Malam itu ketika Rui sedang tidak berada di rumah, beberapa orang tengah mengepung rumahnya untuk waktu yang cukup lama, sementara itu seorang berbadan besar berdiri di depan pintu dangan sebuah AVATAR berwujud seorang Ksatria dengan armor hitam berdiri dibelakangnya.
"Keluar! atau aku akan masuk secara paksa!" teriak pria berbadan besar itu
Di dalam rumah, Ayumi yang tengah ketakautan mencoba untuk memeluk adik-adiknya sembari berusaha menelpon polisi namun sayang usahanya tersebut sia-sia karena sambungan telponnya telah di retas namun untungnya Ayumi sudah memberitahu Rui terlebih dahulu.
Sementara itu ditempat lain seorang lelaki tengah mengendarai motornya dengan cepat menuju kerumah Ayumi, lelaki itu adalah Matsuyama seorang yang diutus oleh Yami untuk menyelamatkan Ayumi.
"Tinggal beberapa blok lagi aku akan segera sampai di tempat tujuan, jadi aku mohon bertahanlah" batinnya sambil menambah kecepatan motornya, namun sayang setelah belokan terakhirnya sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi yang mengakibatkan kemacetan panjang dan menjebak dirinya dikerumunan mobil yang berhenti secara mendadak.
"Sial! Apa-apaan ini?" teriak lelaki itu
Lelaki itu mengambil sebuah smartphone dari kantung jaketnya dan mencoba untuk menghubungi Yami untuk melaporkan situasi yang tengah dia alami.
Disisi lain Rui dan Yumi baru saja turun dari kereta, mereka pun langsung bergegas menuju lokasi untuk menyelamatkan Ayumi.
"Kita harus cepat sebelum mereka melukai kak Ayumi" ucap Rui sembari berlari menuju arah rumahnya diiringi oleh Yumi yang mengikutinya dari belakang
"Hei kau, mungkin ini agak nggak sopan tetapi bisakah kita berhenti sebentar? " tanya Yumi sembari menghentikan larinya
"Kenapa? Kita harus cepat tidak ada waktu untuk mengobrol" balas Rui menolak untuk berhenti
"Kita akan terlambat jika kita hanya berlari seperti ini!" tegur Yumi sembari menarik tangan Rui
"Apa maksudmu!" bentak Rui melepaskan tangannya dari tarikan Yumi
"Kau memang cowok paling ngeselin yang pernah aku temui" ucap Yumi sembari menunjukkan smartphone miliknya
"Lihat dan perhatikan" lanjutnya sembari menekan sebuah tombol bertuliskan Call yang ada di layar smartphone miliknya
Sesaat setelah Yumi menekan tombol tersebut muncul sebuah cahaya terang diiringi oleh keluarnya AVATAR dengan wujud sesosok Dewi Valkryie, Valkryie sendiri merupakan dewi dalam mitologi Nordik. Dilambangkan dalam kitab lama bahwa Valkyrie adalah manusia bersayap yang membawa tongkat. Valkyrie dianggap dewa karena bijak dan biasanya membantu para prajurit Nordik dalam peperangan.
Rui berdecak kagum melihat sesosok AVATAR yang keluar dari balik cahay mengkilap tersebut, ditengah situasi tersebut Yumi menegur Rui dan memintanya untuk memberikan alamat rumahnya,
"Baiklah, Valkryie bisakah kamu membawa kami berdua ke tujuan ini?" ucap Yumi kepada AVATARnya sembari memnujukan kordinat rumah Rui
"Dengan senang hati" Dengan cepat Valkryie menggendong mereka berdua dan terbang menuju ketempat Ayumi berada, setelah 15 menit terbang akhirnya mereka bertiga sampai di rumah Rui, sesampainya di sana mereka melihat seorang lelaki berambut biru mengenakan sebuah jaket berwarna coklat yang tengah berdiri di puing-puing reruntuhan rumah Rui.
Melihat kondisi rumahnya yang pora poranda Rui larut dalam emosi dan mulai berpikir untuk menyerang lelaki itu, Yumi sempat mencoba untuk menghentikan Rui namun tidak berhasil, Rui berlari kearah lelaki itu mengepalkan tangannya dan melancarkan tinju ke arahnya.
Swoosh!
Sebuah angin tiba-tiba muncul mengelilingi badan lelaki tersebut dan menghempaskan Rui sejauh satu meter, Melihat Rui yang terhempas Yumi mendekatinya dan mencoba untuk menahan agar Rui tidak bertindak gegabah,
"Lepaskan aku, aku akan menendang bokong laki-laki itu kalau sampai dia menyentuh kakakku!" teriak Rui
"Dengarkan aku dulu bodoh! Dia Matsuyama, salah satu anggota tim Shiro Neko!" tegur Yumi sembari memukul kepala Rui
"Ha ha ha maaf telah membuatmu terkejut" sahut lelaki tersebut sembari berjalan mendekati Rui
"Aku Matsuyama, kau pasti terkejut lantaran rumahmu yang telah porah poranda, percayalah akupun terkejut saat pertama kali tiba disini" tambahnya menjelaskan bahwa bukan dirinya yang melakukan ini
"Jadi.. kau terlambat menyelamatkan mereka!" bentak Rui kepada Matsuyama
"Whoaa tenang bung, kakak dan adik-adikmu kemungkinan besar masih hidup"
"Dari mana kau tahu?"
