Rafael tak segera memberikan jawabannya pada Gween. Membuat wanita itu berpikir mungkin Rafael tidak memiliki perasaan yang sama dengannya.
Gween melepas pelukan itu kemudian menundukkan wajahnya.
"Ya, aku seharusnya tahu kalau kamu tak akan pernah menyukai wanita biasa sepertiku."
Rafael mengerti jika dia baru saja telah menyakiti hati Gween.
"Bukan seperti itu." Rafael memegang kedua bahu Gween. "Kamu adalah wanita yang baik dan kamu juga hebat. Kamu seorang pianis. Kemudian aku—jika kamu tahu, mungkin kamu akan menyesal karena sudah menyukaiku."
"Kenapa aku harus menyesal. Apakah ini ada hubunganya dengan Eleena?" Gween mendongak. Mendapati jika Rafael langsung salah tingkah ketika melihat wajah Rafael menjadi seperti itu.
"Benar karena masalah Eleena?"
Rafael tidak dapat mengatakannya.
"Aku sudah tahu masalah itu, maaf." Gween memandang wajah Rafael lekat lekat.
"Dan aku tidak mempermasalahkannya," kata Gween.