Chapter 2 Scarlet & Lamia
Part 1.
Sekitar 4 kapal tempur laut berada disekitar jatuhnya sebuha objek misterius di lautan pulau tanegashima.
4 kapal tempur laut itu adalah milik pemerintah jepang yang selalu berjaga di laut tanegashima, dan siang kemarin sebuah objek misterius terdeteksi oleh radar kapal tempur pemerintah jepang. Dan pada siang hari itu juga sebuah ledakan besar terjadi di atas permukaan laut tidak jauh dari pulau Tanegashima, objek misterius itu terjatuh ke laut. Itulah kenapa 4 kapal tempur berada laut dan berkumpul, tepat disinilah ledakan itu terjadi dan objek misterius itu terjatuh. Objek misterius itu jatuh di laut sekitar 2 km sebelah selatan Tanegashima.
Setelah mengetahui bahwa Objek misterius itu jatuh, ke 4 kapal tempur laut langsung menuju ke tempat ini. Sudah sekitar 24 jam mereka berdiam di tempat ini dan melakukan pencarian di bawah laut menggunakan kapal selam, namun tidak berhasil menemukan apa apa.
Setelah semalam tentara militer jepang menetapkan status siaga 1 di tanegashima, peringatan itu langsung di cabut setelah tidak di temukannya sebuah tanda bahaya dari objek misterius itu. namun tentara militer masih menghimbau pada warga di tanegashima untuk bersiaga ketika keadaan mungkin akan berubah menjadi sangat kacau.
Tentu saja, militer jepang kemarin menganggap objek misterius itu adalah sebuah tanda bahaya. Mereka takut bahwa Groube muncul dan akan menghancurkan Tanegashima.
Sudah sekitar 2 tahun berlalu setelah Anemone tidak muncul kembali di jepang. Bahkan Anemone pertama yang muncul yang berada di Tokyo sudah di menghilang. Memang untuk beberapa tahun terakhir Anemone yang muncul di laut hanya sedikit.
Anemone hanya bisa muncul di laut, untuk itulah kenapa banyak sekali persenjataan militer yang di siagakan di sekitar pantai dan lautan.
Saat ini pencarian terus dilakukan oleh tentara militer, mereka terus menelusuri seluruh daerah di dasar laut untuk mencari objek misterius tersebut.
Sekitar kurang lebih 10 kapal selam di terjunkan ke dasar laut untuk mencari objek misterius tersebut, namum belum mendapatkan hasil signifikan. Bahkan mereka menerjunkan sebuah robot penyelam yang bernama "Aqua-ark" tanpa awak ke dasar laut untuk mencari objek misterius yang muncul kemarin siang.
Ox Cyber Industry adalah sebuah perusahaan besar yang bekerjasama dengan pemerintah jepang mengembangkan persenjataan militer yang sangat kuat. bahkan CyberThrone Type 2 yang merupakan type terkuat yang di miliki militer jepang saat ini adalah milik perusahaan tersebut.
Setelah Anemone muncul, Ox Cyber Industry menjadi sangat terkenal karena mengeluarkan sebuah persenjataan yang berhasil mengalahkan Groube. Setelah 7 tahun berlalu, Ox Cyber menjadi perusahaan yang sangat terkenal di dunia bahkan negara lainpun melakukan kerja sama dengan perusahaan ini seperti America, Rusia, German, Korea utara, bahkan China melakukan kerja sama dengan perusahaan ini di bidang persenjataan militer untuk mengalahkan Groube.
Aqua-ark adalah sebuah robot tanpa awak yang sangat canggih yang di kembangkan oleh perusahaan terkemukan jepang yaitu Ox Cyber Industry. Sebuah robot selam tanpa awak pertama di dunia yang di kembangkan beberapa tahun lalu.
Aqua-ark tidak seperti Cyberthrone, ukurannya lebih kecil dan memiliki sebuah persenjaan yang sedikit berbeda dengan CyberThrone. Seluruh bagian Aqua-ark terbuat dari Exceed, sebuah material seperti padat yang di temukan di kedalam sekitar 30 km di bawah permukaan air laut di samudra atlantis tepatnya berada di sekitar ledakan meteor 7 tahun lalu. Benda ini memiliki daya tahan lebih kuat dari pada besi dan baja dan memiliki titik lebur di atas 5000 derajat Celcius. CyberThrone dan Aqua-ark di buat menggunakan material Exceed karena memeliki berat lebih rendah dari pada besi dan baja.
Aqua-ark selain di kendalikan dari jarak jauh, mesin robot ini pun memiliki banyak persenjataan seperti roket, tembakan meriam udara, dan juga sebuah tembakan laser karena memakai Cube Energy di dalamnya. Energy Cube di pasang untuk menambah energy pendorong Aqua-ark yang memungkinkan mesin ini bergerak cepat di dalam laut, kecepatan tertinggi yang pernah tercatat adalah sekitar 300 km per jam yang bergerak di dalam air.
Sebuah Helicopter berlambangkan Ox Cyber industry terlihat bergerak di udara menuju kea rah salah satu kapal tempur yang berada di sekitar tempat objek misterius kemarin terjatuh.
Helicopter itu mulai mendarat perlahan di atas landasan bertandakan H di atas kapal tempur itu. di bawah sana sudah menunggu pimpinan tertinggi militer tanegashima bernama Kapten Hiroshima. Dia menunggu tepat di depan helicopter itu mendarat.
Saat pintu terbuka, turun seorang laki laki berjas hitam memakai kaca mata hitam dan di damping oleh seorang wanita cantik berjas hitam juga di belakangnya. Wanita itu membawa koper yang di tangannya.
"Selamat datang tuan Mikado"
Kapten Hiroshima berbicara sambil memberi hormat padanya, jika di lihat sepertinya pria yang memakai jas bernama Mikado tersebut adalah orang yang sangat penting bahkan seorang kapten militer memberi hormat padanya.
Tentu saja, Mikado Kikuoka adalah salah seorang pemimpin yang berada di dalam perusahaan Ox Cyber.
Menurut Informasi bahwa ada 4 orang pemimpin tertinggi yang memegang saham Ox Cyber, dan dia adalah salah satunya.
"Kapten Hiroshima, aku ingin kau memperlihatkan itu padaku secepatnya"
"Baiklah kalau begitu, ikuti aku"
Sekitar 10 menit mereka berjalan, akhirnya mereka berada di sebuah ruangan yang sedikit cukup sempit. Ruangan itu berbentuk persegi dengan 2 buah tempat duduk panjang dan 1 meja di bagian tengahnya. Sedangkan di bagian tembok terpasang sebuah layar berukuran cukup besar.
Ketika mereka duduk disana, lampu kemudian redup menjadi sedikit lebih gelap.
Layar besar tersebut yang sesaat menampilkan sebuah logo Ox Cyber industry berupa sebuah Planet bumi dengan 3 buah garis bergerak mengelilingan mulai menghilang. Layar tersebut mulai memperlihatkan beberapa gambar berupa foto.
"Seperti yang kau tau, kemarin sebuah objek misterius tertangkap oleh radar... dan dia bergerak di atas langit Tanegashima dengan kecepatan yang sangat tinggi, semua orang mengira bahwa benda tersebut adalah Groube... namun aku sedikit kurang yakin, karena seperti yang kau lihat di gambar ini, bentuk mereka berbeda sangat jauh"
Sebuah Foto yang memperlihatkan gambar langit mulai terpampang jelas, namun ada sebuah titik hitam di salah satu bagian foto itu . gambar mulai di perbesar namun titik hitam itu berubah menjadi beberapa bagian fixel yang tidak jelas.
Bentuknya memang tidak terlihat jelas setelah di perbesar.
"Hmmm, itu memang bukan Groube kapten Hiroshima"
"Seperti yang kuduga... tapi apa itu?"
"Aku kurang tau, namun sepertinya itu sebuah pesawat, ataupun bukan"
"Huh... aku tidak mengerti sama sekali"
"Kapten Hiroshima, kau lanjutkan pencarian dan berikan semua data yang kalian dapat tentang objek misterius itu... aku akan menyelidikinya dari sini"
"Baiklah"
"Jika tidak keberatan, bisakan kau meninggalkan tempat ini dan biarkan kami berdua saja"
"Huh, jika itu maumu... aku akan meninggalkan kalian berdua"
"Terima kasih banyak kapten"
Kapten Hiroshima bangkit dan mulai berjalan kearah pintu keluar, pintu itu mulai bergeser dan terbuka setelah Kapten Hiroshima berada di depan pintu itu. setelah memberi hormat kepada Mikado, pintu mulai tertutup kembali.
Wanita yang berdiri di belakang Mikado mulai berjalan kearah tempat duduk yang digunakan kapten Hiroshima sebelumnya, dia mulai duduk disana dan membuka koper yang di bawanya.
Dia menekan tombol pada bagian tengah koper itu yang sesaat setelah itu koper mulai terbuka. Mungking itu bukan Koper melainkan sebuah Laptop. Namun cukup berbeda, kenapa saat dia mengaktifkannya sebuah hologram muncul di atas benda yang menyerupai koper itu.
Sebuah hologram 3D.
