"Kamu mau pergi?" tanya Gween pada Rafael yang sedang merapikan pakaiannya. Ia mengancingkan kemejanya lalu memandang Gween sambil mengangguk.
"Iya, Eleena memanggillku."
Tanpa sengaja Gween melihat bekas merah yang ada di dada Rafael. Apakah itu milik Eleena?
Gween langsung berdiri kemudian menunjuk bekas merah itu.
"Dari Eleena?"
Rafael enggan menjawab. Namun dia tak bisa apa apa karena Gween sudah mengetahui semuanya.
"Iya dari dia."
Gween tersenyum kecut. "Aku harap hubunganmu dan dia akan segera berakhir. Aku tak mau melihatmu terus seperti ini."
"Karena kasihan?"
Gween menggeleng pelan. "Bukan. Tapi karena—rasanya pasti sangat memuakkan bersama dengan seseorang yang tidak kamu inginkan."
Rafael mengusap kepala Gween lalu mengecup puncak kepalanya.
"Aku akan kembali, satu minggu lagi."
Gween terkejut mendengar pernyataan Rafael.
"Kamu mau ke mana? Kita tak bisa bertemu seminggu ini?"