"Baiklah Arjuna, kapan kamu akan memulai mengajariku ilmu beladiri dan pedang? aku akan sangat bersemangat mempelajarinya dan aku tidak akan mengecewakanmu." Arjuna tersenyum dan mengatakan kalau mereka akan memulai pelajaran mereka malam nanti.
Nirmala menyetujui apa yang di katakan oleh Arjuna dan kini keduanya saling berbincang, keduanya sudah mulai akrab dan Nirmala juga tidak canggung lagi saat bertatapan dengan Arjuna.
"Bagaimana kalau mulai malam nanti? Karena kalau siang aku malas, ilmu akan lebih terserap kalau sudah malam hari, bagaimana?" Nirmala mengangguk. Arjuna kemudian berpamitan dan segera kembali ke dalam kerajaan. Sementara Nirmala kini sedang berpikir, apa yang akan dia lakukan sekarang.
"Aku harus ngapain sekarang? apakah aku hanya akan tidur dan makan saja? Bisa jadi babi aku kalau begini. Lebih baik aku jalan-jalan saja di dalam kerajaan, siapa tahu ada yang bisa aku lakukan." Nirmala tersenyum dan segera mandi, dia kemudian memakai pakaian milik Arjuna yang memang di sediakan untuknya di rumah pohon ini.
Nirmala kemudian segera berganti pakaian dan kini dia terlihat seperti seorang lelaki mida yang sangat tampan dengan pakaian Arjuna. Pakaian yang Arjuna siapkan ini adalah pakaian baru tetapi pakaian lelaki, Nirmala memakainya dan kini dia bukan lagi seorang gadis melainkan seorang pemuda yang sangat tampan.
Nirmala kemudian memanjat pohon seperti yang di lakukan Arjuna kemarin. Kini dia sudah berada di dalam istana. Karena Nirmala adalah orang asing, maka dia sudah pasti di tangkap oleh penjaga.
"Siapa kamu? kamu pasti penyusup kan? kamu harus kami bawa menemui pangeran sekarang juga." Nirmala yang tidak memiliki keahlian beladiri dan juga tubuhnya terlalu lemah, maka penjaga dengan mudah membawa Nirmala ke ruang baca di mana Arjuna sedang membaca buku di sana.
Memang rumah pohon berada di belakang istana pangeran, jadi saat memasuki istana sudah tentu Nirmala akan berhadapan langsung dengan Arjuna sebagai pemilik kekuasaan tertinggi di istana ini.
"Permisi, Pangeran... Kami menemukan seorang penyusup, dia sangat mencurigakan dan saat ini kami menangkapnya." Para pengawal melemparkan tubuh Nirmala hingga dia kini berada di bawah kakinya. Saat melihat pakaian Nirmala, Arjuna sangat terkejut, apakah Nirmala nekat memasuki istananya. Tetapi Arjuna mencoba menepis dugaannya.
Arjuna kemudian mendekati Nirmala dan segera mengangkat wajahnya. Dan dia sangat terkejut saat melihat kalau ternyata dugaannya benar. Arjuna segera menutupi keterkejutannya kepada pengawalnya dan membangunkan Nirmala hingga kini dia berdiri di samping Arjuna.
Para pengawal sangat takjub saat Arjuna berdiri bersama dengan Nirmala. Mereka benar-benar seperti kakak beradik.
"Krisna.. kenapa kamu disini?" Arjuna mengedipkan matanya kepada Nirmala saat Nirmala terkejut ketika Arjuna memanggilnya Krisna. Arjuna lalu memeluknya dan mengatakan kepada para pengawal kalau Krisna ini adalah sahabat yang pernah di temuinya saat berburu. Arjuna juga mengatakan kalau Krisna sengaja dia undang untuk datang.
"Syukurlah kalau Pangeran mengenalnya. kalau begitu, kami permisi dulu..." Arjuna menganggukkan kepalanya dan meminta pengawal membawakan minuman dan makanan untuk tamunya.
"Hai, cantik, kenapa kamu nekat memasuki istanaku? kalau kamu salah masuk bagaimana? bisa dipenggal kepalamu! Dan kamu akan langsung mati saat itu juga." Nirmala membelalakkan matanya tetapi kemudian tersenyum.
"Biarkan saja! siapa tahu aku bisa kembali ke jaman asalku setelah aku mati!" Arjuna langsung mendekap Nirmala dan mencium bibirnya secara tiba-tiba. Nirmala tentu saja membelalakkan matanya mengetahui Arjuna menciumnya. Nirmala segera mendorong tubuh Arjuna menjauh.
"Arjuna! kamu jangan kurang ajar ya! Kamu jangan seenaknya main cium anak orang." Arjuna mendekatkan wajahnya ke arah wajah Nirmala hingga kini dia dan Nirmala hanya berjarak beberapa centi saja. Keduanya saling menatap. Arjuna menatap Nirmala dengan tatapan kesal sedangkan Nirmala menatap Arjuna dengan tatapan benci.
"Kalau kamu mengatakan sekali lagi tentang mati dan kembali ke jamanmu, aku akan langsung mencium bibirmu. Itu sebagai tanda peringatan agar mulutmu tidak bicara sembarangan lagi." Nirmala mendengus kesal. Dia kemudian menjauh dari Arjuna dan mengusap bibirnya dengan sangat kasar. Nirmala sangat kesal dengan Arjuna yang telah mencuri ciuman pertamanya.
Nirmala segera meninggalkan Arjuna tanpa sepatah katapun, hatinya sangat sesak dan dia ingin melepaskan yang mengganjal di dalam dadanya dengan berteriak yang sangat keras untuk membuat hatinya lega. Nirmala kemudian kembali ke rumah pohon dan dia mendekati sungai yang berada di depan rumah pohonnya itu.
"Aaaaaaaaaaaa... Arjuna sialan! kamu benar-benar bajingan!!!" Nirmala kemudian melompat ke dalam air dan membenamkan dirinya di dalam air. Dia berharap semoga bekas ciuman Arjuna itu segera hilang terbawa air yang mengalir.
Arjuna melihat tingkah gadis yang di sukainya seperti itu agak merasa menyesal. Dia harus membujuk Nirmala agar mau kembali berbicara kepadanya. Arjuna tidak mau kehilangan Nirmala. Dia kemudian mendekati gadis yang kini sedang berada di dalam air. Dia juga menceburkan diri dan segera memanggul tubuh Nirmala dan membawanya kembali ke rumah pohon. Kini, Arjuna sedang menunggu di luar karena Kirana sedang berganti pakaian.
"Nirmala, maafkan aku! aku hanya tidak mau kalau kamu berkata tentang kematian. Aku sangat ingin kita bersama seperti ini selamanya." Nirmala menatap tajam mata Arjuna lalu mendorongnya sambil mengucapkan kata yang membuat Arjuna merasa sakit hati.
"Arjuna, kamu jangan mimpi! semua itu tidak mungkin!" Nirmala kemudian meninggalkan Arjuna dan kembali ke istana. Nirmala sudah bertekad akan mencuri tanaman herbal itu dan akan menemui neneknya. Setelah itu, dia akan mencari jalan kembali. Nirmala harus bisa kembali ke jaman di mana dia berasal.