"Lily !!"
Wanita itu mengatakan sebuah nama, dan sesaat kemudian sebuah IA hologram muncul di bagian depan wajah wanita itu. IA miliknya menyerupai sebuah wanita berukuran kecil yang memiliki sayap di belakang punggungnya seperti Peri.
"Ya, ada yang bisa saya bantu Yuzuki-sama?"
"Lily, aku ingin kau masuk ke seluruh data base dan ambil semua data yang berhubungan dengan Objek misterius pada gambar ini... cepatlah"
"Baiklah Yuzuki-sama"
"Yuzuki-sama kah... bukankah itu sangat tidak cocok dengan kepribadianmu Sairenji Yuzuki-san"
Sesaat kemudian Mikado berbicara dengan sedikit tersenyum pada wanita yang bernama Yuzuki itu yang berada di depannya. Dari nadanya, Mikado terlihat sedang menggoda wanita yang bernama Yuzuki tersebut. Namun hanya tatapan Sinis yang muncul di wajah Yuzuki, dia tidak bereaksi sama sekali dan tidak menjawab sama sekali perkataan yang di katakan Mikado padanya.
Dia terlihat Focus melihat kearah data yang muncul di hologram yang dikumpulkan oleh IA miliknya.
"Huh, seperti biasanya kau tidak terganggu sama sekali meskipun aku menggodamu... jangan terlalu focus pada pekerjaanmu Yuzuki-san, santai saja... pantas saja kau tidak punya pasangan sampai saat ini, kau terlalu focus pada pekerjaanmu di bandingkan mencari seorang pasangan... kau tau di usia mu saat ini, kau seharusnya sudah men—"
"Apa kau sudah selesai"
Dengan sebuah tindakan cepat, Yuzuki mengambil sebuah benda pada bagian kakinya. Benda itu berada pada bagian pinggang belakangnya dan langsung menodongkannya pada Mikado. Sebuah Handgun di todongkan langsung pada Mikado oleh Yuzuki dengan tatapan tajamnya.
"Hahaha, tenang Yuzuki aku hanya bercanda, tidak baik bagi seorang wanita cantik sepertimu memegang sebuah senjata api seperti itu... dan sepertinya data yang kita perlukan sudah terkumpul"
"Yuzuki-sama semuanya sudah aku dapatkan"
Ucap IA bernama Lily sesaat Yuzuki menodongkan senjatanya pada Mikado.
Yuzuki mulai menyimpan senjatanya di atas meja.
Dengan tangan kosong dia mulai menekan hologram yang muncul, dia menarik dan menggeser benda yang berupa tulisan. Dia mulai berhenti di bagian Foto yang muncul sebelumnya di layar besar di tembok samping kirinya.
Foto itu mulai di perbesar.
"Lily apa kau bisa memperjelas bagian hitam ini"
"Tunggu sebentar Yuzuki-sama"
Gambar itu mulai terlihat berubah dan menjadi sedikit lebih jelas. Sekitar 3 kali perubahan di lakukan oleh Lily dan gambar yang di perbesar itu sudah mulai terlihat lebih jelas. Namun mereka terlihat mulai sedikit lebih serius ketika melihat titik hitam yang sudah terlihat lebih jelas itu.
Sebuah pesawat, namun bukan pesawat militer. Bentuknya sedikit aneh, dan gambar itu hanya menampilkan bagian bawah benda tersebut saja.
"Mikado-san, apa kau tau benda ini?"
"Tidak, ini pertama kalinya aku melihat benda seperti ini... benda ini, sedikit lebih unik dari yang kukira, Yuzuki berapa kecepatan geraknya di udara?"
"Menurut data yang ada, sekitar 1.650 mph / 2.44 Mach"
"Ekh kenapa benda sebesar ini, bisa bergerak sangat cepat di langit, sangat menarik... bahkan benda ini sudah melampaui kecepatan Type Zero-one dan Typer Zero-two milik kita"
"Apakah ada seseatu yang ganjil dalam data yang kau ambil itu Yuzuki?"
"Tidak ada, mungkin ada 2 hal yang sedikit membuatku bertanya tanya... selain sebuah gelombang elektromagnetik muncul dan mengganggu sinyal pada siang hari kemarin, satu lagi sepertinya benda itu memiliki garis hijau menyala di bagian sisi nya, Apa mungkin itu energy Cube Mikado-san?"
"Cube kah, tapi jika benar berapa banyak energy yang benda ini butuhkan jika pergerakannya saja sampai secepat itu"
Sesaat mereka sedang serius, sebuah panggilan masuk mulai muncul ketika sebuah Hologram berbentuk tulisan "CALL" muncul di depan Yuzuki. Pada bagian bawah huruf bertuliskan "CALL" itu tertulisa nama Claire.
"Accept"
"Yuzuki,bagaimana?"
"Aku sudah menyuruh menunggu kan, apa yang lakukan disana?"
Ketika Yuzuki menerima pesan itu, sebuah menu kotak muncul di depannya menampilkan seorang wanita berambut pirang berbicara disana. Wanita itu memiliki mata berwarna biru yang cukup indah, dari perawakannya dia bukan berasal dari jepang.
"Moo, aku sudah menunggu semalaman... tapi tidak terjadi apa apa, jadi kami berjalan jalan saja diluar"
"Huh"
"Biarkan saja mereka keluar Yuzuki, aku ingin berbicara dengan dia... berikan panggilan itu padaku"
Yuzuki mulai menekan kotak panggilan yang berada di hadapannya dengan jari tangan kirinya, setelah itu dia mulai menggesernya kearah kiri. Dan sesaat itu juga kotak panggilan bergerak berputar 180 derajat dan berhenti di depan Mikado.
"Mikado"
Ucap wanita bernama Claire ketika melihat bahwa panggilannya beralih.
"Claire aku ingin memberimu tugas lain"
"Haa, tugas lagi... aku ingin pulang"
"Tenang saja ini hanya tugas yang tidak sulit... kau hanya perlu berjalan jalan ke seluruh kota Tanegashima, kau hanya perlu mengumpulkan informasi tentang objek misterius kemarin... mengerti, jika sudah selesai aku akan mengirimmu kembali ke markas... akh jangan lupa ajak Kimberly bersamamu"
"Kim sedang tertidur di atas Lamia... aku tidak bisa membangunkannya"
"Begitukah... kalau begitu aku serahkan misi ini padamu Claire, semoga berhasil"
"Ekhhhh"
"...Reject"
Kotak panggilan yang menampilkan wanita bernama Claire mulai menghilang ketika Mikado berkata "Reject", dia menutup panggilan itu.
"Apa yang kau lakukan Mikado?"
Tanya Yuzuki sesaat setelah Mikado menutup panggilan dari Claire.
"Tidak perlu khawatir, aku hanya ingin mengetahui tentang objek itu... mungkin ada seseorang di pulau itu yang mungkin mengetahuinya"
Sementara itu wanita bernama Claire itu sedang berada di sebuah lapangan yang cukup luas. Dia berada di atas sebuah mesin berwarna merah yang cukup besar.
Sementara itu disamping mesin berwarna merah itu, ada satu mesin lagi yang berwarna biru yang terparkir berdampingan. Lapangan ini sebenarnya sebuah landasan udara yang sudah tidak terpakai di tanegashima. Di samping landasan di tumbuhi oleh pepohonan yang lebat dan sebuah bangunan seperti garasi tidak terpakai masih berdiri disana. Permukaan landasan udaranya pun sudah banyak yang berlubang bahkan rumput liarpun tumbuh dari bagian yang retak. Angin yang berhembus di tempat ini cukup besar yang berasal dari ujung landasan yang berhadapan langsung dengan laut.
Bahkan deru ombak terdengar merdu disana, menjadikan tempat ini cukup tenang dan nyaman.
"Huh, apa yang di pikirkan Mikado sebenarnya... kita di suruh keluar malam hari, dan sekarang malah menunggu selama belasan jam di bawah terik matahari yang sangat panas ini, dan sekarang dia memberiku perintah untuk pergi menyusuri seluruh kota mencari informasi...Huh, menyebalkan"
Setelah kotak panggilan tertutup, wanita bernama Claire yang berada diatas mesin berwarna merah langsung terlihat kesal dan marah. Dia berbicara sendiri sambil memukulkan tangannya ke bagian mesin yang didudukinya saat ini.
Wanita itu memiliki tubuh cukup ramping, dan memakai sebuah pakaian ketat di tubuhnya yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Pakaian itu terlihat sedikit aneh dan menutupi seluruh tubuhnya kecuali bagian leher keatas.
Sementara itu seseorang wanita lainnya berada di atas mesin yang berwarna biru, tubuhnya melekuk kesamping dan tertidur seperti posisi seorang bayi dalam perut. Tubuhnya berada di bawah sebuah paying yang terpasang di atas mesin berwarna biru itu, wanita itu adalah Kimberly.
Dia hampir seumuran dengan Claire, tubuhnya sedikit lebih pendek dari Claire. Di bagian sampan rambut kirinya, sebuah jepitan rambut berbentuk wajah kucing terpasang disana.
