LILI POV
Keputusanku sudah bulat, aku sudah tidak mau berbohong lagi pada kak Alan. Biarlah aku menanggung segala konsekuensinya, aku tidak ingin kak Alan terlalu larut dalam kebohonganku, aku juga sudah lelah dengan semua sandiwara ini. kejadian di kampus kemarin benar-benar membuatku muak dengan semuanya. untung saja luka di lututku tidak terlalu parah dan kak Alan tidak mencurigaiku.
"Ada yang ingin kubicarakan kak" Lili menatap Alan yang baru saja selesai mandi. Alan tampak duduk di rajang lengkap dengan kacamata kerjanya, matanya fokus menatap layar ponsel.
"Kak Alan yang memberikan semua bantuan itu pada Bi Iyam?" Tanyaku hati-hati. Moodnya sedang baik. Aku tidak ingin memperburuk suasana hatinya. Semoga kak Alan tidak marah padaku.
"Darimana kau tahu?" Tanyanya yang mulai memicingkan mata menatapku.
"Aku mengunjunginya tadi siang" ujarku berharap ia tidak berpikir yang macam-macam.
Aku melihat kak Alan menghela napas berat.