Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

AVATAR: Create your own Guardian

🇮🇩MahendraDwi
--
chs / week
--
NOT RATINGS
18.7k
Views
Synopsis
New Era sebuah sebutan untuk zaman modern saat ini dimana semua teknologi berkembang dengan pesat, pada masa ini pekerjaan manusia telah di bantu oleh sebuah AVATAR yang merupakan sebuah sistem AI berteknologi tinggi yang memudahkan pekerjaan mereka. Rui Renato seorang siswa SMA yang tanpa sengaja mendapatkan sebuah chip dari pria misterius yang mempunyai akses pembuatan AI ilegal, oleh karena itu Rui terjerumus kedalam sisi lain dari dunia AVATAR.
VIEW MORE

Chapter 1 - PROLOG

New Yorkyo, sebuah kota dimana tempat teknologi berkembang dengan pesat, dan manusia yang bekerja sama dengan AI yang merupakan suatu hal yang wajar. Perkembangan AI di kota ini merupakan sesuatu yang ditonjolkan, namun sayangnya tidak semua orang dapat menggunakan AI dikarenakan harganya yang relatif mahal.

Adanya peraturan yang mengharuskan para pekerja menggunakan AI mengakibatkan banyaknya kelas bawah yang tidak memiliki pekerjaan, yang paling terburuk adalah tingkat kejahatan di kota ini meningkat setiap tahunnya.

Rui Renato merupakan seorang siswa SMA miskin yang belajar disebuah sekolah elite di kota New Yorkyo, ia selalu mendapatkan perilaku buruk dari teman bahkan gurunya karena tidak memiliki teknologi AI walaupun begitu ia memiliki seorang teman yang ia percayai.

Siang itu mereka sedang berleha-leha di atap sekolah hingga suatu hal aneh terjadi di hampir seluruh wilayah New Yorkyo, sebuah video brodcast muncul disetiap layar yang menunjukkan sebuah video perampokan dan pengeboman,

"Hei Rui lihat ada sebuah video brodcast masuk, kau harus melihatnya!" Kata pemuda itu sembari menunjukan video kepada Rui.

Pemuda itu bernama Ren Hanagawa sahabat pertama Rui ketika awal masuk SMA, pemuda periang dengan paras tampan ditambah dengan potongan rambut belah tengah membuat ia nampak lebih dewasa, Ren merupakan pemuda yang dapat meredam emosi Rui ketika marah dan selalu loyal terhadap Rui.

Sedangkan Rui sendiri merupakan seorang anak yatim piatu yang tinggal disebuah panti asuhan dipinggiran kota New Yorkyo, ia mendapatkan tiket masuk ke sekolah ini dikarenakan kepintaran otaknya dan merupakan murid kesayangan kepala sekolah namun bukan berarti semua orang suka dengannya banyak juga yang memiliki rasa tak suka kepadanya namun ia tidak terlalu memperdulikan hal tersebut.

"Gilaaa! Ini siarang langsung Ren?" Tanya Rui sembari memegang gadget yang diberikan oleh Ren

"Iya, itu siaran langsung dan disebarkan ke seluruh jaringan di kota New Yorkyo" jawab Ren

"Wah gila banget, mereka semua ini melakukannya dengan AI?" Tanya Rui lagi dengan mata berseri-seri

"Yah tentu saja, dengan menggunakan kecerdasan AI ditambah dengan sebuah AVATAR, manusia dapat melakukan hal yang ga mungkin dilakukan"

"Heee aku gak nyangka mereka dapat menggunakannya untuk melakukan kejahatan seperti ini"

"Tapi Rui apakah kau tahu bahwa ada sebuah rumor yang menyebar dikalangan kelas bawah, bahwa mereka melakukan perampokan dan segala macam itu dengan menggunakan sebuah AI dan AVATAR ilegal, bahkan kalau kau perhatikan video-video yang menyebar akhir-akhir ini AVATAR mereka benar-benar berbeda dengan AVATAR biasa" jelas Ren

