlakuan Adam alias Amanda merasakan desiran di dadanya lagi.Melihat tatapan mata Adam entah mengapa jantungnya semakin tak karuan.
"Gue ke toilet dulu deh.." Pamit Dirga selain untuk menghapus mulutnya dengan air dia juga ingin menjernihkan pikirannya.
Di dalam toilet Dirga memandang cermin mencuci tangan dan mmbasuh wajahnya agar lebih segar."Gue rasa gue udah mulai gak normal,masak iya deket sama Adam bikin jantung gue pengen loncat gini..?? Gara gara kelamaan jomblo ya gini nih.." Dirga membasuh wajahnya berkali kali dengan air.
Setelah dirga kembali ke meja menyelesaikan desert nya mereka hendak kembali ke kamar namun gantian kini Adam yang meminta ijin ke kamar mandi.
Disudut ruangan Amanda yang membuka pintu toilet di sambut oleh teriakan para wanita yang ada di dalam " Anda salah masuk mas" ucap salah satu dari mereka.Amanda yang malu pun kembali segera menutup pintu tak ingin kekacauan bertambah panjang.
Karna dia sudah kebelet dan gak mungkin juga kembali ke kamarnya yang ada di lantai tujuh Akhirnya memutuskan masuk ke toilet pria.Saat memasuki toilet dia melihat beberapa pria sedang mengeluarkan hasrat panggilan alamnya.Karna bilik wc ada di ujung ruangan terpaksa Amanda harus melewati beberapa pria dengan posisi yang benar benar tidak nyaman di mata Amanda.
"Gila .. bener bener nih mata gue terkontaminasi.." Amanda mengumpat di dalam hati sesegera berlalu dari pemandangan itu,berlari menuju bilik wc untuk buang air kecil.Setelah selesai dia mengintip keluar melihat apakah ada banyak orang dengan pemandangan horor tadi.Rupanya hanya tersisa tiga orang Amanda pun segera berlari keluar dengan sedikit menutup matanya..