"Tya ya?" tanya Adrian.
"Iya. Salam kenal. Apa kamu ingat denganku? Aku pernah ke restoran Adel waktu itu."
Adrian berpikir sebentar hingga tak lama kemudian dia tersadar.
"Maaf, aku tidak terlalu memperhatikan waktu itu," kata Adrian canggung.
"Tidak apa-apa. Kamu profesional bekerja. Duduklah."
"Ah, terima kasih." Adrian kemudian duduk di hadapan Tya. Dan bingung harus memulai dari mana.
Padahal dari rumah dia sudah mantap jika ingin mengatakan jika dirinya masih mencintai mnatan istrinya. Dan dia harap kencan ini hanya sampai hari ini.
"Aku sudah memesankan makanan dan minuman. Kamu tidak keberatan kan?" tanya Tya mengawali pembicaraan.
"Oh, iya. Tidak apa-apa. Aku pemakan apa saja," jawab Adrian membuat Tya tertawa.
"Kamu bukan hanya sopan, tapi juga lucu Adrian. Oh iya, apa boleh aku hanya memamggilmu Adrian? Karena sepertinya kamu beberapa tahun lebih tua dariku."
"Tidak apa-apa. Panggil nama saja agar tidak canggung."
"Baiklah Adrian."