Chereads / Menunggumu Semasa Hidupku / Chapter 3 - Masih Perawan

Chapter 3 - Masih Perawan

Tang Xinyan menatap pria paruh baya bertubuh pendek dan gemuk di depannya. Ia mengerutkan alis dan menggelengkan kepalanya.

'Dia bukan Fu Sichen. Tinggi dan bentuk tubuhnya tidak seperti ini, bahkan aroma tubuhnya juga berbeda,' pikir Tang Xinyan. 

Tang Xinyan beringsut ke pintu dan berteriak, "Aku tidak kenal kau, pergilah!"

Saat melihat keadaan Tang Xinyan saat ini, pria itu menyadari bahwa Tang Xinyan diberi obat perangsang.

Matanya langsung berbinar gembira. Ia menggosok tangannya dan tertawa. "Aku tidak menyangka dapat keuntungan seperti ini hari ini." 

Setelah itu, ia mengulurkan tangan dan meraih lengan Tang Xinyan. Pria itu menariknya dari lantai, "Xinyan, percayalah, kelak aku akan memperlakukanmu dengan baik."

Tang Xinyan mencium bau alkohol di badan pria itu. Ia mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mendorong pria itu menjauh. Ia menggenggam tangannya dan mengetuk pintu kamar. "Sichen, cepat buka pintunya. Ada pria yang ingin menyentuhku..."

Jika tidak dalam pengaruh obat, Tang Xinyan pasti memiliki banyak cara untuk menyingkirkan pria ini, yang ingin mengambil keuntungan darinya. Tapi, saat ini tubuhnya terasa panas dan lemah. Dia tidak bisa melawan pria ini sama sekali.

Melihat Tang Xinyan sedang meminta bantuan, pria itu cepat-cepat memeluk pinggangnya yang ramping dan menariknya ke dalam pelukannya. "Xinyan, kalau pria di dalam kamar itu memang menginginkanmu, kau tidak mungkin diusir keluar. Ikutlah aku, sekarang kau membutuhkan seorang pria."

…..

Di kamar 2068.

Mo Chiwei sedang mandi dengan air dingin. Tiba-tiba ia mendengar suara orang mengetuk pintu kamarnya. Dia pun mengenakan jubah mandinya dan berjalan ke pintu, kemudian dia melihat keluar melalui lubang intip di pintu.

Dia melihat bahwa Tang Xinyan diseret paksa oleh seorang pria paruh baya bertubuh pendek dan gemuk.

Awalnya Mo Chiwei membiarkannya dan tidak ingin ikut campur, tapi beberapa detik kemudian, dia berubah pikiran. Dia membuka pintu dan keluar.

Pria itu menyeret Tang Xinyan ke pintu kamarnya. Tang Xinyan menggenggam gagang pintu dengan kuat dan menolak untuk ikut dengannya. Mulai kesal, pria itu pun mengulurkan tangannya dan langsung menarik pakaian Tang Xinyan.

Begitu pria itu membuka kancing pertama Tang Xinyan, tiba-tiba ada seseorang yang mencengkeram pergelangan tangannya.

Di depannya, pria setinggi 188 sentimeter menatapnya dengan dingin.

Ya, pria itu adalah Mo Chiwei.

Saking kuatnya, ia hampir menghancurkan tulang pergelangan tangan pria itu.

"Bocah dari mana kau? Aku tertarik dengan wanita ini. Kalau kau tidak melepaskan tanganku lagi, jangan salahkan aku kalau bersikap kasar... ah..." Sebelum pria itu selesai berbicara, Mo Chiwei meninju wajahnya.

Mo Chiwei menarik Tang Xinyan, kemudian ia menendang pria itu hingga jatuh ke lantai.

Ketika ia melihat Mo Chiwei hendak membawa Tang Xinyan pergi, raut wajah pria itu berubah. "Sialan! Beraninya kau memukulku, apakah kamu tahu siapa aku? Kau pasti akan takut setelah mengetahui identitasku!"

Setelah mendengar keributan di koridor itu, manajer hotel bergegas datang ke sana. Pria paruh baya itu pun langsung melapor. "Manajer, bagaimana Anda mengelola hotel ini? Bagaimana bisa orang-orang kelas rendahan tinggal di kamar VIP? Cepat, panggil polisi dan tangkap dia!"

Sang manajer melihat sudut mulut pria itu yang berdarah, kemudian dia menoleh dan melihat Mo Chiwei. Ia menyeka keringat dingin di dahinya dan berkata dengan hati-hati, "Beliau adalah pemilik hotel kami."

Mata pria itu terbelalak lebar.

Mo Chiwei memeluk Tang Xinyan, yang kini napasnya tidak stabil. Sebelum pergi, ia menatap si manajer dengan tajam. "Tambahkan nama orang ini ke daftar hitam!"

Manajer itu mengangguk ketakutan, "Ya, Presiden Mo."

….. 

Setelah kembali ke kamar, Mo Chiwei melempar Tang Xinyan ke sofa.

Ia mengambil ponsel dan bersiap untuk menelepon dokter.

Tapi, Tang Xinyan malah membuka kancing bajunya perlahan-lahan.