Di Lapangan dekat pintu masuk Hutan Belakang Akademi dibangun sebuah panggung untuk pengujian kemampuan oleh Empat Pahlawan. banyak orang yang tergolong dalam Mage, Warrior, Sorcerer, dan Swordsman.
Saya memutuskan untuk memakai Armor Samurai saya dan menggunakan Hikamaru katana saya. ini termasuk Equipment dari Game yang disediakan oleh Universe.
"Peserta Alan Vs Peserta Rodore silahkan maju"
"Rodore, Rodore, Rodore habisi dia!"
"Alan, jangan mau kalah!" Suporter mendukung kedua belah pihak yang akan bertarung di arena.
"Shall we dance?" dengan sombongnya Rodore mengacungkan Rapiernya ke Alan dengan wajah mengejek.
Alan bersiap dengan memegang Hikamaru di sabuknya dengan kuda-kuda kendonya. Hikamaru katana yang spesial karena fitur Rahasianya adalah Oscillating Blade slash yang dapat memotong apapun yang ditebasnya "Ikuzo!".
"Ronde 1 Mulai!" Kedua saling mengincar titik lemah masing-masing. Alan tidak menyerang dulu.
"Gaya pedang yang aneh!" Rodore yang tidak tahu apa itu kendo melihatnya itu tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Alan.
"Hurricane Lance!" Rapier menusuk kedepan membentuk Tornado.
"itu adalah Hurricane Lance Rodore termasuk jurus yang susah dihindari, aku ragu bocah itu bisa menghindari jurus itu!"
ketika Tornado mendekati Alan, Alan hanya Menghindari keatas dan menggunakan jurus "Gerakan pertama - Yukihime!" Tebasan pedang membentuk cahaya putih salju menguncang Tornado dan membelahnya.
"Apa?! Satu pukulan!" "Boost Lance!" kartu As Rodore pertama langsung dikeluarkan, Alan hanya menanggapi dia dengan memotong Rapiernya.
"Gerakan Ultimate - Oscillating Blade Slash!" Banyak Lance dari kartu As Rodore dihancurkan oleh gelombang panas, melemparkan Rodore ke kursi penonton hingga pingsan.
"Rodore Knockdown! pemenang Alan Cornelius! silahkan Masuk ke ujian Selanjutnya"
Alan maju ke Ujian kedua yaitu Afinitas sihir, akan diuji di aula Akademi. disana ada Shuna dan Shirone sebagai penguji sihir.
"Selamat datang! Mungkin anda lolos di pertarungan tadi sekarang akan menjadi lebih susah" Shuna mengatakan itu sambil memasang Sasaran di pojok ruangan.
"Nii… eh Anda harus Menyerang sasaran di sana dengan sihir terbaik anda, Sasaran itu telah dilapisi dengan Barrier tingkat tinggi"
Shirone Canggung ketika dekat dengan Alan berusaha tetap profesional sebagai pahlawan.
"Aku yakin Barrier itu tidak akan bisa menahan sihirnya karena aku merasakan ada yang disembunyikan" Shuna merasakan hal aneh ketika melihat Alan berdiri didepannya.
Alan Melepaskan Cincin penghalang sihirnya agar bisa melepaskan Sihirnya. Tekanan Mana mencapai seluruh Akademi setelah Alan Melepaskan Cincin penghalang sihirnya.
"Hueek, kekuatan macam apa ini? Hueek!" Shirone muntah, tidak kuat tekanan mana ini.
"nggh, kepalaku rasanya mau pecah jika terlalu lama berada disini!" Shuna mengalami pusing Hebat.
"Mana Explosion - Burst!" Mana disekitar Arena membentuk Peluru besar, meluncur dengan kecepatan Cahaya.
Sasaran, Barrier, Gedung Akademi tidak mampu menahan ledakan sihir itu. Guru, pahlawan, penonton semua terlempar keluar karena ledakan itu, Alan segera mengenakan Cincinnya lagi.
"Sepertinya Aku berlebihan lagi, menangkap Shuna dan Shirone yang jatuh dari Langit.
"Kyaa siapa? Eh Onii-chan kembali!" Shuna menyadari bahwa Kakaknya Alan menggendongnya wajahnya tidak bisa tidak memerah.
"Niisama!" Shirne memeluk kakaknya itu.
"Kalian berdua turun! Aku tidak bisa bernafas!" Alan menurunkan kedua adiknya di lapangan.
"Maafkan Kami!" Shuna dan Shirone meminta maaf karena kelakuannya.
"Wah wah! Si No.1 sudah ketahuan siapa? menenteng dua Gadis bersamanya" Kepala Akademi Sihir Billy Dragonar menepuk pundak alan.
"Bukan Pacar tapi kakak kami adalah dia!" Shuna menjelaskan pada Billy agar tidak salah paham.
