Dret..dret alarm sudah menggetarkan nada dengan volume yang cukup tinggi. Sebanyak tiga kali berbunyi namun nampaknya saat ini alarm tidak cukup untuk membuat Dinda terbangun.
Tok tok tok.. Dinda bangun nak, sudah subuh" ucap ibu
Belum pula terlihat adanya pergerakan Dinda. Sepertinya alam mimpi sudah terlalu lama bertahan hingga membuat Dinda terbawa dalam imajenasi mimpinya
Dinda. Bangun ayo, nanti kamu telat" ucap ibu dengan menggunakan mikrofon
Iya Bu. Dinda sampai kaget ibu bangunin Dinda pakai mikrofon? "Tanya Dinda
Kamu ibu bangunin berkali-kali ga gerak tidur ko seperti mumi saja. Ayo bangun, mandi, wudhu Lalu sholat subuh." Ucap ibu
Iya Bu. Bu tadi aku masa mimpiin hmm. Gajadi Bu" ucap Dinda
Haduh. Pasti mimpi indah. Jadinya betah berlama-lama meremnya" ucap ibu
Banget Bu. Aku mandi dulu ya Bu. Sampai ketemu dimeja makan" ucap Dinda sambil berjalan menuju kamar mandi
Tap..tap..tap 25 menit sudah beres semua...
Pakai bedak, lotion, lipbalm, minyak wangi. Selesai" ucap Dinda
Assalamualaikum ibu. Dinda sudah siap Bu?"tanya Boy
Waalaikumsalam eh. Nak boy. Masih dikamar seperti nya sedang bersiap-siap. Sini gabung sarapan" ucap ibu
Siap ibu. Makasih banyak ibu. Aduh jadi merepotkan aku Bu" ucap boy sambil tersenyum
Merepotkan bagaimana. Kamu kan sudah ibu anggap sebagai anak ibu juga. Tuh Dinda. Sini Din buruan. Boy sudah nunggu nih. Ayo langsung sarapan" ucap ibu
Iya Bu." Ucap Dinda
Ibu rotinya pakai selai apa?" Tanya dinda
Ibu pengen srikaya. Oh iya buatkan juga untuk nak boy. Nak kamu mau selai apa?"tanya ibu
Ih. Diamah bikin aja Bu sendiri." Ucap Dinda
Iya Bu aku bikin sendiri aja." Ucap boy
Tidak perlu. Pokoknya ibu mau Dinda buatkan juga untuk nak boy" ucap ibu
Yaudah iya Bu. Kamu rasa apa boy?" tanya Dinda
Samain aja kaya kamu coklat" ucap boy
Nih." Ucap Dinda sambil memberikan rotinya kepada boy dengan isi selai coklat
Thankyou Dinda "ucap Boy
....
Sesampainya di RS tempat kuliah lapangan. Dinda, Boy dan Maura bersegera menemui mentor yang ada dikertas tugas tersebut. Nama mentornya dr. Yudha Darmawangsa Sp.OG yang terdapat diruang kandungan.
Din, Boy rute ruangan kandungan dimana ya? Coba sini kertas nya liat disana ada informasi ga?"tanya Maura
Gaada Ra. Disini hanya kegiatan sama nama dokter nya saja. Ayo tanya ke resepsionis" ucap Dinda
Iya bener mendingan tanya aja daripada tersesat dijalan" ucap Boy
Belum sempat bertanya dipertengahan jalan mereka bertiga menemukan dokter yang sedang membawa pasien diatas matras yang sedang hamil besar sembari bercucuran darah dan cairan bening. Mereka melihat nametag nama dijas dokter tersebut. dr. Yudha D. Sp.OG
Bener ini dokter yang kita cari ayo kita bantu langsung." Ucap Dinda
Dengan Ibu anneta. Saya ingin menjelaskan bahwa sesegera mungkin harus dilahirkan anaknya. Namun dengan kondisi cephalopelvic disproportion atau CPD dimana bayinya terlalu besar untuk bisa dilahirkan secara normal melewati pinggul ibu. Maka disarankan segera melakukan operasi Caesar. Saya memerlukan tanda tangan suami ibu untuk mempercepat proses operasi tersebut.
