Sudah jam sembilan malam, dan Yose baru pulang dari rumah Lara malam itu.
Baru saja dia melangkahkan kaki masuk ke dalam apartemennya, suara bel harus membuat Yose harus melihat siapa yang datang semalam ini.
Apakah ibu Andira? Atau—tak mungkin kalau itu adalah Reina.
Namun ketika mengecek siapa yang datang melalui intercom, dia melihat bayangan Reina sedang berdiri di depan pintunya.
Yose pun buru buru membuka pintu tersebut.
"Reina, ada apa sampai kamu semalam ini—" Yose tak dapat melanjutkan ucapannya karena Reina sudah dulu merangsek ke dalam pelukan Yose sambil menangis.
Yose membalas pelukan itu. dia kemudian menepuk punggung Reina dengan lembut.
"Kenapa, Reina?" tanya Yose. Ia mengurai pelukannya dan mengusap air mata di pipi Reina.
Reina mengatakan tidak apa apa, dan barulah saat itu dia sadar jika ada yang aneh pada Yose.
Ada sebuah perban melilit kepalanya.
"Kamu kenapa? Ada apa dengan kepala kamu?" tanya Reina khawatir.