Chereads / Senja Yang Tak Ku Gapai / Chapter 27 - Day 1 kuliah lapangan

Chapter 27 - Day 1 kuliah lapangan

Dret..dret alarm sudah menggetarkan nada dengan volume yang cukup tinggi. Sebanyak tiga kali berbunyi namun nampaknya saat ini alarm tidak cukup untuk membuat Dinda terbangun.

Tok tok tok.. Dinda bangun nak, sudah subuh" ucap ibu

Belum pula terlihat adanya pergerakan Dinda. Sepertinya alam mimpi sudah terlalu lama bertahan hingga membuat Dinda terbawa dalam imajenasi mimpinya

Dinda. Bangun ayo, nanti kamu telat" ucap ibu dengan menggunakan mikrofon

Iya Bu. Dinda sampai kaget ibu bangunin Dinda pakai mikrofon? "Tanya Dinda

Kamu ibu bangunin berkali-kali ga gerak tidur ko seperti mumi saja. Ayo bangun, mandi, wudhu Lalu sholat subuh." Ucap ibu

Iya Bu. Bu tadi aku masa mimpiin hmm. Gajadi Bu" ucap Dinda

Haduh. Pasti mimpi indah. Jadinya betah berlama-lama meremnya" ucap ibu

Banget Bu. Aku mandi dulu ya Bu. Sampai ketemu dimeja makan" ucap Dinda sambil berjalan menuju kamar mandi

Tap..tap..tap 25 menit sudah beres semua...

Pakai bedak, lotion, lipbalm, minyak wangi. Selesai" ucap Dinda

Assalamualaikum ibu. Dinda sudah siap Bu?"tanya Boy

Waalaikumsalam eh. Nak boy. Masih dikamar seperti nya sedang bersiap-siap. Sini gabung sarapan" ucap ibu

Siap ibu. Makasih banyak ibu. Aduh jadi merepotkan aku Bu" ucap boy sambil tersenyum

Merepotkan bagaimana. Kamu kan sudah ibu anggap sebagai anak ibu juga. Tuh Dinda. Sini Din buruan. Boy sudah nunggu nih. Ayo langsung sarapan" ucap ibu

Iya Bu." Ucap Dinda

Ibu rotinya pakai selai apa?" Tanya dinda

Ibu pengen srikaya. Oh iya buatkan juga untuk nak boy. Nak kamu mau selai apa?"tanya ibu

Ih. Diamah bikin aja Bu sendiri." Ucap Dinda

Iya Bu aku bikin sendiri aja." Ucap boy

Tidak perlu. Pokoknya ibu mau Dinda buatkan juga untuk nak boy" ucap ibu

Yaudah iya Bu. Kamu rasa apa boy?" tanya Dinda

Samain aja kaya kamu coklat" ucap boy

Nih." Ucap Dinda sambil memberikan rotinya kepada boy dengan isi selai coklat

Thankyou Dinda "ucap Boy

....

Sesampainya di RS tempat kuliah lapangan. Dinda, Boy dan Maura bersegera menemui mentor yang ada dikertas tugas tersebut. Nama mentornya dr. Yudha Darmawangsa Sp.OG yang terdapat diruang kandungan.

Din, Boy rute ruangan kandungan dimana ya? Coba sini kertas nya liat disana ada informasi ga?"tanya Maura

Gaada Ra. Disini hanya kegiatan sama nama dokter nya saja. Ayo tanya ke resepsionis" ucap Dinda

Iya bener mendingan tanya aja daripada tersesat dijalan" ucap Boy

Belum sempat bertanya dipertengahan jalan mereka bertiga menemukan dokter yang sedang membawa pasien diatas matras yang sedang hamil besar sembari bercucuran darah dan cairan bening. Mereka melihat nametag nama dijas dokter tersebut. dr. Yudha D. Sp.OG

Bener ini dokter yang kita cari ayo kita bantu langsung." Ucap Dinda

Dengan Ibu anneta. Saya ingin menjelaskan bahwa sesegera mungkin harus dilahirkan anaknya. Namun dengan kondisi cephalopelvic disproportion atau CPD dimana bayinya terlalu besar untuk bisa dilahirkan secara normal melewati pinggul ibu. Maka disarankan segera melakukan operasi Caesar. Saya memerlukan tanda tangan suami ibu untuk mempercepat proses operasi tersebut.

