"Indra, tolong kamu tutup salah satu restoran cabang kita. Dan menjualnya dalam waktu dekat," kata Reina putus asa.
"Hah? Apa aku salah dengar? Menjual salah satu restoran cabang? Kenapa? Kenapa tiba-tiba kamu menyuruhku untuk menjualnya?"
"Tolong ikuti saja perintahku Ndra. Jangan banyak bertanya untuk sekarang ini."
"Lalu bagaimana dengan karyawan yang bekerja di sana?"
"Kamu bisa mengatur mereka pindah ke restoran pusat atau di cabang yang lain."
"Itu terlalu banyak Reina. Tidak semua bisa dipindah ke pusat. Tapi kalau kamu tetap bersikeras terpaksa kita harus mem-PHK beberapa dari mereka."
Reina benar galau. Di satu sisi dia merasa kasihan dengan para karyawannya. Tapi di sisi lain hanya itu yang bisa dilakukannya untuk menghentikan kegilaan ayahnya.
"Baiklah. Lakukan saja. Dan beri mereka pesangon yang layak."
"Baiklah, kalau itu sudah keputusanmu. Aku akan melakukannya."
"Terima kasih Indra."