"Huh, jika Kim sudah tertidur aku tidak bisa membangunkannya, tidak ada pilihan lain... aku harus pergi sendirian"
Wanita bernama Claire itu kemudian turun dari mesin itu ke bawah.
Sebuah menu hologram mulai muncul di depannya, dan kemudian jari tangan kanannya mulai menyentuh menu kotak hologram itu. dia mulai mengotak atik menu disana, sebuah gambar berbentuk pakaian terlihat di dalam hologram yang berada di depannya.
Saat dia menjatuhkan pilihan pada sebuah pakaian berwarna merah panjang kebawah dan memiliki bagian lengan yang cukup panjang, namun memiliki sebuah lubang pada bagian kedua pundaknya. Sedangkan bagian bawah dia memilik sebuah celana ketat jeans yang memiliki ukuran sekitar 20 cm diatas lutut.
Jarinya mulai menekan kotak tombol bertuliskan " Wear " pada bagian bawah gambar pakaian itu, dan sesaat pakaiannya yang dipakainya mulai berubah seperti pada gambar di dalam hologram itu.
Program yang di pakai Claire adalah program dari benda yang terpasang pada pergelangan lengan kirinya yang bernama Oxcy, namun benda ini berbeda dengan milik Naru. Oxcy saat ini sudah memiliki 3 Version yang sudah di luncurkan, dan yang dipakai oleh Claire adalah versi terbaru yang di luncurkan sekitar 1 tahun lalu dan menjadi yang tercanggih saat ini.
Salah satu kecanggihannya adalah System yang sedang dipakai olehnya, yaitu sebuah Virtual Wardrobe.
Virtual Wardrobe adalah sejenis program yang berguna untuk menyimpan sebuah pakaian dalam bentuk data kedalam Oxcy. Ketika pakaian yang berada di dalam Oxcy di pakai, maka sebuah Hologram yang sangat nyata akan muncul di seluruh tubuh pengguna dan sebuah pakaian akan melekat pada tubuh pengguna dengan sangat praktis. Dengan program ini maka pengguna dapat berganti pakaian di manapun, hanya dengan sekali sentuh.
Setelah itu, Claire mulai memilih sebuah menu yang bertuliskan Accessories.
Ketika dia menekan tombol " Wear " , sebuah sepatu Boots, gelang, mulai muncul di seluruh tubuhnya.
"Yosh, aku akan berangkat... Lamia apa kau mendengarku, aku akan pergi sebentar.. jika ada sesuatu tolong bangunkan Kim, mengerti"
"Ok, Princess Claire"
Sebuah hologram berwujud seorang wanita yang mirip dengan wanita yang bernama Kim muncul di depan Claire, namun IA yang mirip dengan Kim itu memakai sebuah telinga kucing, tangan kucing, dan sebuah ekor.
"Aku berangkat"
Claire mulai berjalan dan meninggalkan landasan itu meninggalkan 2 mesin yang tergeletak disana bersama dengan wanita yang tertidur diatas mesin berwarna biru itu. dia berjalan kearah kota dengan berjalan kaki.
Part 2.
"Huhhhhhhh Bosan sekali"
Sambil menempelkan tubuhnya pada meja didepannya, naru terlihat sangat lelah. Saat ini dia berada di dalam kelas yang terlihat cukup kosong. Hanya ada sekitar 10 orang yang berada di kelas itu. Bahkan guru pun tidak terlihat berada di dalam kelas itu.
"Karena kejadian kemarin siang orang orang masih takut untuk keluar rumah, Naru... apa kau melihat benda yang terbang kemarin di atas langit?"
"Ekh,... Akhh—akh benda itu... a-aku melihatnya?"
Ketika Miyu yang berada disampingnya berbicara mengenai benda misterius yang kemarin sempat terbang di atas langit Tanegashima, Naru sedikit kaget dan mulai gelisah. Dia berbicara terpotong potong menjawab pertanyaan Miyu, namun tentu saja dia tidak bisa memberitahukan hal yang sebenarnya pada Naru bahwa yang berada dalam benda itu adalah dirinya.
"Hmm benda itu sebenarnya apa, ketika benda itu muncul tentara militer mulai panik... apa mungkin itu Groube yang selalu ada di pemberitaan itu., tapi jika benar kenapa benda itu tidak menyerang pulau ini.. bukankah Groube itu sangat berbahaya, bagaimana menurutmu Naru... Naru, apa kau dengar?"
"Aku mmendengarmu, tapi mungkin itu hanya sebuah pesawat tentara yang sedang latihan... kau tau kan benda itu terjatuh dilaut, mungkin saja mereka mengalami kecelakaan"
"Huh, kau mungkin benar juga"
"..."
Dengan sedikit bernafas lega, Naru mulai menempelkan tubuhnya kembali pada meja di depannya.
Meski dia terlihat sedikit tenang, namun di didalam pikirannya saat ini naru sedang gelisah. Pikirannya saat ini masih di penuhi dengan kejadian kemarin siang.
Siang hari itu saat dia mulai mencoba mengendalikan pesawat itu , dia malah kehilangan kendali dan pesawat yang di kendalikannya meluncur jatuh dari langit. Pada akhirnya benda itu jatuh ke permukaan laut yang menyebabkan sebuah ledakan cukup besar disana.
Ledakan air laut bahkan setinggi 50 meter ke udara setelah benda itu terjatuh, ledakan air pun terdengar ke seluruh Tanegashima.
Namun setelah itu Naru berhasil mengendalikannya dan mengendalikan benda itu, di dalam air dia mengarahkan benda itu kembali ke tempat semula. Dia menyimpan kembali benda itu kedalam gua yang berada di belakang bukit sekolah, meski dia harus menghentikan benda itu dengan menabrakannya pada dinding gua.
Setelah itu dia keluar dari tempat itu dengan memanjat tebing bagian luar gua, dengan susah payah dia harus memanjat sebuah tebing yang cukup curam dengan membawa Sket-Roller miliknya.
Ketika dia kembali, keadaan sudah sangat kacau dan pada siang hari itu siaga 1 di berlakukan.
Seluruh militer bahkan memberi perintah agar seluruh orang mengungsi ke tempat lebih aman dan menjauhi pantai. Karena Naru takut salahkan akibat kejadian kemarin, dia tutup mulut dan menyembunyikan benda itu kembali ke dalam gua. Dia tidak mau mengungkit kembali kejadian kemarin, dan menutup mulutnya. Bahkan dia mencoba untuk tidak mengingat kembali kejadian siang hari kemarin.
Wajah Naru yang menempel pada meja, melihat langsung pada kaca di samping kirinya yang di biarkan terbuka. Karena sekolahnya berada di perbukitan membuat membuat pemandangan dari tempat itu sedikit lebih jelas, dari sana bisa terlihat kota kecil yang berada di pantai yang merupakan satu satunya kota di Tanegashima.
Karena Tanegashima hanya sebuah pulau kecil, hanya sekitar 2000 orang yang tinggal disini.
Ketika Naru sedang melihat kearah jendela di sampingnya, sebuah suara keras terdengar memanggilnya. Suara itu berasal dari pintu masuk kelas miliknya.
"Onee-chan !!"
Nada suara seperti orang yang sedang marah, wanita muda dengan rambut pendek terlihat berada di sana setelah dia menggeser pintu itu dengan keras. Dia melihat kearah Naru yang sesaat setelah mendengar suara itu terbangun melihat kearahnya.
"...Ekh"
"Rika-chan, apa yang kau lakukan disini?"
Ucap Miyu sambil melihat kearah wanita bernama Rika yang berdiri di pintu masuk kelas.
Wanita itu adalah Ichikawa Rika, dia adalah adik dari Naru. Dia berada di sekolah yang sama dengan Naru, dia berada di tahun pertama sedangkan Naru berada di tahun ketiga.
"Onee-chan, kenapa kau megambil Sket-Roller milikku"
"...Akh, apa benar seperti itu, kalau begitu maafkan aku Rika.. aku tidak sengaja"
Naru mulai mencari alasan saat Naru mulai berjalan kearahnya.
Tentu saja itupun hanya sebuah kebohongan, sebenarnya Sket-Roller Naru memang sudah rusak dan belum di perbaiki. Karena kejadian kemarin seluruh system Sket-Roller miliknya rusak. Karena Naru sebelumnya terjatuh ke dalam air, seluruh system Sket-Roller mati dan tidak bisa digunakan.
Untuk memperbaiki Sket-Roller, Naru harus membawanya menuju kota menuju toko tempat dia membeli Sket-Roller tersebut.
Namun karena keadaan kemarin yang sangat kacau membuat seluruh orang menjadi panik dan meninggalkan perkotaaan. Karena itulah dia tidak bisa membawa Sket-Roller miliknya untuk di perbaiki. Selain itu karena dia bangun kesiangan tadi pagi dan mempunyai janji untuk berangkat bersama dengan Miyu, dengan sengaja dia mengambil Sket-Roller milik Rika dan memakainya.
