Matahari belum lama menampakkan sinarnya. Lucio mengamati Zayn yang sedang sibuk dengan ponselnya. Senyum kecil atau kekehan ringan terkadang akan lolos dari mulutnya. Padahal ini masih pagi, siapa yang sudah anak itu perhatikan di jam jam seperti ini?
Walaupun sedikit penasaran, Lucio tidak menanyakan apa pun. Hanya saja dia merasa sedikit diabaikan oleh adiknya.
"Aku akan keluar sebentar, membeli sarapan. Apa kamu ingin sesuatu?" tanya Lucio.
Zayn nampak berpikir sejenak. "Em, tidak ada. Aku akan memakan apa pun yang kakak belikan."
Zayn masuk ke rumah sakit lagi. Bukan karena sakit. Tapi karena dia jatuh dari sepeda ketika pagi tadi hendak berolahraga.
Akhirnya kakinya terkilir dan dibawa ke rumah sakit oleh Rafael yang terlalu mencemaskan keadaanya. Padahal Zayn merasa baik baik saja.