"Lara—sakit hati Bu," ucapnya pelan kemudian memeluk ibunya.
"Sakit hati?" ibunya bertanya penasaran.
Lara mengangguk, dagunya ia letakkan di pundak ibunya.
"Karena Adrian?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Dengan lelaki lain yang Lara cintai," jawab Lara.
Lara terlalu malu mengatakan jika dia sakit karena lelaki yang sudah beristri. Dia terlalu takut mengatakan pada ibunya jika saat ini ia tengah hamil oleh lelaki yang saat ini sangat mencintai istrinya.
"Lalu dengan siapa kalau bukan Adrian?" Kedua tangan ibu Lara memegang erat kedua bahu anaknya itu, menatap wajah Lara yang seakan sudah tak berdaya.
"Dengan—guru di sekolah Lara, Bu." Akhirnya Lara menjawabnya.
Setidaknya ada seseoang yang harus tahu tentang apa yang sedang dihadapinya saat ini. hamil muda dan dicampakkan oleh lelaki yang sempat mengatakan kalau ia sangat mencintainya.
"Siapa dia, Lara? Siapa lelaki yang sudah membuatmu seperti ini? apa dia sangat berharga buatmu?"
Lara mengangguk.