Tapi dok. Suami saya masih diperjalanan kesini" ucap ibu anneta
Sayang. Maaf aku telat, bagaimana dok kondisi istri saya" ucap suaminya tersebut
Saya memerlukan tanda tangan persetujuan bapak agar ibu anneta segera melangsungkan proses operasi Caesar" ucap dokter Yudha
Baik dok. Lakukan yang terbaik untuk anak dan istri saya" ucap suaminya
Saya akan berusaha dengan baik. Permisi pak saya siapkan dulu untuk penanganan ibu dan bayinya" ucap dokter Yudha
Kalian mahasiswa yang mendapat kan kuliah lapangan stage kandungan? Bisa bantu saya? Tolong persiapkan alat untuk operasi Caesar. Sudah membaca agenda kegiatan nya kan? Silahkan dilihat apa saja yang perlu dilakukan dan alat apa yang akan digunakan." Ucap dokter Yudha
Siap dokter. Laksanakan, kalau boleh tau letak alatnya dimana ya" tanya Dinda
Ada di pintu nomer 2 disana khusus penyimpanan alat dan bahan. Saya tunggu dalam 5 menit jangan sampai ada yang tertinggal ya." Ucap dokter Yudha
Dengan cekatan dan tenang Dinda lebih dulu mempersiapkan seluruh alat tanpa tertinggal sama sekali.
Din loh kenapa bakinya langsung dibawa sudah semua alatnya? Ada yang ketinggalan ga?"tanya Maura
Udah siap. Beres lengkap semua ayo. " ucap Dinda
Dibalik pintu sana dokter Yudha memperhatikan pekerjaan yang Dinda lakukan sangatlah tenang dan juga cekatan. Sambil tersenyum manis
Gimana sudah selesai?" tanya dokter Yudha
Sudah dok. Ini alatnya" ucap Dinda sambil berlari menghampiri dokter Yudha dan seketika kakinya tersandung pinggir an matras.. bruk jatuh dalam pelukan dokter Yudha. Dinda langsung reflek melepaskan pelukan dokter tersebut.
Maaf dok. Saya terlalu bersemangat" ucap Dinda
Kedua sahabatnya melihat dengan mata melotot dan Mulut terbuka hampir saja ada serangga yang hinggap wkwk
Gapapa. Lain kali hati-hati" ucap dokter Yudha dengan detak jantung yang tak biasa. Dag dug dag dug berjalan lebih cepat lima kali lipat dari detak jantung normal umumnya.
Kalian tunggu saja diluar, amatin proyektor dan pelajari bagian apa saja yang akan saya perlakuan dengan alat yang mana. Silahkan dicatat agar kalian lebih paham" ucap dokter Yudha
Baik dokter. Akan kita catat dan perhatikan" ucap ketiga mahasiswa tersebut
Selamat ibu. Bayinya lahir dengan selamat dan sempurna, jenis kelamin nya perempuan dengan berat 4,2kg dan panjang 38 cm. Ayahnya silahkan diazankan" ucap dokter Yudha
Terimakasih dokter. Terimakasih sekali" ucap kedua orang tua bayi tersebut
Sama-sama. Saya permisi dulu, kalau ada yang diperlukan lagi silahkan pencet saja bel yang ada disebelah matras ibu" ucap dokter Yudha
Iya dok. Semoga dokter cepat menyusul ya. Dokternya ganteng deh" ucap ibu anneta
Eh gw gasalah dengar? Ibu anneta aja suka sama dokter Yudha aduuh emang sih menawan banget. Udah punya pacar belum ya" ucap Maura
Hisss. Brian mau dikemanain?"tanya Dinda
Yaaa gapapa dong lebih dari satu. Kalo udah menikah baru harus satu aja" ucap Maura
Tauah terserah kamu aja Ra. Aku mau ke toilet dulu" Ucap Dinda
Selesai dari toilet. Dipersimpangan antara toilet pria dan wanita Dinda dan dokter Yudha dipertemukan kembali.
Kamu Dinda kan? Boleh saya meminta nomer ponsel mu?"tanya dokter Yudha
Oh iya boleh dok. Tapi untuk apa ya?"tanya Dinda
Siapa tau saya membutuhkan tenaga kamu" ucap Dokter Yudha
Hmm. Oke dok" ucap Dinda