Chereads / Sandiwara Kehidupan Kedua / Chapter 26 - Tang Li, Aku Benci Padamu

Chapter 26 - Tang Li, Aku Benci Padamu

Tang Li langsung berjalan ke arah Wu Xuehan dan memberikan uang tunai yang ada di tangannya, "Ini adalah kompensasi teman sekamar yang diberikan untukmu. Terimalah. Untuk selebihnya, anggap saja dia memberikan ganti rugi atas rasa tertekanmu."

Wu Xuehan menatap Tang Li dan bertanya dengan lembut, "Bolehkah aku menggunakan uang ini untuk membeli ponsel yang lebih bagus?"

"Ini sudah menjadi uangmu. Kamu ingin menggunakannya untuk apa, itu sudah menjadi hakmu."

Yu Sui semakin emosi ketika mendengarnya. Bagaimana bisa ada orang yang begitu kurang ajar? pikirnya kesal.

"Tang Li! Kamu jangan sok, ya!" tegur Jiang Yining.

Jika dibandingkan dengan Yu Sui yang berpenampilan modis dari atas sampai bawah, Jiang Yining juga sebenarnya berasal dari keluarga yang sama baiknya. Namun, penampilannya terbilang lebih sederhana dan lembut dibanding Yu Sui. Ia mengenakan rok merah muda dan kemeja biru muda dan rambut panjangnya yang halus digerai. Ketika memperingatkan orang pun, suaranya masih terdengar lembut.

"Setelah membuat Yu Sui tampak buruk di kelas, kamu menyuruh orang untuk menyebarkan foto di internet. Kita telah menjadi teman sekamar selama lebih dari satu tahun. Suisui memang terkadang membuatmu tidak nyaman ketika berbicara, tapi kamu tidak boleh memperlakukan teman sekamarmu seperti ini."

"Ternyata kamu yang melakukannya?" tanya Yu Sui sambil menatap Tang Li dengan tatapan marah. Lalu, ia melanjutkan kata-katanya dengan penuh emosi, "Tang Li, kamu benar-benar telah menyakitiku. Aku membencimu!"

Setelah berkata begitu, Yu Sui langsung mengambil tas dan meninggalkan kamarnya. Jiang Yining yang khawatir pun segera menyusulnya, "Suisui..."

Suasana asrama langsung menjadi tenang. Tang Li meletakkan tasnya di atas meja, lalu berjalan ke arah lemari dan menata barang-barang yang akan dibawanya. Beberapa lama kemudian, Wu Xuehan yang berada di belakangnya bertanya dengan ragu-ragu, "Tang Li, apakah benar kamu yang menyuruh Yuan Jin untuk menyebarkan foto Yu Sui ke situs kampus?"

Mendengar nama Yuan Jin, Tang Li menghentikan gerakannya yang sedang mengambil kotak makan siang. Ia pun membalik badan, lalu melihat ekspresi Wu Xuehan tanpa menjawabnya terlebih dahulu. Setelah beberapa saat, barulah ia menjawab, "Menurutmu?"

"Menurutku bukan kamu yang melakukannya," jawab Wu Xuehan. Tang Li tidak menyangkal hingga membuatnya merasa tebakannya benar. Kemudian, ia bertanya dengan khawatir, "Lalu kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya kepada mereka dan membuat mereka salah paham seperti ini?"

"Bukannya aku ingin mereka salah paham, tapi ada seseorang yang membuat mereka berpikir seperti itu."

Wu Xuehan hanya diam dan belum mengerti apa yang Tang Li bicarakan, sedangkan Tang Li sudah tidak menjelaskannya lagi. Wu Xuehan melihat Tang Li yang sedang mengemasi barangnya dan bertanya, "Kenapa kamu memasukkan bajumu ke koper?"

"Aku akan pindah ke asrama Qishan sore ini," jawab Tang Li sambil menatap Wu Xuehan dengan lembut, "Sepertinya aku tidak akan bisa makan siang denganmu lagi saat kelas."

"Kenapa kamu tinggal di sana?" tanya Wu Xuehan dengan cemas.

Melihat Wu Xuehan yang benar-benar peduli padanya, Tang Li menjawab dengan setengah bercanda, "Karena aku tidak kuat membayar biaya sponsor."

Wu Xuehan tidak bisa menerima kata-kata seperti itu. Biaya sponsornya sendiri saat ini ia dapatkan dari pinjaman kerabatnya di rumah.

"Maukah kamu berbicara dengan pimpinan kampus lagi? Katanya, pihak kampus sekarang mengizinkan pinjaman akademik untuk mahasiswa agar bisa lebih tenang dan fokus belajar. Mahasiswa bisa melunasi setelah lulus dari universitas," saran Wu Xuehan.

Tak lama kemudian, terdengar suara seseorang yang mengetuk pintu. Ketika Tang Li membuka pintu, di sana ada mahasiswi yang tidak dikenalnya. Mahasiswi itu bertanya, "Apakah Tang Li ada di sini? Ada seorang pria di lantai bawah yang sedang mencarinya."

Dua menit kemudian, Tang Li berjalan keluar asrama. Namun, ia menghentikan langkahnya ketika melihat Ji Ming yang sedang berdiri menunggu.

Ketika Ji Ming merasakan kedatangan Tang Li, ia menoleh dan berkata, "Tuan menyuruh saya kemari untuk memberikan beberapa barang untuk Nona."