"Maafkan aku Yos."
Yose tersenyum. "Tak apa apa, toh kalian memang suami istri kan?"
Reina mengangguk.
"Yang penting sebentar lagi kamu akan menjadi istriku."
"Nanti setelah kita menikah, aku ingin di apartemenmu. Tak apa apa kan?"
"Ide bagus."
"Aku tak ada niatan untuk membeli rumah lagi."
"Dan …." Reina menggantung kalimatnya.
"Apa?"
"Aku ingin memiliki anak darimu."
Yose mengerjapkan matanya, berharap jika dia tidak salah dengar. Dia sampai mencubit dirinya karena tak percaya jika Reina mengatakan hal itu padanya.
"Kamu—serius?" tanya Yose.
Reina mengangguk. "Aku ingin menjadi istri dan ibu yang baik. Aku ingin memiliki anak darimu."
"Terima kasih Reina."
"Kenapa harus terima kasih?"
"Tidak apa apa, hanya saja aku sangat senang kamu mau memiliki anak dari darah dagingku."
Reina terkekeh. "Dasar, kamu terlalu berlebihan."
**