"Hmm...." Adel berpikir lama. Dia tidak tahu apakah lebih baik berbohong atau jujur saja pada Indra. Toh Varen tadi hanya minta minum, bukan melakukan hal yang aneh-aneh.
"Oh itu–"
"Sudahlah, tidak perlu dijawab. Aku mau istirahat." Indra melepaskan dasinya dan berniat untuk masuk ke dalam kamarnya.
Sebelum menarik kenop pintu dia berhenti. "Mulai besok aku akan menjemputmu. Jadi tolong tunggu lebih sabar," ucapnya kemudian masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.
Adel berlari menghampiri pintu kamar itu. "Apa kamu cemburu?" teriaknya dari luar kamar.
"Hah? Apa katamu?!" Indra balas berteriak dari dalam kamar.
"Baiklah kalau kamu cemburu. Besok aku akan menunggumu sampai datang," ucap gadis itu sambil cekikikan. Lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada di sebelah kamar Indra.
Tidak lama Indra membuka pintu kembali, namun dia tak melihat bayangan Adel di depan kamarnya. "Aku tidak cemburu, jangan berpikir yang aneh-aneh!" serunya saat tak melihat Adel di sana.