"HEH! KAU SERIUS REN? ADA AI ILEGAL?!" teriak Rui terkejut mendengar penjelasan dari Ren

"Iyalah bahkan AI ilegal ini dapat digunakan gratis, polisi sedang melacak siapa yang membuat AI ilegal ini namun source kode terlalu sulit untuk dilacak" jawab Ren

"Sekarang aku bingung kenapa kau tahu begitu banyak tentang persoalan ini Ren?" tanya Rui keheranan

"Kau lupa kalau ayahku seorang polisi? Aku mencoba masuk kedalam komputer ayahku dan mendapatkan informasi tentang hal ini ho ho ho" jawab Ren diringi dengan tawa sombong yang keluar dari mulutnya

"Hee tuan hacker benar-benar mengerikan ternyata"

Ditengah obrolan mereka terdengar suara bel sekolah yang menandakan berakhirnya jam istirahat, mereka berdua pun bergegas menuju ruang kelas yang berada di lantai dua.

Tak terasa sore hari pun datang dan sekaligus menjadi penutup pembelajaran, sore itu Ren berkata kepada Rui akan rencananya memperlihatkan berkas yang ada di komputer ayahnya kepada Rui.

"HEEH APA KAU GIL-"

belum sempat Rui mengakhiri perkataannya mulutnya langsung dibungkam oleh Ren karena terlalu keras ia berteriak,

"Hei kau gila apa! Jangan berteriak, itu akan menarik perhatian orang-orang!" Tegas Ren sembari melepaskan tangannya dari mulut Rui

"Pokoknya besok kita bertemu di taman Hanamichi pukul 10, oke? Jangan telat pokoknya!" lanjut Ren sembari berlari meninggalkan Rui di kelas

Malam itu di panti asuhan Rui tak dapat menahan rasa penasarannya atas perkataan yang diucapkan oleh Ren siang tadi, perkataan mengenai sebuah sistem AI ilegal yang bisa didapatkan secara gratis.

Hal tersebut terus berputar dikepala Rui, sampai ia tidak dapat berkonsentrasi dalam belajarnya.

"Ahhh siaaal, aku benar-benar penasaraaaaan!" teriak Rui dari dalam kamarnya

Saat sedang frustasi memikirkan hal tersebut terdengar suara pintu diketuk dari luar kamar Rui, dan terdengar suara seorang wanita yang menyuruh Rui untuk diam.

Wanita itu adalah Ayumi, kakak Rui dan merupakan pengurus dari panti asuhan tempat nya tinggal.

"Ehh kak Ayumi, maaf aku sedang kesal hehehe" jawab Rui sembari membuka setengah pintu kamarnya

"Hei Rui, sebaiknya kau tidur daripada berteriak tidak jelas seperti itu!" tegas Ayumi memarahi Rui

"Ehh iya kak maaf.."

"Ngomong-ngomong kau mau kemana? Mengenakan jaket malam-malam seperti ini?" tanya Ayumi ketika melihat Rui yang telah mengunakan jaketnya

"Ahh ini, aku ingin meminta izin kakak untuk keluar sebentar.." jelas Rui

"Mau apa malam-malam seperti ini!" bentak Ayumi

"Heee ampun, eh itu maksudku, aku sedang ingin mencari udara segar karena aku gak bisa fokus belajar kak" jawab Rui meyakinkan kakaknya

"Hmm.. baiklah, tapi jangan pulang terlalu larut" jawab Ayumi memberikanya izin

"Oke kak, makasih!"

Rui berjalan cukup lama sambil memikirkan AI ilegal yang dibicarakan oleh Ren siang tadi, hingga tanpa sadar ia telah berada disebuah gang gelap disekitaran rumahnya.

"Hee sejak kapan aku berada disini?"

