"Ah, nikmatnya," ucap Adrian saat dia menyeruput mie dalam cup yang masih mengepulkan asap tersebut.
"Bagaimana bisa dia membahagiakan aku saat dia hanya makan seperti itu?" batin Lara.
"Aku bisa cepat mengumpulkan uang jika terus berhemat," kata laki-laki itu lagi. Membuat Lara terdiam di tempatnya berdiri.
Tiba-tiba seorang laki-laki keluar dari pintu yang ada di sebelah Adrian.
"Adrian, cepat bantu potongan daging. Kami sedang kerepotan," kata orang itu.
"Oh, iya. Aku akan segera masuk."
Adrian masuk kembali ke dalam restoran tersebut, dan meninggalkan makan malamnya yang belum habis.
Hal itu membuat hati Lara bagai tersengat. Kenapa mantan suaminya tersebut harus sampai hidup seperti ini hanya untuk bisa kembali padanya?
"Ibu," panggil Yose pelan.
"Iya Yose, ayo kita pulang. Nanti ibu masakan telur dadar saja ya buat makan malam kita. Besok baru kita makan malam di luar."
"Iya bu."
