"Kamu tidak ada keinginan buat bertemu dengan mereka, Yos?" Pertanyaan itu terlontar ketika mobil Yose melaju membelah jalanan di pagi itu.
Usai sarapan Yose dan Andira berangkat menuju toko kue miliknya saat ini. hanya berjarak tiga puluh menit dari apartemennya, biasanya dia sampai di toko ketika jam sepuluh pagi.
Bisnis kue Yose lumayan sukses. Tidak mengusung konsep seperti neneknya, tapi Yose membuat kue berbagai macam banyaknya. Karyawan mereka akan memasak dari pagi sampai sore.
Biasanya mereka yang datang membeli untuk acara-acara seperti arisan. Atau ulang tahun anak-anak. Kue bolu, isi cokelat atau bahkan keju dan banyak lagi macamnya.
Terkadang dia kebanjiran pesanan jika ada hari libur nasional. Yose bersyukur, toko yang ia rintis dapat memberikan penghasilan bagi sepuluh karyawan termasuk kasir yang bekerja di depan.
"Mereka—siapa?" Yose berbalik bertanya pada akhirnya.
"Ya, anak kamu dan mungkin mantan istri kamu."