"Tidak sengaja, Onee-chan aku sudah tau bahwa milikmu rusak benarkan... karena itulah kau mengambil punyaku"
"Rusak, Naru bukankah kau kemarin memakainya saat kerumahku?.. apa yang terjadi sebenarnya"
"Benar Miyu onee-chan... bahkan kemarin saat dia kembali seluruh pakaiannya basah dan keadaanya sangat kotor sekali, dan lihat bola mata Onee-chan berubah menjadi biru, dia bahkan berteriak tadi pagi"
"Ekhh, apa yang terjadi Naru?"
"....Hmmm"
Miyu melihat kearah Naru dengan tatapan sedikit khawatir namun matanya penuh dengan sebuah keingintahuan. Dia terus menatap Naru,menunggu jawabannya.
"A-aku sudah bilangkan Miyu... aku mengejar Michi di hutan dan terjatuh, itulah kenapa sket-roller milikku rusak"
"Michi, apa itu?"
Rika mulai bertanya dan penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Naru.
Saat naru kembali dia memang langsung menuju ke kamarnya, dia menyembunyikan Michi dari seluruh keluarganya. Bahkan untuk membawanya masuk dia memasukan Michi kedalam pakaian basahnya. Sebelumnya dia memang ingin meninggalkan Michi di dalam gua sana, namun entah kenapa Michi terus mengikuti Naru.
"Apa kau tidak tau Rika-chan, itu adalah hewan peliharaan milik Naru"
"Hewan peliharaan?"
"Michi itu seperti tupai berwarna putih, meski aneh dia terlihat sangat lucu"
"Ekhhh, Onee-chan apa kau lupa bahwa di rumah kita tidak boleh memelihara hewan... jika ayah tau ini dia pasti marah besar"
"... Aku mohon Rika, jangan bilang pada ayah... aku akan menuruti permintaanmu tapi jangan beritahu dia, aku tidak bisa melepaskan Michi"
Dengan menempelakan kedua telapak tangannya dan menuntuk kearah adiknya, Naru mulai mencoba memohon pada Rika agar daia mau tutup mulut.
"Baiklah, tapi aku akan mengambil Sket-roller milikku... dan aku ingin melihat hewan peliharaanmu itu, dimana dia?"
"...Akh, dia—"
Ketika dia mulai berbicara, sebuah suara mulai muncul. Suara tersebut berasal dari speaker yang terpasang pada sudut kelas. Suara seorang guru laki laki terdengar keseluruh kelas bahkan lorong memberitahukan bahwa pembelajaran hari ini dihentikan, dan menuruh seluruh murid untuk pulang.
Memang dari sejak pagi sampai siang hari, tidak ada satu guru pun yang memasuki ruangan. Selain itu murid yang datang pun hanya sedikit, mungkin itu juga yang membuat pelajaran hari ini di hentikan.
"...Akhh, seharusnya aku tidak perlu masuk ke sekolah saja hari ini... Onee-chan aku akan kembali ke kelas dan pulang terlebih dahulu, jadi aku akan mengambil Sket-Rollernya, kau bisa memakai sepatuku untuk pulang... akh jangan lupa untuk memperlihatkan Michi padaku, mengerti"
Rika mulai berlari keluar dari ruangan kelas Naru menuju ruangan miliknya.
Miyu Melambaikan tangannya setelah keluar dari kelas itu pada Miyu yang melambaikan tangannya juga pada Rika. Sementara itu, Naru hanya bisa menempelakan kembali kepalanya pada meja miliknya.
"Akhhh, aku harus jalan kaki sekarang... melelahkan sekali"
"Itu salahmu sendiri kenapa juga kau harus merusak Sket-Roller milikmu"
"Ya...ya"
"Tapi aku sedikit penasaran dengan apa yang di katakan oleh Rika barusan... jika kau memang merusak Sket-roller milikmu di hutan, kenapa juga pakaianmu bisa sampai basah, aneh... apa kau menyembunyikan sesuatu... jangan jang—"
Naru mulai mengangkat tubuhnya dengan cepat dan berdiri.
Setelah mengmbil tas miliknya yang tergantung di samping meja, dia mulai berjalan kearah pintu kelaur dengan cepat. Ketika Miyu berbicara dan merasa curiga pada Naru, dia langsung mencoba melarikan diri dan mengalihkan pembicaraan.
"... Aku harus mengambil Michi"
"Tunggu Naru... Hey Naru, Kau sedikit aneh.. tunggu, aku ikut bersamamu"
Miyu dengan cepat berlari mengejar Naru yang meninggalkannya terlebih dahulu.
Part 3.
Setelah mengambil Michi, Naru dan Miyu meninggalkan sekolah.
Michi sebelumnya di tinggalkan di sebuah kandang di samping sekolah, kandang tersebut adalah bekas binatang peliharaan sekolah yang sudah tidak terpakai. Sebelumnya kandang tersebut di pakai untuk kandang burung oleh club pecinta binatang, namun karena seluruh anggotanya sudah lulus ankhirnya seluruh burung yang mereka jaga di lepaskan.
Ukurannya cukup besar dan bagian dalamnya pun masih terlihat cukup nyaman bahkan ada kandang burung kecil di dalamnya. saat kesana pun, Naru dan Miyu melihat bahwa Michi sedang tertidur di dalam Kandang tersebut.
Mereka mulai menyusuri pinggiran jalan yang mereka gunakan tadi pagi. Jalanan itu menurun kebawah dengan pemandangan di samping kiri yang langsung mengarah pada bagian kota dan juga pantai.
Di atas permukaan laut di tengah sana, masih terlihat banyak sekali kapal tempur militer yang berjaga. Mereka mungkin masih berjaga jaga jika objek misteirus itu muncul kembali ataupun mereka masih mencari keberadaan objek misterius itu, namun tentu saja mereka tidak bisa menemukannya. Orang yang tau benda itu dimana dan orang yang mengendarainya adalah Naru.
Tentu saja jika para militer mencarinya di sebelah sana maka tidak akan ketemu, karena pesawat itu sudah di sembunyikan kembali oleh Naru di dalam gua itu yang berada di belakang bukit sekolah. Tapi Narup pun masih berpikir tentang pesawat aneh itu, kenapa bisa ada benda seperti itu di dalam gua belakang hutan sekolah, dan kenapa juga militer tidak menyadarinya?
Bahkan dengan peralatan yang sudah sangat canggih pun. Mereka masih tidak bisa menemukanna. Padahal dari tempat jatuhnya pesawat kemarin ke gua itu tidak terlalu jauh. Selain itu sebelum itu sebuah ledakan terjadi saat pesawat itu menabrak dinding gua sesaat sebelum keluar.
Tapi mungkin saja mereka tidak mengetahuinya karena memang hanya sedikit ledakan yang terjadi, suaranya pun tidak begitu besar. Hanya terdengar seperti deru ombak saja saat bebatuan dari dinding yang jatuh kedalam ait laut.
Tetapi yang Naru pikirkan dan inginkan saat ini adalah, semoga keadaan menjadi kembali seperti semula?
Dia ingin segera melupakan kejadian kemarin dan kembali ke kehidupan semula seperti biasanya. Bahkan dia berniat untuk tidak pergi kebelakang hutan lagi dan menyimpan rahasia ini dari semuanya.
Sambil berjalan dia terus memikirkan itu sambil melihat kearah lautan.
Di sampingnya ada Miyu yang terlihat sedang sibuk dengan kegiatannya sendiri, dia terlihat sedang bermain bersama dengan Michi yang berada dilehernya. Bahkan dia memberinya makan sebuah potongan roti di tangannya.
Tidak seperti Tupai lainnya, Michi sangat menyukai makanan seperti manusia. bahkan saat memberinya sayuran di rumah kemarin, dia tidak mau menyentuhnya sama sekali. Dia lebih suka makan roti bahkan minumnya pun harus susu.
"Akhh, Miyu apa kau sangat menyukainya?"
"Ya, liatlah Naru dia sangat Lucu... jika kau memberikannya padaku, dengan senang hati aku akan merawatnya, seperti kata Rika kau jika ketauan ayahmu dia pasti akan marah besar"
"Tidak akan, dan sepertinya dia Michi pun sangat menyukaiku... dia bahkan mengikutiku sampai setelah sempat aku tinggalkan di hutan sana"
"Ekh, apa maksudmu?"
"Tidak, tidak, tidak"
Naru sedikit terpeleset saat berbicara, namun dengan cepat dia mencoba meyakinkan kembali Miyu agar dia tidak menanyakan kejadian kemarin.
Naru mulai menggerakan tangan kirinya kearah Michi dan saat itu juga dia bergerak ke atas tangannya menuju kebagian lehernya dengan cepat. Meski dia baru sehari bersama Naru, Michi sudah terlihat seperti binatang yang sudah terlatih. Dia dengan mudah mengetahui keinginan Naru yang ingin dia bergerak ke atas tangannya.
Ketika Michi bergerak kembali ke Naru, Miyu terlihat sedikit marah.
Namun Naru hanya tersenyum saja, dan lari meninggalakan Miyu. Miyu yang memakai Sket-Roller terlihat mencoba mengejar Naru yang berlari, dengan mudah dia sudah berada di samping Naru kembali.
Mereka berdua mulai sampai di tempat pertigaan dimana mereka bertemu tadi pagi.
