Chereads / Senja Yang Tak Ku Gapai / Chapter 33 - Day 3 Kuliah Lapangan

Chapter 33 - Day 3 Kuliah Lapangan

Ibu. Dinda berangkat ke kampus ya Bu. Assalamualaikum" ucap Dinda

Waalaikumsalam. Ini bawa sarapannya" ucap ibu sambil menyodorkan kotak makan

Terimakasih ibu." Ucap Dinda

Let's go. Naik Din" ucap Boy

Boy sudah buat rangkuman yang diminta dokter Yudha?"tanya Dinda

Astagfirullah. Aku lupa banget sumpah. Kamu malam kenapa ga ngabarin aku sih" ucap Boy

Aku tuh malem gimana mau pegang hp dan ngabarin kamu. Ka Bayu banyak permintaan istrinya yang hamil dia yang ngidam. Jadi aku buat makanan yang dia mau" ucap Dinda

Yaudah sistem SKS inimah ngerjain nya. Lucu juga ya kalo ka Bayu ngidam " ucap Boy sambil tertawa

Bukan lucu. Tapi menyebalkan " ucap Dinda

Cuaca saat ini terlihat mendung ditutupi tebalnya kabut beriring dengan sahutan petir yang saling menyapa serta seakan-akan menanggapi satu sama lain. Namun tidak disertai dengan rintik air hujan. Sesampainya dikampus mereka berdua langsung menuju ke ruang kelas. Pembelajaran saat ini lebih sering mahasiswa yang tampil menjelaskan argumen terkait keilmuan. Dosen yang datang memberi absen dan mencatat mana saja mahasiswa yang rajin melakukan debat terkait argumen serta pendapat para masing-masing pembawa presentasi.

Dinda. Silahkan keluar argumen lain bagaimana terapi non Farmakologi terkait penyakit stroke" ucap dosen tersebut

Menurut saya prof. Stroke merupakan penyakit yang disebabkan karena tingginya tekanan darah maupun kadar kolesterol atau lemak darah yang tidak sebanding antara LDL dan HDL. Hal utama adalah menjaga mana saja makanan yang pantang dikonsumsi sehingga memacu tingginya kedua faktor tersebut yaitu kolesterol dan tekanan darah. Selanjutnya dengan melakukan fisioterapi latihan menggerakkan bagian-bagian mana yang tidak bisa bergerak seperti semestinya." Ucap Dinda

Benar sekali. Rencana mu melanjutkan ke spesialis apa Dinda?"tanya dosen tersebut

Spesialis onkologi prof " ucap Dinda

Waah saya salut sekali. Perkembangan ilmu onkologi sangat pesat tidak hanya profesionalitas dalam pengobatan namun hal diluar profesi kita seperti memberikan dorongan motivasi untuk pasien penderita kanker itu adalah ilmu diluar bidang kedokteran. Pelajari ilmu itu hanya ada di kehidupan nyata." Ucap dosen

Baik prof. Terimakasih atas saran dan masukannya" ucap Dinda

Silahkan Dinda duduk kembali. Perkuliahan sudah selesai semuanya. UAS akan segera berlangsung silahkan dipelajari materi-materi yang sudah pernah dibahas. Pesan dari saya jadilah dokter yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bukan karena tingginya penghasilan karena hidup kalian akan bermanfaat dan berguna jika melakukan pekerjaan secara ikhlas dan selalu tersenyum ramah terhadap pasien kelak. " ucap Dosen

Dinda hari ini langsung ke rumah sakit atau ke kantor dulu? Masih ada waktu lima puluh menit lagi sebelum ke RS. " ucap Boy

Yaudah kita ke kantor dulu yaa." Ucap Dinda

Dret.dret.dret satu pesan WhatsApp dari ka Bayu

Dinda. Temui Kaka dikantor sekarang sebentar mumpung ada pak Andre juga" pesan ka Bayu

Oke ka. Ini sedang dijalan menuju kantor" ucap Dinda

Boy turunkan aku disini saja. Kamu keparkiran sendiri ya gapapa. Aku duluan Masuk ka Bayu sudah menunggu ku" ucap Dinda

Iya Din. Gapapa hati-hati jangan lari nanti kesandung lagi" ucap Boy

Ada apa ka? Bagaimana kabar penelusuran terkait dana kantor yang tidak sesuai." Ucap Dinda

Jadi gini Din. Ternyata bukan hanya orang dalam tapi utamanya ada saingan bisnis kita yang menawari salah satu anggota keluarga kita dengan uang yang sangat berlimpah. Kita seolah-olah tidak tahu saja kalau ternyata dugaan kamu dan Kaka benar bahwa orang dalam yang melakukan itu adalah paman kita sendiri. Seperti nya paman sedang membutuhkan uang tersebut sehingga menerima kerjasama untuk menghancurkan perusahaan ini dengan membuat laporan keuangan yang melenceng" ucap ka Bayu.