"Baiklah aku sekarang mengerti, tapi bagaimana dengan Bangunan itu?"
Bangunan Akademi Sihir hancur berantakan, banyak orang berkerumun di sekitar.
"Kecil, Tinggal menggunakan sihir waktu semuanya beres"
"Reverse Time! Erasing memory" semua siswa kecuali Kepala Akademi, dan empat pahlawan Sudah dihilangkan ingatannya saat akademi Hancur.
"Akan kujaga rahasia ini"
Billy takjub melihat Alan yang berdiri disampingnya.
"Sebaiknya begitu! kalau tidak merepotkan nantinya"
"tetapi kita semua sudah mendapatkan Si No.1 kali ini! jadi Kamu lolos!"
"Alan-Sensei lama tidak berjumpa" Kirito Masamune berlari menuju Alan dan memberikan salamnya.
"Yo! Alan-Senpai" Nao Minna Juga keluar dari persembunyiannya di dekat pohon.
"Tidak baik berpenampilan kotor seperti ini, Change!" Alan berganti baju seragam yang bersih sekarang.
"Memang benar Rumornya ada Dewa yang turun" Billy tiba-tiba mengatakan itu dengan jelas.
"Huss, Rahasia Bro! jangan disebarkan!" Nao memarwhi Billy yang ceroboh.
"Kalau begitu aku akan pergi" Tangan alan dipegang erat oleh Dua adikknya.
"Onii-chan jangan pergi!"
"Niisama ikut dengan kami!"
"Oh ya Alan! Bukannya Kamu mengincar Planet Neraka? Aku tahu tempatnya dimana" info dari Billy membuat kaget Alan.
"Dimana?" Alan lansung menoleh ke Billy.
"Pertama, Aku harus gabung dengan Party mu, tidak terkecuali sebagai syaratnya" Billy meminta Syarat agar dia bisa memberikan lokasi Planet Neraka kepada Allan.
"Niisama kalau membuat Party Aku harus ikut juga!" Shirone mewek minta ikut party kakaknya.
"Aku Juga" Eh Shuna Juga ikut ikutan.
"Kalau ada Alan-Sensei Aku harus ikut!" Ini juga Murid satu ini hadeh!
"Alan-Senpai Nao ikut!" ini lagi! Kohai kenapa kamu juga Ikut-ikutan Anak-anak! Biarlah selama tidak merepotkan.
---------------------------------------------------------------------------
menjelang akhir acara Billy mengumumkan bahwa:
"Acara ini telah selesai, yang Lolos selamat menjadi Siswa! yang tidak lolos coba lagi nanti Tahun Depan! jangan putus asa.
No.1 Tahun ini adalah Alan Cornelius dari keluarga Cornelius! Berikan tepuk tangan yang meriah!
Sudah, sekarang saya mengumumkan bahwa Saya, Alan dan Empat Pahlawan akan melakukan Ekspedisi Menuju Planet Neraka, jadi untuk siswa lama bisa bersantai tahun ini hingga saya kembali lagi ke Akademi.
sekian terima kasih" Sosok Billy Menghilang dari mimbar.
"Yee Libur!" Para Senior laki-laki yang mendengar itu gembira bukan main, Siksaan dari Guru Akademi akhirnya reda.
"Alah, kok libur?" Senior Perempuan justru sebaliknya, mereka tidak bisa berkumpul lagi selama beberapa waktu karena akan libur.
masing-masing bereaksi dengan sendirinya.
"Alan Kapal yang akan kamu gunakan mana?" Billy bertanya pada Alan, bila tidak punya bisa meminjam miliknya.
"Sudah tahu! saya sudah punya Kapal sendiri, kamu kira Dewa Miskin gitu? lihat disana Stealth Nonactive!" Alan menunjuk ke langit, Kapal Erlangga mulai menonaktifkan fungsi Siluman.
"Wow! astaga besar sekali!" teriakan kaget seluruh siswa akademi ketika melihat Kapal Erlangga yang ukurannya melebihi gunung Akademi.
"Bilang dari tadi kalau punya sebesar ini"
"Kamu tidak Tanya! salah mu sendiri" Alan dengan santai menjawab Billy yang Geek kapal angkasa itu. dalam Hidupnya Billy tidak pernah melihat Spaceship sebesar ini dalam hidupnya.
Keluar dari kapal Robot A1 Maid menyambut Enam orang itu.
"Selamat datang di Erlangga Spaceship! Mari masuk tuan dan nyonya!" Robot Maid Kapal Erlangga memiliki Kulit sintetis dari otot Naga laut yang kuat terhadap perubahan suhu.
Petualangan Enam Orang yaitu Alan, Billy Shuna, Shirone, Nao, dan kirito diluar angkasa akan segera dimulai!