Akademi kekaisaran ini adalah Awalnya Sebuah Pabrik Terbengkalai yang dibeli Kaisar untuk Pendidikan sihir Rakyatnya. Seluruh Rakyat Kekaisaran Radiant Hanya menyembah Lima Dewa, tapi yang Paling Populer adalah Dewa Space and Time Saturn
"Ketika Kita Lihat ini Patung Mirip Dengan Kakak Alan" Shirone menyentuh Patung.
"Iya adikku, Ini juga persis seperti Pesawat Jet didunia kita"
"Shuna Mana mungkin! ini dunia lain, kakakmu mana ada?" Kirito selalu merusak suasana seperti ini dengan Jawabanya.
"Semua Tidak ada yang tidak mungkin! Kita sudah disini beberapa Bulan ada disini"
Debat panjang antara mereka berlangsung lama, nggak usah diperpanjang, kelamaan:v
-Alan POV-
Akhirnya Sampai di Akademi, setelah beberapa Hari Di Mansion Cornelius dimana saya nyaman tinggal disana. Bangunan ini menurut saya mirip bangunan Lawang Sewu Di semarang.
Penjaga Gerbang mendatangi saya.
"Nak Kamu mau mendaftar kan? lewat sana!" Bapak penjaganya sekitar umur 60an, Dengan Wajah Kalem mengantar saya ke Kantor Registrasi.
"Makasih Pak! Saya tidak akan melupakan kebaikan bapak!"
Si bapak menjawab "Sama sama, Masalah kecil"
Di Kantor Registrasi Banyak Siswa yang akan mendaftar juga Rupanya. Dari Rakyat jelata, Bangsawan, Dan Royal Family.
"Hey, Minggir" Saya didorong Hampir jatuh Oleh seorang Perempuan Berambut merah montok. Siswa Lain dibelakangnya membantu saya berdiri "Maafkan Leonora ya! dia memang suka seperti itu, dia dari keluarga Count Mo suka membuli, Namaku Feona Li salam kenal!"
"Alan Cornelius, Salam kenal Juga!" Gadis ini membungkuk ketika saya menyebutkan Nama saya, disini Marga Aberu saya Harus dirahasiakan.
"Cornelius!!! Maafkan Saya! permisi!" Gadis berjubah Hitam berkacamata itu, Feona meminta maaf pada saya.
"Hehehe tidak masalah" senyum poker menyelesaikan semua.
Penampilan saya diubah saya semir Perak, dengan Jaket Hijau. Semua siswa Tampaknya menuju Arena untuk Acara MOS akademi. disana ada kepala Rektor Akademi Dwarf Cebol bernama Billy. didepan Mimbar Billy mulai sambutannya.
"Salam Wahai Peserta didik baru! sehat! Saya Billy Dragonar Kepala Sekolah Akademi ini!
Kalian sebagai Calon terbaik, di sini yang lemah akan diinjak oleh yang kuat! tidak peduli walapun kalian Bangsawan, kalau lemah akan menjadi batu Loncatan! ini adalah peraturan tidak tertulis disini.
Pertama kalian akan diuji di alam liar, hutan belantara penuh Monster.
kedua kalian akan di uji afinitas sihir, ilmu pedang, dan ketangkasan kalian Yang di uji Langsung oleh Empat Pahlawan, Sekian dari Saya"
Bagi Saya Sambutan Rektor macam orang tua menjewer anaknya, jadi saya tidak takut, Kekuatan, Ilmu Pedang,dan ketangkasan saya bukan sesuatu yang manusia bisa tahan.
untuk itu saya menggunakan limiter maks 30% kemampuan saya.
Didepan Panggung ada 4 Pahlawan yaitu Kirito, Nao, Shirone dan Shuna. Shuna segera memulai jalannya acara dengan lemparan Bola api.
-Shirone POV-
Saya, dan 3 pahlawan lainnya di panggung tampil untuk acara sambutan. saya melihat ke arah calon peserta didik, Eh saya melihat wajah Alan-Niisama diantara mereka.
Saya turun menemui dia, Ketika saya sampai lokasi Niisama ada di Dekat pojok arena.
