Andira membuka matanya, dia melihat bayangan Yose di dalam sebuah ruangan dan sedang mengobrol dengan mamanya. Andira bingung, sebab bagaimana bisa Yose saat ini ada di sana. siapa yang sudah memberitahukannya?
"Yos," panggil Andira. Lelaki itu pun langsung menghampiri Andira dengan wajahnya yang cemas.
"Iya, ada apa?" tanya Yose. Dia mengenggam tangan Andira dengan erat, seakan takut melepaskan tangan tersebut.
"Ini lah alasanku kenapa tidak mau memberi tahu masalah ini padamu, kamu pasti akan seperti ini."
"Memangnya kenapa? Aku adalah calon suamimu, kenapa kamu harus menyimpan rahasia besar ini dariku?!"
"Maaf." Hanya kata itu yang terucap dari bibir Andira. Hingga air mata mengalir melewati pipinya.
Dengan jemarinya, Yose mengusap air mata itu dengan lembut. "Mulai sekarang kamu harus mengatakan padaku, apapun itu. Kalau kamu masih menganggapku sebagai calon suami kamu."
"Aku cuma takut kalau kamu akan menjauhiku, Yose?"