"Undangan pernikahan kita sudah jadi," kata Adisty sambil menaruh beberapa undangan di meja kerja Indra.
Undangan tersebut ditujukan untuk orang-orang yang akan Indra undang nantinya. Namun lelaki itu nampak tidak tertarik. Dia beranjak dari kursi kerjanya kemudian beesiap untuk tidur.
"Ah, terserah lah," gumam Adisty. Dia sudah tak peduli lagi jika Indra mengabaikannya. Karena yang jelas dua minggu lagi lelaki itu akan menjadi miliknya seutuhnya.
Saat mata Indra hampir terpejam ponselnya berbunyi. Dan itu adalah panggilan dari Adel. Dia segera bangun dan mengangkatnya.
"Kamu ke mana saja? Kenapa tidak bisa dihubungi?" tanya Indra begitu mengangkat telepon itu.
"Maaf, maaf. Ponselku rusak kemarin. Dan aku lupa memberitahumu. Bisakah kamu menolongku sekarang?"
"Tentu saja. Tolong apa?"
"Sebenarnya aku baru saja mengambil ponselku dari tempat service sekalian tadi pulang dari restoran. Tapi sekarang mobilku tidak mau menyala, aku tidak tahu kenapa."