Ketika mereka berada disana, mereka teralihkan dengan sosok seorang perempuan yang sangat asing yang sedang berjalan kearah mereka. Wanita itu memiliki rambut pirang denagn postur tubuh yang sangat bagus. Pakaiannya pun terlihat sangat berbeda dengan orang orang yang berada disini.
"Naru , lihat... ada seorang wanita disana, sepertinya dia orang asing dan bukan dari negara ini"
"Kau benar"
"Sedang apa wanita asing berada disini?"
Ketika mereka berdua berada sekitar 50 meter di depan wanita asing itu, Naru dan Miyu mulai menyadari bahwa wanita itu sekilas melihat ke arah mereka berdua. wanita itu kemudian mulai berjalan lebih cepat dan mendekati mereka. Melihat kelagatnya, Naru dan Miyu sudah tau bahwa wanita asing itu sedang menuju kearahnya.
Namun Mereka berdua terlihat sedikit gelisah melihat wanita asing yang sangat cantik itu mendekatinya, Miyu bahkan mulai melambatkan laju Sket-rollernya dan bersembunyi di balik badan Naru.
"Tunggu,Miyu apa yang sedang kau lakukan?"
"Maaf Naru, aku tidak bisa bahasa asing... jika dia menyapa kita, aku tidak bisa menjawanya"
"Ekhhh, aku juga sa—"
"Hallo, Bonjour"
Dengan sebuah senyuman, wanita asing itu mulai menyapa dan berbicara dengan Naru dan Miyu menggunakan bahasa dari negaranya. Tentu saja Miyu dan Naru kebingungan terlebih karena mereka berdua tidak bisa bahasa asing. Bahkan untuk bahsa inggris pun mereka sangat kesulitan, apa lagi dengan bahasa di luar itu yang wanita itu ucapkan.
Meskipun menggunakan Oxcy untuk menerjemahkannya, akan sedikit memerlukan waktu. Selain itu meski tau artinya jika menggunakan Oxcy, dia pun tidak bisa berbicara kepadanya. Hanya kata sapaan hallo saja yang mungkin bisa di mengerti oleh Naru dan Miyu.
"Ekkhh, H-Halo"
Dengan sebuah senyuman kecil Naru mulai menjawab sapaannya.
"Mon nom est Claire Alexsandrie"
"Ekh, etto—"
"Akhh, Quel animal est-il? Écureuil blanc?....fraîcheeee"
Sebelum Naru ingin mengucapkan sesuatu, wanita itu sudah kembali berbicara menggunakan bahasanya. Meski begitu Naru mulai mengetahui bahwa wanita itu bernama Claire, saat dia mengucapkan kata Claire wanita itu menunjuk kearah tubuhnya seperti sedang mengenalkan diri. Namun kata selanjutnya membuat Naru mulai merasa sangat kebingungan dan mulai sedikit gelisah.
Selain itu sepertinya Claire terlihat tidak canggung berbicara dengannya.
"Naru, apa yang harus kita lakukan?.. aku tidak bisa mengerti bahasanya sama sekali"
Sebuah bisikan dari Miyu terdengar dari arah belakang.
Namun Naru tidak bisa menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Miyu, tentu saja karena dia pun tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh Claire.
Claire yang berada di depannya terlihat sedang asyik memperhatikan Michi yang berada di lehernya setelah berbicara dan berada di depannya. Sesaat kemudian dia mengarahkan tangannya kearah Naru, dia seperti ingin mengelus Michi karena pandangannya tertuju pada Michi yang ada di lehernya.
Namun saat dia semakin mendekat, Claire mulai menghentikan tangannya.
Naru sangat terkejut dan sedikit malu karena saat ini mereka sedang berpandangan satu sama lain. Kedua mata mereka bertemu sangat dekat sekali.
"pourquoi êtes-vous avez le bleu des yeux comme moi?"
Saat ini pandangan Claire seperti sedikit berbeda, dia yang sebelumnya tersenyum mulai dan sangat ceria berubah secara drastis. Naru mengetahui itu karena tatapan Claire berada tepat di depannya saat ini, dan dia pun tau bahwa tatapan Claire saat ini sedang melihat kearah bola matanya.
Meski begitu Narupun menyadari bahwa, bola mata wanita yyang berada di depannya berwarna biru seperti dirinya?
Naru mulai mengetahui bahwa warna bola matanya berubah adalah saat dia sedang di kamar mandi, tepatnya saat dia sedang menyikat giginya. Dia sangat terkejut bahkan sampai berteriak ketika melihat bola matanya yang berubah menjadi biru. Naru berpikir bahwa matanya berubah setelah mengendarai objek misterius itu, dan mungkin saja berubah saat itu juga.
Namun meski begitu wanita di depan Naru saat ini memiliki bola mata yang sama, kenapa?
Meski begitu Naru mulai berpikir positif karena memang bahwa orang asing terutama dari negara eropa memang memiliki warna bola mata seperti itu. mungkin saat ini wanita itu terkejut saja melihat bola mata Naru sama sepertinya.
Sesaat wajah Claire semakin mendekat, sebuah menu Kotak tiba tiba muncul di depan Claire tepat di depan wajah Naru.
Mereka berdua terkejut saat kotak menu bertuliskan " Calling " muncul di depannya.
Claire mulai menjauhkan wajahnya sesaat melihat kotak menu itu.
" Accept!!"
Naru mulai mendengar bahwa wanita itu sedang berbicara serius dengan seseorang di depannya. Namun yang membuat naru terkejut adalah Claire yang menggunakan bahasa jepang, sepertinya wanita itu bisa menggunakan bahasa jepang dengan cukup baik.
"Nee nee Naru... sepertinya dia bisa menggunakan bahasa kita"
"Ya, seharunya kita tidak perlu khawatir lagi"
Miyu yang sebelumnya berada di belakang mulai bergerak meluncur kembali kesamping Naru. mereka berdua beridir tepat di depan Claire dan menunggunya selesai berbicara.
Naru yang mendengar pembicaraan Claire mulai mengetahui bahwa mereka sedang berbicara sebuah pembicaraan yang sangat penting, Meski begitu sesaat Naru sempat kebingungan dan sedikit terkejut karena Claire sempat melirik sesaat kearahnya saat berbicara " Aku menemukannya " dalam komunikasinya.
Tentu saja Naru mulai sedikit gelisah, kenapa wanita itu melirik kepadanya?
Apa mungkin dia Claire rahasia yang di sembunyikan oleh Naru? tapi itu tidak mungkin, bagaimana bisa seorang wanita yang sangat muda mengetahuinya bahkan ini pertama kalinya mereka bertemu satu sama lain.
"... Ryoukai!!"
Sesaat setelah Claire selesai berkomunikasi dengan seseorang dalam teleponnya, dia mulai melihat kearah Naru, dan berbicara dengannya.
"Kamu, siapa namamu?"
"...Ahh, Namaku Ichikawa, Ichikawa Naru"
"Naru.. Hmm nama yang cukup simple, aku ingin bertanya sesuatu padamu... apa kau pernah tau sesuatu mengenai Objek misterius yang terbang kemarin di sini"
Naru mulai terkejut.
Naru mulai menyadari bahwa wanita yang bernama Claire di depannya saat ini tau sesuatu tentang benda yang di kendarainya kemarin. Terutama saat Claire melihat ke arah bola matanya. Naru mulai gelisah bagaimana dia bisa keluar dalam situasi saat ini.
Meskipun berbohong sepertinya Claire tidak akan percaya dengan apa yang di katakannya. Naru tau bahwa wanita itu mengetahui rahasianya, tapi kenapa bisa seorang wanita muda sepertinya bisa mengetahuinya. Apakah wanita di depannya adalah seseorang dari pihak militer yang sedang menyamar. Tapi tidak mungkin pihak militer di tanegashima punya seorang pasukan wanita muda, terutama seorang wanita asing.
"... Kalau begitu apa kau mau ikut bersamaku sebentar, ada seseorang yang ingin berbicara denganku"
"Huh, apa maksudmu?"
Claire mulai mengangkat tangan kirinya, dan sebuah hologram muncul di atas Oxcy miliknya. naru dan Miyu tau bahwa Oxcy milik wanita itu adalah versi terbaru terlihat dari bentuk alat itu.
"... Scarlet!!"
Dia mengucapkan sebuah kata setelah hologram itu muncul, dan sesaat setelah itu jari tangannya mulai menekan tombol pada hologram di depan tubuhnya.
Hanya sekejap mata saja, pakaian wanita itu mulai berubah menjadi sebuah pakaian yang terlihat sangat mencolok. Pakaian itu sangat asing di mata Naru dan Miyu. Pakaian berwarna merah yang menutupi seluruh bagian tubuhnya sampai kebagian leher. Naru sedikit tau tentang pakaian itu, namun sedikit berbeda dengan apa yang pernah di lihatnya.
Pakaian itu sedikit sama dengan apa yang di pakai pihak militer jepang. Dia melihat berbagai foto di internet sebelumnya bahkan di sekolah pun ada momen di mana menjelaskan tentang pertarungan yang terjadi beberapa tahun di jepang. Ada beberapa foto tentara khusus yang menggunakan pakaian seperti itu. pakaian yang di pakai oleh pasukan militer pemusnah Groube di jepang " Kamikaze ".