"Tunggu Alan Niisama!" saya menangkap dia agar tidak kabur.
"Bukan Saatnya Kamu Bertemu, Sampai jumpa!" dasar niisama langsung hilang setelah mengatakan hal itu.
"Muu Niisama jahat!!!" dengan wajah cemberut shirone kembali ke panggung.
Alan menggunakan kekuatan waktu untuk kabur dari adiknya itu, shirone tidak menyangka akan bertemu dengan kakaknya alan di dunia ini.
selama sebulan saya mencari Niisama dengan polisi, tidak membuahkan hasil sama sekali.
-Alan POV-
"puff akhirnya lolos juga, huff" lega akhirnya bisa kabur dari shirone. jujur kalau tidak ada kekuatan waktu, susah kabur dari adikku yang satu ini.
Rea dari belakang berusaha mengagetkan alan. "hey ya! Alan sama!"
"Aaaa, Bikin kaget saja kamu, kukira siapa?"
"Mau saya temani?" menawarkan untuk menemani alan.
tentu saja saya terima, karena Rea sendiri keluarga saya di keluarga Cornelius.
"Heem, ayo!"
Di Hutan Belakang Akademi
"Hutan ini sangat berbahaya, Akademi ini di bangun untuk menghalangi serangan Hewan buas dan Hewan sihir. Iblis pun harus berpikir dua kali untuk menembus akademi" Rea seperti Guru saya ketika di bumi.
"Memangnya lebih Hemat biaya ketika Akademi membangun tembok besar?"
"Akademi sangat miskin, Mereka tidak mampu untuk menjaga uang mereka, mereka saat ini fokus terhadap pembangunan Spaceship agar dapat menuju Planet Tilars untuk Populasi"
"seberapa besar Spaceship yang mereka bangun?"
"ada 5 tetapi tidak sebesar Erlangga anda, hanya 500-600 Meter"
baiklah sekarang sudah siang saya harus mendirikan kemah disini, dekat hutan. sepertinya ada orang lain mendekati kami jumlah mereka 16 orang.
"Kami akan mendirikan kemah disini! minggir!" seenaknya sendiri orang ini, Leonora ini, dia juga membawa kakanya Mo Nan yang merupakan incaran para gadis serta anak buahnya membawa tombak kayu untuk mengusir kami.
"Jangan sombong! Manusia seperti kalian tidak berhak mengusir kami! Kalau mau hidup larilah, kalau tidak akan ku jadikan kalian menjadi budak ku" saya mengintimidasi mereka, rupanya mereka terpancing, yang maju anak buahnya.
"Bocah beraninya kamu berurusan dengan kami keluarga Mo, Matilah!" tombak mereka terhenti setelah mengenai punggung, dada dan kepala saya jujur itu geli.
"Tidak mungkin!" Sekarang Giliran ku rasakan ini.
"kalianlah yang akan mati! Sampah masyarakat!" Naga Emas keluarlah serang mereka! begitu Naga emas melewati mereka, nyawa manusia yang dilewati oleh Naga Emas akan tercabut dari tubuhnya.
"sepertinya itu adalah Naga Jiwa, Bocah mainanmu bagus juga" Mo nan memprovokasi saya meskipun dia lebih lemah dari saya, tidak sebanding jauh sekali.
"Mainan? punyamu itu yang mainan! biar kuperlihatkan Bagaimana aku merubahmu menjadi budakku!" Muncullah Bola Angin tekanan Hyper Rasengan!
"Akh… apa ini, ini menyedot semua mana ku? jangan!" Begitu Rasengan menabrak Mo Nan kesombongan dirinya hilang meminta ampun pada saya. Rasengan telah menyedot semua mana dan sumbernya dari tubuh Mo Nan saya hilangkan.
"Leonora! Larilah, dia Monster! Biarkan keluarga yang mengatasinya! larilah!" Mo Nan menyuruh Leonora untuk lari meninggalkan Hutan, Leonora Lari keluar Hutan sambil bersumpah
"Lihat saja nanti! Rea, Alan! keluarga Mo akan memusnahkan kalian!"
