"Baiklah Ayya, aku akan berusaha untuk membantu Zio. Hanya saja aku memang sangat sakit hati saat dia berkata seperti tadi. Bukankah dia sendiri juga memiliki anak bersama dengan wanita lain?" Ayya tersenyum kepada Kia, Ayya tahu kalau Kia sebenarnya masih sangat mencintai Zio meski mereka telah berpisah. Apa yang di alami Kia dan Zio saat ini sama persis seperti yang di alami umi dan abinya dulu.
"Kenapa senyummu sangat mencurigakan sekali Ayya? apakah kamu sedang mentertawakan kami?" Kia sangat sensitif saat ini, dia merasa Ayya mentertawakannya saat ini.
"Bukan Kakak, aku hanya teringat saat Umi dan Abi baru saja kembali akan menikah setelah tiga puluh tahn berpisah. Mereka sama seperti kalian berdua yang di permainkan oleh nasib dan takdir. Kedua orangtuaku yang ingatannya berada di dalam diri kalian berdua. Saat itu Abi Hanan juga baru saja meninggal, sama persis seperti yang terjadi kepadamu dan kepada Kak Zio." Kia menyipitkan matanya.