Hanya sekitar 1 menit kemudian sebuah hempasan angin mulai muncul sangat kuat di bagian atas tempat dimana mereka berdiri saat ini. Angin itu sangat kuat berhembus di sana. Sebuah suara bising mulai mengganggu pendengaran di sekitar sana. Bahkan Miyu yang berteriak di samping Naru saat ini tidak bisa terdengar sama sekali suaranya.
Naru yang mencoba melihat kea rah dimana hembusan angin itu berada, mulai mengangkat kepalanya kearah langit. Dengan meletakan kedua tangannya sebagai penghalang di bagian depan kepalanya, dia melihat sebuah sosok merah besar berada di depannya saat ini. benda itu perlahan mulai turun ke bawah dan mencoba mendarat di permukaan jalan.
Naru mulai menyadari bahwa Claire memang seorang pasukan khusus dari pemerintah. Seperti yang di pikirkan oleh Naru sebelumnya, Bahwa mungkin saja Claire adalah pasukan yang sedang menyamar dan mencari informasi tentang pesawat yang di kendarai oleh Naru kemarin.
Sebuah getaran cukup kuat mulai terasa saat benda itu mulai menyentuh dan mendarat di atas jalan. benda tersebut seperti sebuah pesawat namun memiliki tubuh sedikit lebih lebar dan besar. Ada sebuah kaki penahan yang muncul ketika pesawat itu mulai mendarat di sana.
Setelah benda itu mulai turun, Claire mulai mendekat ke arah Naru dan memegang tangannya. Claire tersenyum sesaat setelah memegang tangannya, dan sesaat kemudian menarik tubuhnya ke arah benda menyerupai pesawat yang sesaat sebelumnya mendarat di sana.
"Maaf, aku meminjam Naru sebentar"
Teriak Claire sambil membawa Naru kearah pesawat berwarna merah yang mendarat itu, meninggalkan Miyu di pinggir jalan.
"Tunggu, kau mau membawa Naru kemana?
Miyu berteriak di sana, namun suaranya sedikit samar terdengar karena tertelan oleh suara bising dari mesin benda merah yang di ketahui bernama Scarlet. Sebelumnya dia mengatakan kata " Scarlet " sebelum akhirnya benda berwarna merah ini muncul.
Ukuran Scarlet tampak besar dan mungkin lebih besar sedikit dari pada pesawat yang di gunakan oleh Naru terutama pada bagian sayapnya.
Claire mulai menaiki bagian sayap benda tersebut untuk menuju bagian atas, sepertinya Cocpit berada di bagian atas seperti benda yang kemarin Naru naiki. Setelah Claire berada di bagian atas sayap itu, dia mulai membalikan badannya melihat kearah bawah di mana Naru masih berdiri. Dia menggerakan tangan kanannya kea rah Naru, Tangan itu adalah sebuah ajakan dari Claire yang mencoba untuk membawa Naru menaiki benda tersebut.
Namun tentu Naru sedikit berpikir dan terdiam sesaat.
Kali ini dia di hadapkan dengan 2 pilihan, yaitu mengikuti wanita bernama Claire atau tidak mengambil tangan itu.
Jika Naru mengambil tangan itu, mungkin dia akan di bawa ke sebuah tempat oleh wanita tersebut. Wanita tersebut pasti membawanya ke markas utama atau ke tempat pimpinannya, jika Naru ikut maka pastinya dia akan di tanya banyak pertanyaan dan di interogasi mengenai benda yang dia naiki kemarin. Mereka pasti ingin tau dimana benda tersebut sekarang.
Tentu saja ada sebuah keuntungan besar yang bisa Naru terima jika dia ikut dengannya, terutama mengenai bola matanya yang berubah menjadi biru seperti sekarang. Di lihat dari tingkah laku sebelumnya, wanita itu tau kenapa bola matanya berubah menjadi merah. Tapi tentu saja, jika dia ikut maka seluruh orang akan tau bahwa situasi sekarang ini yang terjadi di Tanegashima adalah kesalahannya.
Tapi saat ini Naru bisa saja tidak menerima ajakan dari Claire dan melarikan diri dari tempat ini sekarang bersama dengan Miyu, namun sepertinya akan sangat sulit karena Claire sepertinya tidak akan mudah melepaskannya. Jika dia lari mungkin saja Claire akan tetap mengikutinya dan membawanya dengan paksa.
Karena ketakutan yang menyelimuti pikirannya saat ini, Naru mulai menolak ajakan dari Claire.
"Tidak, aku tidak ingin ikut bersamamu"
Senyuman manis Claire yang di perlihatkannya mulai berubah seiring dengan Naru yang menolak ikut dengannya.
"Ehhh, kenapa?.. aku hanya ingin membawamu menemui atasanku saja, kamu hanya ingin bertanya beberapa hal padamu menge—"
"Aku, aku tidak tau apa apa... aku hanya seorang gadis sma biasa, jadi maaf aku tidak ingin ikut denganmu...Maaf"
Naru mulai membalikan badannya dan berlari menuju kearah jalan pulang menuju ke rumahnya. Sementara itu Miyu yang melihat Naru berlari dan meninggalkan tempat itu mulai mengikutinya.'
"Tunggu, Naru-chan..."
Suara teriakan dari Claire terdengar oleh Naru, namun dia tetap berlari menghiraukan suara itu panggilan itu.
Hanya sekitar 10 meter dia berlari meninggalkan benda merah dan Claire, sebuah cahaya mulai mengalihkan pandangannya. Cahaya itu sangat menyilaukan, bahkan meski saat ini masih siang hari cahaya itu terlihat sangat jelas menyinari pulau.
Naru mulai menghentikan langkah kakinya, dan akhirnya berhenti. wajahnya melihat kearah sebuah cahaya tegak lurus yang bersinar di kejauhan di tengah laut itu. cahaya tegak lurus yang sangat besar dengan awan berbentuk cincin yang mengitarinya. Cahaya itu bersinar keluar dari bawah laut menuju ke langit.
Sebuah cahaya yang sangat aneh yang cukup indah.
Ini baru pertama kalinya dia melihat cahaya aneh seperti itu muncul di tanegashima.
Cahaya berada sekitar lebih jauh dari pada kapal tempur milik militer jepang yang sedang berkumpul di sana.
"Naru, cahaya apa itu?"
"Aku tidak tau Miyu"
Part 4.
Ketika Naru dan Miyu hanya tertegun melihat cahaya yang masih bersinar di tengah lautan itu, Claire mulai tampak gelisah. Dengan cepat dia mulao bergerak dari bagian sayap Scarlet menuju bagian atas untuk memasuki cocpit pesawat itu.
Claire mulai memasuki bagian Cocpit pesawat yang terlihat mempunyai ruangan yang hampir sama seperti cocpit benda yang di naikiti Naru, namun alat alat di bagian dalam itu tentu saja berbeda dengan benda yang dinaiki Naru.
Bagian kemudi, beberapa bagian lainnya pun sangat berbeda.
Pintu bagian atas yang terbuka yang menjadi salah satu pintu untuk memasuki cocpit mulai tertutup.
"Type zero:one Scarlet Activation"
Sambil memasang 2 buah sabuk pengaman yang membelit bagian pundak dan akhirnya berakhir pada benda yang berada di bagian selangkangan kaki, seluruh bagian dinding ruangan tersebut mulai membuat sebuah effect cahaya. Dinding tersebut berubah menjadi transparan yang memperlihatkan bagian luar dengan berbegai hologram di bagian kiri, depan, dan kanan ruangan kecil tersebut.
Tangan kanan Claire mulai memegang bagian sisi kemudi yang berada di depannya, sedangkan tangan kirinya mulai menyentuh dan menekan beberapa tombol menu pada bagian 3 monitor di di depannya.
Beberapa saat kemudian, sebuah menu kotak muncul di depan Claire yang memperlihatkan wajah seseorang wanita yang terlihat dalam keadaan setengah mengantuk, terlihat dari bagian kelopak matanya yang hanya terbuka setangahnya.
Ekspresi yang polos dengan rambut yang sedikit berantakan, mencerminkan bahwa dirinya masih sedikit ngantuk. Wanita di dalam kotak menu yang merupakan sebuah system komunikasi mulai menutup matanya dan seperti ingin kembali tertidur.
"Kim!!"
"Mmmm—Maaf"
"Jangan tertidur Kim, ini keadaan darurat kita harus segera berangkat"
"...Meowww!!"
Dengan sebuah jawaban yang polos, kota menu itu mulai menghilang dan komunikasi sudah di matikan. Sesaat semua system sudah mulai menyala sepenuhnya, sebuah AI avatar berbentuk seorang wanita memakai pakaian menyerupai dress berwarna merah dengan sayap kupu-kupu di belakangnya muncul di dalam ruangan itu dan seperti terbang dan mengelilingi ruangan cocpit di depan Claire.