"Keluarga Mo tidak akan bisa menghentikan Dewa, tidak akan mampu!" saya mengatakan itu dengan nada rendah, Leonora tidak bisa mendengarnya dari kejauhan.
Baiklah sekarang berurusan dengan Mo Nan, yang lain telah diikat di pohon pingsan. Mo Nan masih bertahan meski tubuhnya tidak mampu bergerak lagi.
"Alan-sama Mo Nan adalah Kapten Kapal yang Handal, dia telah mengalahkan banyak Bajak laut Angkasa, dia terkenal, kita bisa memanfaatkan dia untuk kepentingan kita!" kerja bagus Rea kamu memberikan informasi yang menarik. baiklah sihir Penciptaan Batu Pengendali Roh tingkat mutlak muncullah dihadapanku!
"Apa itu! jangan mendekat! tolong ampun! ampun!" Mo Nan berbicara dengan seluruh usaha terakhirnya meminta Ampun.
"Ada apa sekarang? Keluarga Mo yang sombong sekarang tidak mampu menolongmu kali ini, salah siapa main mengusir kami! sekarang Kamu akan menjadi Budak yang sangat patuh terhadap tuannya" Memasukkan Batu Pengendali Roh tingkat mutlak ke mulut Mo Nan yang tergeletak di pohon.
Batu itu mulai bereaksi, Listrik merah tegangan tinggi mulai mengelilingi tubuhnya.
"Aagh sakit, sakiiit, sakiiiiiit!" Kekuatan Sihir Mo Nan mulai bertambah besar seiring Batu itu menyatu dengan tubuhnya, sel sel yang Rusak karena pukulan saya yang merah merah mulai kembali pulih. kakinya yang bengkok mulai lurus, Kedua tangannya yang patah mulai tersambung dengan benar. Seluruh Meridian Mananya yang rusak mulai pulih kembali dan pupil matanya yang coklat mulai menjadi Merah.
[Mengubah Manusia Menjadi Individu tingkat tinggi, Mo Nan berhasil]
Rambut Coklat kemerahan, dengan tubuh yang terawat akan menjadi salah satu Individu saya yang dapat diandalkan!
"Mo Nan melihat tuannya, salam tuanku!" dia mulai berdiri memberi salam kepada saya seperti seorang Butler profesional.
"Mo Nan bagaimana tubuhmu sekarang? apakah lebih baik?"
"Saya tidak pernah menjadi lebih baik seperti ini sebelumnya"
"Bagus! sekarang kita temui Rea dan persiapkan Perbekalan Kami untuk besok!"
"Baik Tuan Alan"
"Jika ada orang pangil aku alan supaya tidak ada orang curiga!"
"Baik Alan" Saya mengecek Hidung Mo nan dengan menyentuhnya masih bernafas, sebenarnya Batu itu menyatu dengan seorang mengubah orang itu menjadi Individu tingkat tinggi. jadi wajar saja jika Mo Nan bernafas.
"Rea Kami kembali!" kemah Agak berantakan karena keributan tadi. Rea sibuk merapikan Kemah dan menguburkan jenazah Anak buah Mo Nan yang tidak mampu menghadapi pukulan saya dan pingsan, kemudian meninggal di tempat kejadian.
lambat laun pasti Jenazah itu akan di temukan oleh para Guru, jadi saya Harus meninggalkan Kemah besok.
"Repot sekali! Rasanya Jika seperti ini terus, bisa pingsan juga! Apakah berhasil?"
"Yah berhasil, Mo Nan beri salam pada Rea!" Mo Nan maju memberi salam pada Rea.
"Saya Mo Nan, Budak setia Alan mulai sekarang, tolong jaga saya"
"wah ternyata bisa! seperti yang diharapkan dari Dewa Ruang dan waktu! bisa melakukan apa saja, omong-omong minta Batu itu juga dong Alan-sama untuk Leonora itu Nanti"
"Besok saja! Capek, Dasar kalau ada barang bagus minta-minta, Besok kita tinggalkan kemah ini tidak menyisakan bukti apapun! Leonora kamu yang urus besok"