Iya ka aku akan merahasiakan nya dan berpura-pura tidak tahu. Lantas untuk apa paman memerlukan uang itu. Apakah ada masalah?"tanya Dinda

Kalau itu belum tau Din. Masih dalam penyelidikan oleh mata-mata yang telah disebarkan pa Andre." Ucap Boy

Yasudah ka. Pa Andre terimakasih banyak atas informasinya dan bantuan nya. Dinda tidak bisa berlama-lama masih harus melanjutkan ke rumah sakit. Dinda pamit ya ka, pak. Assalamualaikum" Ucap Dinda

Waalaikumsalam Din" ucap ka Bayu

Boy mau makan siang dulu? Aku laper nih. Diperjalanan nanti mampir ya "ucap Dinda

Gausah mampir tadi aku udah beli makan siang nih buat kita. Pas kamu masuk ke dalam kantor, kita makan saja dikantin rumah sakit okeey."ucap Boy

Syukurlah makasih banyak boy" ucap Dinda

Makasih terus. Terimakasih kembali juga Beib" ucap Boy

Sesampainya di rumah sakit langsung menuju kantin sambil membeli air mineral dan makan siang. Dikantin rumah sakit selalu dijaga ketat kebersihan nya ada karyawan yang sedang mengepel lantai kesalahan nya ia lupa menaruh simbol bahwa lantai tersebut masih basah dan terjadilah..

Bugh. Dinda Gambir saja tergelincir dan mengenai etalase milk pedagang untungnya ada yang dengan sigap menangkap nya lagi-lagi kalian tau siapa? Dokter Yudha. Yaampun dokter ini malaikat untuk semua manusia seperti nya

Yaampun makasih banyak dokter. Ini lantainya masih basah tapi ga dikasih simbol huhhh." Ucap Dinda

Iya sama-sama. Sendiri? Temen kamu mana?"tanya dokter Yudha

Tidak dok sama boy. Itu dimeja sana" ucap Dinda sambil menunjukkan lokasi dimana boy berada

Boleh gabung?" tanya dokter Yudha

Yaampun boleh banget dokter dipersilahkan gabung dengan kita. Tapi traktir aku ya dok" ucap Maura

Hisss.. dasar jalangkung tiba-tiba datang. Iya dok silahkan aja kalau mau gabung." Ucap Dinda

Waah rame nih. Hmm dokter Yudha mau gabung juga? Sini dok duduk samping saya "tanya boy

Thank you" ucap Dokter Yudha

Tidak ada perbincangan sama sekali. Semua yang ada dalam satu meja makan ini fokus terhadap makanan nya masing-masing.

Saya sudah selesai. Saya tunggu yaa di ruangan" ucap dokter Yudha

Okey dok. Segera kesana kita" ucap Maura

Eh jangan ada yg ingetin tugas kemarin yaa. Aku belum ngerjain nih" ucap Maura

Iya iya. Nanti aku taro tugasnya dibalik tas dokter aja biar dia tidak menagih tugas yang kemarin. Btw ini kan tugas waktu nya dua hari. Kalian mengumpulkan besok saja masih bisa kan." Ucap Dinda

Oh iya kenapa jadi pikun gini sih" ucap Boy

Yaudah ayo ke ruangan dokter Yudha sudah ditunggu"ucap Dinda

Okeey sekarang saatnya kalian membersihkan bayi yang baru saja dilahirkan. Dibagi menjadi tiga ya. Sehingga semuanya bisa menangani secara fokus" ucap dokter Yudha

Siap dokter" ucap ketiganya

Dinda dengan saya, Boy dengan dokter Anita dan Maura dengan dokter Kino" ucap dokter Yudha

Oewaaa. Oewaaa..

Silahkan dimulai membersihkan nya" ucap dokter Yudha

Byuurrr percikan darah menyiprat ke jas milik Dinda tidak hanya itu bahkan sampai mengenai dahinya.

Tap.tap.tap.tap dengan cekatan Dinda membersihkan bayi itu santai sekali seolah-olah sudah memiliki pengalaman banyak terkait mengurus bayi. Padahal ini pertama kalinya Dinda memandikan bayi yang baru lahir. Harus dengan ekstrak hati-hati ia pernah baca buku pedoman cara merawat bayi.

Selesai dok. Dibawa ke ibunya atau ditato diruang bayi dok?"tanya Dinda

Langsung saja diberikan ke ibunya agar segera disusui." Ucap dokter Yudha

Okeey Dok. Baby kamu lucu banget" ucap Dinda sambil mengelus pipi bayinya dan menciumi nya

Sudah cocok jadi ibu dari anak-anak ku kelak" Ucap dokter Yudha

Ibu dari anak-anakku?"tqnya Dinda sambil bersin menutup nya dengan tissu.

Apaa? Salah dengar kali saya ga bilang gitu" ucap dokter Yudha dengan mengalihkan pembicaraan nya