Malam itu sangat dingin, hati Nay perasaan Nay bercampur semua rasa, ia nyaris tak bisa menggambarkan suasana hatinya. Nay bersama Rey duduk di kursi belakang mereka duduk sambil berpegangan tangan, Nay menjelaskan di mobil tentang keluarganya kepada Rey.
"Rey, seperti yang kamu tau mereka adalah keluargaku. Kakak ku Abighail dia kerja di Yogyakarta, dan Adik ku Attar dia pengusaha muda juga mahasiswa di Malang.
Kami Keluarga Kamayel ayahku bernama Razi Al-Farabi Kamayel, ibuku bernama Nur Anansya Aina, kakak ku bernama Abighail Zenna Kamayel, Adik ku bernama Attar Al-Hajid Kamayel.
Kami bukan keluarga berada, namun kami berkecukupan, kami jarang sekali kumpul serumah, karena memang kesibukan kita semua menjadikan kita memiliki waktu yang sedikit untuk bersama.
Kami bisa kumpul utuh 1 keluarga itu waktu lebaran idul Fitri, atau seperti malam ini ketika ada sebuah peristiwa besar. Ayahku 2 bersaudara ia memiliki kakak, aku memanggilnya paman Rozak, nama lengkapnya paman Rozak Al-Fathur Kamayel dan istrinya bernama, tante Anna Puspita Sari aku memanggil tante Anna, anak nya laki-laki semua saat ini sedang bekerja di Singapore mereka terpaut usia 2 tahun di atasku, Radit Pratama Kamayel dan Dwi Mahardika Kamayel, aku memanggil mereka kak Radit dan Kak Dika.
Kalau bundaku 3 bersaudara, bunda adalah anak Pertama semua saudaranya wanita semua sudah berumah tangga dan memiliki anak masing-masing satu dan semuanya wanita, mereka terpaut usia 2, dan 3 tahun dibawahku. Mereka semua masih kuliah di Surabaya. Ini keluarga dari bundaku.
Tante. : Nur Alisyha alita
Om. : Rony Gunawan
Adek sepupu : Sherril Gunawan (23 tahun) mahasiswa
Tante. : Nur Anisya Aira
Om. : Andre Purnomo
Adek sepupu. : Zazkia purnomo (22 tahun mahasiswa)
Kakek nenek kami semua sudah meninggal dunia." Jelas Nay, membuka percakapan di antara mereka memecah keheningan di dalam mobil
"Okey sebentar aku rangkum dulu ya nama2 keluargamu Nay biar aku nggak lupa, hehehehe (mencoba membuat Nay tersenyum) jadi:
Ayah. : Razi Al-Farabi Kamayel
Bunda. : Nur Anansya Aina
Kakak. : Abigail Zenna Kamayel
Nay. : Auristella Nayara Kamayel
Adik. : Attar Al-Hajid Kamayel
#Keluarga dari pihak Ayah
Paman. : Rozak Al-Fathur Kamayel
Tante.(Istri) : Anna Puspita Sari
Kakak sepupu : Radit Pratama Kamayel
Kakak sepupu : Dwi Mahardika Kamayel
#Keluarga dari pihak Bunda
Tante. : Nur Alisyha alita
Om. : Rony Gunawan
Adek sepupu : Sherril Gunawan
Tante. : Nur Anisya Aira
Om. : Andre Purnomo
Adek sepupu. : Zazkia purnomo
Semua beragama Islam, semua tinggal di kota Malang, namun anak-anaknya semua sedang kuliah, bekerja semua di luar kota dan luar negeri."
"Iah benar begitu pak"
"Kenapa masih panggil pak?, bukankah kamu sudah menjadi nyonya Rey?" tanya Rey kepada istrinya.
Sesaat Nay terdiam dia menoleh kepada Rey melihat wajah Rey dalam-dalam. Ia meyakinkan dirinya sendiri "Bukankah kini Rey sudah resmi menjadi suamiku. Haruskah aku memanggilnya sayang, atau suami, atau bapak, atau mas, atau siapa, ahh entahlah kepalaku sakit sekali" Gumam Nay dalam hati.
"Kemari lah sayang" kata Rey membuyarkan lamunan Nay. Sambil menarik badan istrinya perlahan, untuk di sandarkan di dadanya yang bidang. Rey memeluk Nay sembari berkata,
"Jika ingin menangis, menangislah sayang, jika ingin berbagi, bagilah denganku, kini aku akan menjadi obat untuk lukamu" kata Rey sambil memeluk Nay penuh kasih sayang.
"Luka ini seharusnya tidak terbuka Rey, luka ini seharusnya tertutup saja selamanya" jawab Nay menahan tetesan air mata nya
"Luka yang tertutup belum tentu luka itu sudah sembuh, terkadang luka harus terbuka agar cepat kering karena sebuah obat, maka luka tersebut akan menutup dengan sendirinya tanpa perlu kamu paksa sayang" jelas Rey
"Bukankah luka yang di tutup dengan paksa ia tidak akan terlihat Rey"
"Ia sayang, luka itu tidak terlihat namun luka itu juga tidak kering luka itu akan semakin besar dan dalam karena pembusukan yang tidak terhindarkan"
Percakapan dari hati itupun berhenti di Rey, Nay sudah tidak menjawab nya. Rey melihat Nay sudah tertidur di pelukan nya dengan airmata di pipinya. Rey dengan lembut mengusap air mata tersebut. Dan memeluk Nay penuh ketulusan. Tiba juga di hotel Aster. Rey tidak tega membangunkan Nay. Akhirnya Rey menggendong Nay hingga di kamarnya. Rey menidurkan nya di kasur. Setelah itu Rey pun ikut tidur karena dia sangat lelah. Rey tertidur pulas sembari memeluk Nay yang sedang tertidur dengan tenang.
Luka yang Terbuka
Luka yang seharusnya tidak terbuka
Luka yang sering sekali aku sembunyikan
Luka yang sering sekali aku tutupi dengan senyuman kebahagiaan
Aku sudah tidak kaget lagi dengan semua cacian dan maki yang di lontarkan nya kepadaku.
Sering aku mencoba untuk membenci mereka
Namun aku tidak bisa, mereka adalah keluargaku
Walau dengan mencintai mereka aku harus terluka
Akan aku terima itu.
Biarkanlah lukaku ini menjadi luka yang tertutupi, janganlah terbuka lagi kumohon.
🍁Nayy