Varen membuka pintu kamar Adel dan mendapati Adel sedang masuk angin. Ia mendekati wanita itu kemudian mengusap sudut bibir Adel dengan ibu jarinya. "Kamu tak apa-apa?" tanya Varen, meskipun itu adalah pertanyaan yang cukup konyol darinya. Mana mungkin wanita itu saat ini baik-baik saja? Dia melihat airmata Adel yang sudah mengambang di pelupuk matanya. "Pasti sangat berat ya?" Varen merengkuh tubuh Adel dan memeluknya.
"Sepertinya akan berat kalau aku melewatinya sendirian, tapi aku sekarang memiliki kamu," ucap Adel dia mengeratkan pelukannya, entah mengapa tubuh Varen saat ini terasa sangat nyaman untuk dirinya.
"Iya, kamu tidak perlu khawatir. Karena kamu memiliki aku." Varen mengecup kening Adel lembut, wanita itu tersenyum dan menatap wajah Varen yang terlihat sangat tulus memperlakukannya.
***