"Princess, semua system sudah aktif"
"Terima kasih, Scarlet... kita akan segera berangkat"
"Tunggu, Hime bagaimana dengan mereka berdua"
"...Huh"
Ketika Claire mulai melihat kearah bagian kiri, dia melihat Miyu dan Naru masih berdiri disana. Mereka terlihat malah diam melihat kearah cahaya itu.
"Apa mereka lakukan... kenapa masih berdiri disana?"
Ucap Claire dalam pikirannya.
Sesaat dia mulai mengingat sesuatu, selain di Tokyo dan Hokaido Anemone belum pernah terjadi di tempat ini. Claire mulai berpikir bahwa mereka tidak tau tentang cahaya yang muncul di atas lautan saat ini.
"Hey, kalian berdua kenapa masih berada di sini.... Apa kalian tidak tau apa yang sedang terjadi saat ini?"
Ketika Claire berbicara di dalam Cocpit, suaranya terdengar keluar di luar.
Miyu dan Naru terlihat mulai melirik kearah benda yang di naiki Claire saat ini, dari tatapan mata mereka Claire mulai tau bahwa mereka tidak tau menau tentang cahaya itu.
"....Seperti yang kuduga"
Naru yang berada di bagian Luar bersama Naru melihat kearah benda merah yang sesaat kemudian mulai kembali tenbang bagian atas. Hembusan angin sangat kuat mulai kembali muncul dan berhembus dari arah Scarlet.
Tenaga pendorong yang berada di bagian bawah benda itu membuat sebuah hembusan angin yang sangat besar.
Hanya sesaat wajah mereka teralihkan pada Scarlet yang mulai terbang, cahaya yang berada di atas permukaan air pun mulai menghilang, dan kemudian sebuah ledakan besar terjadi.
Ledakan air laut mulai terlihat menyembul ke udara sesaat setelah garis cahaya yang bersinar kelangit itu menghilang.
Pada waktu bersamaan sebuah suara sirine tanda bahaya mulai terdengar ke seluruh jepang, sirine yang sama seperti pada siang hari kemarin. Naru dan Miyu mulai mengetahui bahwa cahaya itu adalah sebuah tanda bahaya.
"Hey, kalian berdua kenapa masih berada di sini.... Apa kalian tidak tau apa yang sedang terjadi saat ini?"
Suara Claire mulai terdengar dari arah benda merah yang sudah melayang itu.
Naru yang sedikit penasaran dengan apa yang terjadi mulai berteriak kearah benda merah itu.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Apa kalian belum pernah mendengar tentang Anemone.... Cahaya itu adalah pertanda bahwa Anemone akan muncul, tempat ini sangat berbaha jadi cepat pergilah ke tempat yang aman"
Anemone, tentu saja Naru mengetahui nama itu.
Nama itu sudah cukup terkenal di seluruh negeri ini, sebuah objek hidup yang muncul dari dalam lautan. Saat Anemone muncul maka Groube akan segera muncul. Meski Naru pernah melihat beberapa foto di internet dan mengetahuinya sedikit info dari Anemone, namun ini pertama kalinya dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.
Tentu saja Miyu juga sama.
Ketika Naru mulai melihat kembali kearah di mana ledakan itu muncul, sebuah asap sangat pekat mulai muncul dari tempat di mana ledakan itu muncul. Asap itu terlihat bergerak dan dan mulai menutupi seluruh area di dekatnnya.
Kapal tempur yang berada cukup dekat dengan asap itu terlihat mulai bergerak, namun hanya sesaat berselang sebuah cahaya merah keluar dari bagian dalam asap itu. cahaya itu bergerak kearah salah satu kapal dan melewatinya sesaat.
Sebuah ledakan muncul dan menghancurkan salah satu kapal tempur yang berada di lautan sesaat cahaya merah menyerupai sebuah tembakan laser menghilang. Ledakan hanya terjadi di bagian yang terkena jalur tembakan laser merah yang keluar dari dalam asap tersebut.
Naru dan Miyu tentu saja sangat shok dan terkejut melihat kejadian ini, Karena ini pertama kalinya mereka melihat secara langsung sebuah pertempuran.
Hanya berselang beberapa detik sebuah pesawat bergerak dengan cepat di tepat di atas langit dimana Naru dan Miyu berada. benda tersebut berwarna biru dan bergerak sangat cepat menuju ke arah laut di mana Anemone muncul.
"Cepat pergilah!!"
Suara Claire terdengar kembali, dan sesaat kemudian pesawat merah itu bergerak mengikuti pesawat yang sebelumnya melwatinya. Pesawat yang baru saja melewati Naru dan Miyu adalah pesawat milik Kimberly, Lamia.
Sebuah beberapa suara tembakan dan ledakan mulai terdengar sesudah sebuah serangan menghancurkan salah satu kapal laut. Ledakan itu terdengar sangat keras dan mengarah pada asap pekat yang muncul di permukaan air itu. meskipun belum tampak bentuk Anemone di dalam asap itu, seluruh kapal laut yang masih berada di sana mulai menembakan senjatanya kearah asap itu sambil bergerak menjauhi asap itu.
Cahaya merah tersebut mulai terlihat kembali keluar dari dalam asap, dan bergerak di permukaan air laut sebelum akhirnya terjadi ledakan. Serang tersebut sepertinya mengarah secara acak dan memiliki sebuah jarak tertentu, terlihat dari beberapa gerakan cahaya yang keluar dari dalam asap itu hanya mengenai tempat yang sama beberapa kali.
Karena kapal tempur sudah menjauhi jarak tembakan itu, cahaya merah itu kemudian menghilang dan berhenti menembak.
Cahaya merah itu seperti sebuah pertahanan semata.
Suara tembakan mulai tidak terdengar lagi setelah itu, namun suara sirine tanda bahaya saja yang masih terdengar di seluruh tanegashima.
"Naru, nee Naru... apa yang sudah terjadi sebenarnya"
Ucap Miyu yang terlihat ketakutan. Namun Naru pun tidak tau apa yang harus dilakukan karena ini pertama kalinya bagi dia melihat sebuah pertempuran.
"Miyu ayo kita pergi dari sini, seperti kata wanita itu di sini sudah berbahaya... aku akan kembali dulu ke rumah dan melihat keadaan Rika dan Ayahku, sementara itu kau kembalilah ke rumah untuk melihat keadaan disana, setelah itu aku akan menghubungi dan bertemu kembali"
"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu Naru... aku akan menghubungimu nanti"
"Ya, berhati hatilah Miyu"
Mitu yang menggunakan Sket-Roller mulai bergerak kearah jalan lain yang menuju kearah rumahnya. Sedangkan Naru mulai berlari kearah rumahnya menyusuri jalan yang menuju bagian kota.
Dari pertigaan sebelumnya, rumah Miyu memang sedikit lebih dekat dengan sekolah. Sedangkan rumah Naru berada sedikit jauh ke arah perbukitan sebelah timur. Jika menggunakan Sket-Roller dia bisa menghabiskan sekitar 15 menit saja dari pertigaan ini, namun kali ini dia harus berlari yang memerlukan sedikit waktu lebih lama dan juga tenaga.
Selain itu saat ini dia sangat khawatir dengan keadaan Rika yang sudah pulang terlebih dahulu, namun yang menjadi kekhawatiran terbesar Naru adalah ayahnya. Ayah Naru adalah seorang nelayan, dan selalu bekerja di pelabuhan dekat kota setiap hari.
Mungkin ayah Naru sedang berada di pelabuhan saat ini, sedangkan Rika berada di rumah sendirian.
Mereka memang hidup bertiga saja setelah kepergian ibunya beberapa tahun lalu, untuk itulah dia harus segera pulang dan menemui Rika yang mungkin sedang sendirian di rumah dan ketakutan. Naru mulai teringat sedikit kata kata terakhir dari ibunya sebelum dia meninggal yaitu itu selalu menjaga " Rika ".
Dulu memang Rika adalah seorang adik yang agak cengeng, namun semenjak dia duduk di bangku sma kepribadiannya sedikit berubah menjadi lebih kuat. Namun tetap saja dia adalah seorang wanita biasa, dan dia pun pasti sedang ketakutan dengan keadaan seperti ini.
Sambil berlari Naru kemudian mengangkat tangan Kirinya.
"Mea!!"
"Yahoo Hime"
Sebuah Avatar berbentuk ikan Koi muncul sesaat setelah dia memanggilnya.
"Bisakah kau menghubungi Rika?"
"Hmmm, sepertinya tidak bisa Hime... sebuah gelombang elektromagnetik kecil mengganggu sinyal di Tanegashima, untuk melakukan panggilan sepertinya tidak akan bisa"
"Gelom Elektromagnetik?"
"Ya, gelombang itu berasal dari benda yang muncul di laut saat ini"
Setelah mendengar itu Naru mulai mempercepat gerakan kakinya dan berlari sekuat tenaga.
Part 5.
Claire dan Kimberly yang saat ini berada di udara mulai bergerak mendekati Asap itu.
Sementara itu pesawat mereka hanya mengelilingi asap pekat yang berada di bawah laut sana, mereka menjaga jarak dengan asap yang muncul di bawah sana.