Matsuyama mengambil sebuah kertas yang ia temukan di sekitar lokasi dan memberikannya kepada Rui, surat yang berasal dari para penculik yang menangkap keluarga Rui, surat itu berisi sebuah permintaan kepada Rui untuk datang kesebuah pelabuhan di pinggir kota New Yorkyo dengan membawa chip yang telah ia ambil alat untuk menukar nyawa keluarganya.
Selepas membaca surat tersebut, emosi kembali menyelimuti pikiran Rui ia bergegas mencari chip di balik puing-puing reruntuhan rumahnya. Setelah berhasil menemukan chip yang ia simpan di dalam mainan ia bergegas untuk pergi kepelabuhanan, namun niatannya tersebut dicegah oleh Matsuyama. Matsuyama berkata kepada Rui bahwa jika ia ingin menyelamatkan keluarganya ia harus bersikap jangan gegabah, Rui sempat menolak dan memaksa diri untuk tetap pergi. Karena Rui bersikeras untuk tetap pergi Matsuyama terpaksa memukulnya hingga pingsan, mereka pun pergi dari tempat itu sebelum polisi datang untuk memeriksa.
Keesokan harinya Rui terbangun di kafe tempat mereka berkumpul, di samping tubuhnya telah berdiri Yami yang telah lama menunggunya tersadar,
"Akhirnya kau bangun juga Rui" ucapnya sembari duduk di samping Rui
"Di-dimana aku?" ucap Rui sembari memegangi kepalanya yang dipukul oleh Matsuyama
"Kau ada di kafe, Matsuyama membawamu kemari" balas Yami
"Ah kaf- Tunggu dulu! Bagaimana dengan kakak dan adik-adiku?" teriak Rui beranjak dari tempat tidurnya
"Aku harus pergi kepelabuhanan sekarang juga!" tambahnya
"Tenangkan dirimu Rui! Kau sama saja bunuh diri jika kau datang hanya dengan tangan kosong!" bentak Yami menyuruh Rui untuk tetap tenang
"Tapi keluargaku.."
"Dengar, dengan dirimu yang sekarang kau tidak akan bisa menyelamatkan mereka, jika kau benar-benar ingin menyelamatkan keluargamu gunakanlah chip ini" ujar Yami sembari menyodorkan chip milik Rui
"Tetapi, sekali kau menggunakan chip itu kau akan kehilangan semuanya, jika kau bersedia untuk kehilangan semuanya datanglah ke ruanganku" ucapnya sembari meninggalkan Rui
"Tunggu dulu! apa maksudmu dengan kehilangan semuanya?" tanya Rui
"Ya semuanya, pikirkanlah dengan matang, jika kau sudah mendapatkan jawaban datanglah keruanganku" jawab Yami sembari berjalan keluar dari kamar Rui.
Saat itu Rui tidak memikirkan resiko yang dikatakan oleh Yami, di dalam kepalanya hanya ada bagaimana cara untuk menyelamatkan mereka semua, setelah merenung cukup lama akhirnya Rui beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju keruangan Yami.
Sesampainya disana telah menunggu Yami dan dua anggota lainnya, sebelum Rui melangkah lebih jauh Yami kembali menanyakan apakah Rui benar-benar yakin dengan keputusan yang ia buat. Dari raut wajah Rui, ia nampak ragu dengan keputusan yang ia buat namun kembali Rui menanyakan maksud dari kehilangan semuanya kepada Yami.
Yami menjelaskan maksud dari perkataannya adalah, Rui siap untuk kehilangan identitas dirinya, namanya akan di hapus dari semua data-data milik negara bahkan skenario terburuknya adalah kehidupan normalnya akan berubah dan dia tidak dapat kembali bersama keluarganya.
"Jadi bagaimana? apa kau bersedia untuk meninggalkan semuanya demi menyelamatkan keluargamu?" tanya Yami memastikan
"Aku siap, demi keselamatan keluargaku.. aku rela membuang semuanya!" ucap Rui dengan lantang
"Bagus, sekarang ambil ini!" ucap Yami sembari memberikan sebuah smartphone kepada Rui
"Smartphone? aku sudah punya sat-"
"smartphone itu berbeda dengan smartphone biasa, smartphone itu dibuat khusus untuk menampung AVATAR ilegal" potong Yami
"Heee begitu ya.. baiklah aku akan memasukkan chip ini"
Klik!
"Selamat datang di program SUMMON DEVICE PROTOCOL"
- Bersambung-