Chereads / Sandiwara Kehidupan Kedua / Chapter 9 - Memberinya Payung

Chapter 9 - Memberinya Payung

Li Shengxia tidak seperti saudara perempuannya yang akan tetap tegar walaupun dipukul di depan orang. Namun, ketika berada di depan Tang Li pun, Li Shengxia tetap bersikap tenang seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"Aku tidak bermaksud menghancurkan keluarga orang lain. Malam itu adalah kejadian diluar dugaan. Aku dan Jifeng mabuk setelah makan malam. Ke depannya, aku tidak akan menemuinya lagi," kata Li Shengxia waktu itu.

Di hari berikutnya Li Wenyan menghubungi Tang Li. Selama menikah dengan Han Jifeng dan tinggal di vila di Dongjiao selama hampir dua tahun, ini adalah pertama kalinya Li Wenyan menghubunginya. Li Wenyan duduk di ruang tamu dan ketika ia melihat Tang Li datang, ia meletakkan surat perjanjian perceraian di atas meja.

"Aku sudah membaca surat perjanjian ini. Tanda tangani suratnya setelah kamu membacanya," kata Li Wenyan dengan dingin hingga membuat Tang Li terdiam membeku.

Melihat ekspresi Tang Li, Li Wenyan berkata, "Semalam, bibi dan kakakmu bertengkar sepulang dari rumah keluarga Han. Ibu dan anak itu bertengkar."

Li Wenyan menatap Tang Li dengan matanya yang gelap, "Jifeng memberitahuku bahwa kalian belum pernah tidur sekamar setelah menikah. Jika begini, bercerai juga tidak akan merugikanmu. Setelah mengurus perceraian, pergilah keluar negeri. Karena kamu seperti ini, mungkin kehidupan di luar negeri akan lebih cocok untukmu."

"Bagaimana jika aku tidak menandatanganinya?" tanya Tang Li waktu itu. Ini adalah pemberontakan pertamanya saat menghadapi Li Wenyan. Saat itu, ia sudah tidak memiliki harapan terhadap ayahnya. Ia menyadari bahwa Li Wenyan hanya menganggap dua anak yang dihasilkan darinya dan Ouyang Qian. Hal ini akan membuat Tang Li menderita.

Memori ini membuat Tang Li menghela napas. Ia menyipitkan matanya ketika melihat terangnya lampu-lampu di jalan. Ia tidak bisa melupakan peristiwa itu. Karena ia tidak menandatangani surat itu, pernikahannya dengan Han Jifeng pun juga hancur.

Tang Li tidak tahu sudah berapa lama kejadian itu berlalu. Suatu hari, Li Shengxia menawarkan untuk bertemu dengannya. Namun, tiba-tiba terjadi sesuatu di kafe yang ia datangi. Mendengar hal itu, Han Jifeng segera datang ke lokasi kebakaran itu sesegera mungkin. Lalu, ia menyelamatkan Li Shengxia dan meningalkan Tang Li sendirian di lautan api. Reruntuhan kafe yang terbakar jatuh melukai kaki dan punggung Tang Li hingga berdarah. Meskipun ia akhirnya diselamatkan, ia waktu itu mengalami kecacatan.

Kembali ke masa sekarang, Tang Li tidak tahu berapa lama ia telah berjalan ketika hujan turun di malam hari. Ia berjalan tanpa tujuan hingga setetes air jatuh di wajahnya. Ia mengulurkan tangannya dan menatap hujan kabut itu di bawah lampu jalanan.

Meninggalkan rumah keluarga Li seperti ini merupakan hal menyenangkan yang selama ini tidak berani Tang Li lakukan. Tidak ada orang yang memahaminya dengan baik selain dirinya sendiri. Pada dasarnya, ia bukanlah orang rendahan.

Ketika ia datang ke keluarga Li, Li Yuan'er berulang kali memberitahunya mengenai 'kebenaran' dirinya hari demi hari. Lagi pula, semua orang di keluarga Li mengabaikannya sehingga lebih baik ia diam. Bahkan, ia pernah merasa bahwa sepertinya ia tidak perlu lahir didunia ini.

Seperti yang dikatakan Li Yuan'er, untuk apa seorang gadis yang terlahir tidak sah hidup di bumi ini? Tang Li menutup matanya. Jika ia memang ditakdirkan untuk hidup di dalam api penyucian, keluarga Li lah yang harus ikut bersamanya.

Payung hitam tiba-tiba menutupi kepala Tang Li dan spontan membuatnya menoleh. Pemuda bernama Ji Ming yang mengenakan jas dan sepatu kulit datang memberi hormat dengan wajah tampannya, "Kata Tuan, hujan semakin deras. Lebih baik Nona pulang lebih awal."