"Sepertinya aku terlalu memikirkan hal ini, tapi.. AI gratis.. jika aku punya.. aku bisa merubah keadaan keluargaku"

Rui merenung untuk waktu yang cukup lama, hingga renungannya disadarkan oleh suara langkah kaki yang mendekatinya,

"Brak!"

Seorang pria misterius jatuh tersungkur dihadapan Rui, pria misterius itu melambaikan tangannya seakan memangil Rui untuk mendekat, dengan perasaan was-was Rui mulai mendekatinya perlahan.

Rui sudah berada di samping pria itu, pria itu membisikan sebuah perkataan kepada Rui sembari memberikannya sebuah chip misterius.

Wajah Rui saat itu sangat terkejut setelah mendengar bisikan dari pria tersebut, Rui melompat kebelakang dan melempar kembali chip misterius itu. Kembali, pria itu menyodorkan chip tersebut dan menyuruh Rui untuk menyimpan baik-baik chip ini sebelum akhirnya pria itu meninggal dunia.

Rui yang membawa chip itu bergegas pulang dengan perasaan campur aduk, dia mengendap masuk kedalam rumah sebelum akhirnya tertangkap basah oleh kak Ayumi,

"Dari mana saja kau!" Bentak Ayumi

"Eh itu.. kan cari angin kak.."

"Cari angin? Ini sudah jam berapa Rui! Kakak bilang kan jangan terlalu larut, terus kenapa kau pulang selarut ini!"

"Eh itu anu kak maaf aku terlalu banyak melamun tadi" jawab Rui sembari menutupi wajahnya yang pucat

"Ya sudah, sana tidur!" bentak Ayumi menyuruh Rui bergegas untuk tidur.

Keesokkan harinya Rui bergegas menuju taman tempat mereka bertemu, Rui juga sempat melewati gang tempat nya bertemu dengan pria misterius semalam namun aneh tidak ada garis polisi sama sekali bahkan saat Rui mengecek tempat kejadiannya semalam, mayat pria itu sudah tidak ada lagi, melihat kejanggalan ini Rui pun bergegas meninggalkan lokasi tersebut.

Pukul 10:12 Rui sampai di taman tempat mereka janjian, disana sudah ada Ren yang tengah menunggunya,

"Hei Rui kau lama sekali sih, aku sampai bosan menunggumu nihhh" eluh Ren atas keterlambatan Rui

"Hehehe maaf tadi ada sedikit problem" jawab Rui

"Yasudah ayo ikut aku, kita harus cari tempat yang aman untuk melakukannya"

Mereka berdua pun berpindah menuju kesebuah bangunan kosong yang telah ditelantarkan,

"Baiklah kita akan memulai hacking nya" kata Ren sembari membuka laptopnya

"Kau yakin ini tak apa?"

"Tenang, selama kau ada aku tak apa" jawab Ren meyakinkan Rui

"Iya lah iya lah, sana buruan dan tunjukkan sesuatu yang kau bilang kemarin"

Mereka berdua mulai melancarkan aksinya meretas berkas yang ada di server kepolisian, saat sedang melancarkan aksinya Ren menyadari bahwa ada yang tengah mengikuti mereka berdua.

"Rui, apakah ada yang mengikutimu?" tanya Ren kepada Rui

"Eh tidak ada, aku tak merasa ada yang mengikutiku"

"Lalu apa ada hal yang terjadi kepadamu akhir-akhir ini?" tanya Ren lagi memastikan

Rui pun mulai menjelaskan apa yang terjadi kepada dirinya tadi malam, mendengar penjelasan darinya Ren pun mengambil sikap siaga, ia berkata pada Rui untuk minder kebelakangnya.

Dari balik bayang-bayang muncul segerombolan orang mengenakan topeng mengepung mereka berdua.

Saat itu Rui hanya bisa berkata apa yang sebenarnya terjadi, orang-orang itu mulai mengeluarkan sebuah smartphone masing-masing, dari smartphone tersebut muncul secercah cahaya dan keluarlah sesosok AVATAR dengan bentuk yang berbeda-beda.

- bersambung-