"Del," panggil Indra.
Adel menoleh pada Indra yang berada tepat di sebelahnya.
"Jangan berubah," lanjutnya.
Adel terkekeh mendengarnya. "Memangnya kamu pikir aku berubah jadi apa? Jadi peri? Jadi putri yang cantik?" Adel meletakkan kedua telapak tangannya di kedua sisi pipinya. Wajahnya sudah mulai memerah karena beberapa gelas wine yang dia minum.
Indra hanya tertawa melihatnya.
Malam semakin larut dan angin bertiup semakin kencang pula. "Ayo kita turun, sudah semakin dingin," ajak Indra.
Namun Adel menggeleng. Dia ingin lebih lama berada di tempat itu. Bahkan angin dingin yang bertiup menembus kulitnya sama sekali tidak membuatnya dingin. Berada di dekat Indra membuatnya hangat meskipun mereka sedang di Kutub Utara sekalipun.
"Kalau begitu aku akan mengambilkan jaket untukmu. Tunggu sebentar." Indra lalu bergegas turun ke bawah untuk mengambilkan jaket milik Adel. Entah di lemari bajunya masih ada yang tersisa atau tidak.