Tapi dok. Suami saya masih diperjalanan kesini" ucap ibu anneta

Sayang. Maaf aku telat, bagaimana dok kondisi istri saya" ucap suaminya tersebut

Saya memerlukan tanda tangan persetujuan bapak agar ibu anneta segera melangsungkan proses operasi Caesar" ucap dokter Yudha

Baik dok. Lakukan yang terbaik untuk anak dan istri saya" ucap suaminya

Saya akan berusaha dengan baik. Permisi pak saya siapkan dulu untuk penanganan ibu dan bayinya" ucap dokter Yudha

Kalian mahasiswa yang mendapat kan kuliah lapangan stage kandungan? Bisa bantu saya? Tolong persiapkan alat untuk operasi Caesar. Sudah membaca agenda kegiatan nya kan? Silahkan dilihat apa saja yang perlu dilakukan dan alat apa yang akan digunakan." Ucap dokter Yudha

Siap dokter. Laksanakan, kalau boleh tau letak alatnya dimana ya" tanya Dinda

Ada di pintu nomer 2 disana khusus penyimpanan alat dan bahan. Saya tunggu dalam 5 menit jangan sampai ada yang tertinggal ya." Ucap dokter Yudha

Dengan cekatan dan tenang Dinda lebih dulu mempersiapkan seluruh alat tanpa tertinggal sama sekali.

Din loh kenapa bakinya langsung dibawa sudah semua alatnya? Ada yang ketinggalan ga?"tanya Maura

Udah siap. Beres lengkap semua ayo. " ucap Dinda

Dibalik pintu sana dokter Yudha memperhatikan pekerjaan yang Dinda lakukan sangatlah tenang dan juga cekatan. Sambil tersenyum manis

Gimana sudah selesai?" tanya dokter Yudha

Sudah dok. Ini alatnya" ucap Dinda sambil berlari menghampiri dokter Yudha dan seketika kakinya tersandung pinggir an matras.. bruk jatuh dalam pelukan dokter Yudha. Dinda langsung reflek melepaskan pelukan dokter tersebut.

Maaf dok. Saya terlalu bersemangat" ucap Dinda

Kedua sahabatnya melihat dengan mata melotot dan Mulut terbuka hampir saja ada serangga yang hinggap wkwk

Gapapa. Lain kali hati-hati" ucap dokter Yudha dengan detak jantung yang tak biasa. Dag dug dag dug berjalan lebih cepat lima kali lipat dari detak jantung normal umumnya.

Kalian tunggu saja diluar, amatin proyektor dan pelajari bagian apa saja yang akan saya perlakuan dengan alat yang mana. Silahkan dicatat agar kalian lebih paham" ucap dokter Yudha

Baik dokter. Akan kita catat dan perhatikan" ucap ketiga mahasiswa tersebut

Selamat ibu. Bayinya lahir dengan selamat dan sempurna, jenis kelamin nya perempuan dengan berat 4,2kg dan panjang 38 cm. Ayahnya silahkan diazankan" ucap dokter Yudha

Terimakasih dokter. Terimakasih sekali" ucap kedua orang tua bayi tersebut

Sama-sama. Saya permisi dulu, kalau ada yang diperlukan lagi silahkan pencet saja bel yang ada disebelah matras ibu" ucap dokter Yudha

Iya dok. Semoga dokter cepat menyusul ya. Dokternya ganteng deh" ucap ibu anneta

Eh gw gasalah dengar? Ibu anneta aja suka sama dokter Yudha aduuh emang sih menawan banget. Udah punya pacar belum ya" ucap Maura

Hisss. Brian mau dikemanain?"tanya Dinda

Yaaa gapapa dong lebih dari satu. Kalo udah menikah baru harus satu aja" ucap Maura

Tauah terserah kamu aja Ra. Aku mau ke toilet dulu" Ucap Dinda

Selesai dari toilet. Dipersimpangan antara toilet pria dan wanita Dinda dan dokter Yudha dipertemukan kembali.

Kamu Dinda kan? Boleh saya meminta nomer ponsel mu?"tanya dokter Yudha

Oh iya boleh dok. Tapi untuk apa ya?"tanya Dinda

Siapa tau saya membutuhkan tenaga kamu" ucap Dokter Yudha

Hmm. Oke dok" ucap Dinda