"Kim, jangan bergerak menjauhiku, tetap jaga posisi"
Ucap Claire pada Kimberly menggunakan system komunikasi pada benda yang mereka tumpangi saat ini. system kemonukasi itu saling berhubungan dan menampilakan menu pada layar di depan layar cocpit saat mereka berbicara.
Saat tampilan wajah Kimberly muncul di layar di depan Claire, pada saat bersamaan wajah Claire muncul di depan layar cocpit milik Kimberly. Sebuah system komunikasi langsung seperti system yang terdapat pada Oxcy. Namun system komunikasi ini hanya berlaku bagi kedua system pesawat, tidak seperti Oxcy yang hanya perlu menggunakan alamat email untuk berkomunika dengan pengguna Oxcy lainnya, system komunikasi pada Scarlet dan Lamia hanya bisa saling berhubungan ketika kedua pesawat saling berhubungan menggunakan beberapa kode system pada pesawat itu.
Scarlet dan Lamia adalah Type zero:one dan Typer:Zero two yang merupakan unit ke 2 dari unit tempur CyberThrone. Unit ini sangat berbeda dengan Cyberthrone yang hanya bisa bertarung di darat saja.
Scarlet dan Lamia menggunakan Cube lebih banyak dari pada CyberThrone untuk system pendorong agar bisa terbang di udara. tidak hanya itu bagian pesawat ini terbuat dari 100% Exceed, tidak seperti CyberThrone yang hanya menggunakan sedikit Exceed pada bagian tubuhnya. Hampir sekitar 30% Exceed hanya di pasang pada bagian senjata, Kaki, dan juga pada bagian dada yang untuk melindungi pilot. Sedangkan pada senjata di gunakan sebagai penghantar energy cube saat melepaskan sebuah tembakan Plasma.
Tembakan plasma memang memiliki suhu sangat besar, jika senjata terbuat dari besi dan baja maka senjata itu hanya bisa bertahan sekitar 2 kali tembakan saja sebelum akhirnya terlalu panas dan tidak bisa di gunakan lagi. Sementara Exceed memiliki titik lebur yang sangat tinggi, selain tiu Exceed memiliki sebuah kemampuan khusus di mana materialnya mudah menjadi dingin. Untuk itulah senjata pada CyberThrone menggunakan Exceed sebeagai material utamanya.
Pada layar di bagian depan Claire saat ini menampilkan sebuah gambar yang menunjukan area di sekitar Asap itu.
Sementara itu posisi Lamia dan Scarlet di tunjukan dengan sebuah icon berbentuk panah yang bergerak bersamaan sedang mengelilingi area di luar warna merah. Area merah tersebut adalah area berbahaya dan jangkauan serangan dari Anemone yang berada di bagian tengahnya.
Mereka tidak akan menyerang terlebih dahulu karena jika saat ini mereka menyerang secara langsung kedalam, sebuah gelombang electromagnet yang menyebar di asap yang mengelilingi anemone akan menyebabkan kerusakan pada mesin pesawat.
Setelah Anemone muncul, asap tersebut akan menghalangi dan akan menghilang sekitar 1 jam kemudian. Untuk itulah Claire dan Kimberly hanya bisa menunggu sampai asap itu menghilang dan Anemone menampakan dirinya di dalam sana.
Namun pada saat inilah Anemone sedang berproduksi, istilah berproduksi di terapkan karena saat ini Groube mulai berkembang dan akan segera keluar dari dalam sana.
Groube adalah monster yang keluar dari dalam Anemone, mereka biasanya menyerupai bentuk yang cukup aneh. Groube berwarna hitam dengan bagian cell cell persegi 6 berwarna merah di kulitnya. Cahaya merah itu adalah sebuah aliran energy yang berada pada bagian tubuh groube, seperti sebuah darah yang di pompa jantung dan menyebar ke seluruh tubuh manusia.
Yang perlu dilakukan untuk menghentikan Groube adalah dengan menghancurkannya.
Namun Groube akan terus muncul jika Anemone tidak di kalahkan, Groube kan terus muncul dan semakin banyak. untuk itulah kenapa Scarlet dan Lamia di buat agar mudah menyerang Anemone.
Pada dasarnya Anemone hanya akan muncul di laut saja, karena CyberThrone hanya bisa bertarung di daratan pemerintah hanya mengandalkan sebuah serangan jarak jauh menggunakan bom nuklir berukuran sedang. Tentu saja menggunakan Nuklir akan menyebabkan banyak sekali masalah di sekitarnya, terutama pada lautan.
CyberThone pada dasarnya di gunakan sebagai pertahanan dari Groube di letakan di lepas pantai sebuah negara, dengan begitu Groube tidak bisa masuk ke wilayah daratan. Namun semakin lama Groube berkembang seiring dengan lamanya Anemone muncul, jika semakin lama Anemone bertahan dan tidak di hentikan maka Groube yang di produksi olehnya akan semakin berkembang juga.
Anemone seperti mempunyai sebuah system berpikir, mereka akan terus berkembang dan memproduksi Groube yang semakin kuat.
Untuk saat ini saja salah satu tempat berbahaya di dunia adalah Samudrak Antartica dimana Meteor pada 7 tahun lalu jatuh, dan di sana ada sebuah Anemone berukuran raksasa yang sampai saat ini masih belum di musnahkan. Asap di sertai gelombang electromagnet yang muncul di sana tidak pernah menghilang menyebabkan tidak ada satu pun teknology di dunia bisa mengetahui bagian dalam dari tempat itu.
Satelit luar angkasa tidak bisa menembus tebalnya asap yang menyelimuti tempat itu untuk mengetahui keadaan di dalam, bahkan sebuah Drone yang sangat canggih menggunakan 100% Exceed pun pada beberapa tahun lalu menghilang di dalam Asap itu.
Sampai saat ini area itu di sebut sebagai " World End ".
Sudah 7 tahun Groube muncul secara terus menerus keluar dari area itu. Groube yang keluar terus berubah seiring berjalannya waktu. Selama 7 tahun pasukan militer yang berjaga di sekitar area luar dari asap di samudra Pasific berperang melawan Groube agar mereka tidak bisa berhasil menuju daratan.
Dengan ratusan kapal perang berukuran raksasa, seluruh negara di dunia bergabung dan membuat sebuah barikade mengelilingi daerah World End. Mereka berperang melawan Groube yang keluar dari area dalam.
Namun karena Anemone mulai muncul di lautan di seluruh dunia, tidak hanya dibagian area itu saja yang menjadi pusat perhatian. Salah satu bagian berbahaya lainnya adalah daerah pantai, karena hampir 80% Anemone yang muncul selama 7 tahun terakhir, semuanya berada di bagian pantai.
Sudah sekitar 20 menit setelah Asao itu muncul dan belum ada tanda tanda munculnya Groube keluar dari sana.
Seluruh pasukan militer di lepas pantai sudah mulai bersiap bertempur, bahkan di beberapa bagian sudah terlihat CyberThrone berdiri disana. CyberThorne berbentuk seperti sebuah unit robot Manusia, mereka memiliki 2 kaki dan 2 tangan. Kedua tangan mereka memegang sebuah senjata api, selain menembakan peluru senjata itu bisa menembakan sebuah laser plasma berkekuatan yang sangat besar.
Bukan hanya kapal air tempur dan juga Cyberthone yang bersiap bertempur disana, ada juga tank yang sudah di siapkan di pinggir pantai untuk membantu melawan Groube.
Sementara itu mereka bertugas untuk berjaga, Scarlet dan Lamia bertugas untuk menyerang Anemone dan menghancurkannya.
Claire yang berada di dalam Cocpit terus memantau keadaan di dalam Area sambil mengarahkan Scarlet memutari daerah itu bersama dengan Lamia.
"Claire, Kim... bagaimana keadaan di sana?"
"Yuzuki-san, apa kalian baik baik saja... tadi aku melihat 1 kapal tempur hancur terkena serang?"
"Aku bersama Mikado baik baik saja, dan sedang menuju ke tempat aman... sementara itu aku sudah mengirim pesan pada kapten George untuk segera ke sana"
"Master ... dia akan kesini?"
"Ya, mungkin sekitar 45 menit lagi mereka akan sampai, jadi bertahanlah sampai bantuan datang"
"Baiklah"
Setelah berkomunikasi dengan Yuzuki, Claire dan Kim masih memutari wilayah awan di dekat asap yang mengitari Anemone. Belum ada tanda tanda Groube muncul dan keluar dari dalam wilayah itu.
Sudah sekitar 30 menit mereka terus berjaga dan memutari wilayah itu, hampir 2 kali mereka berputar namun kondisi masih belum berubah sama sekali. Claire yang mengendalikan Scarlet terus berjaga sambil melihat ke arah asap di bawahnya, namun dia merasa sedikit aneh.
Jika biasanya setelah 30 menit asap akan sedikit menipis dan memperlihatkan bagian dalam, kali ini asapa masih terus menyelimuti area itu bahkan semakin lama semakin luas.
Saat pandangannya tertuju pada area asap yang berada di sebelah kiri, sesaat sebuah kota menu berwarna merah muncul. Kotak menu itu bertuliskan " CAUTION !! " mengeluarkan suara seperti peringatan. Kotak menu itu berkedip terus menerus., tentu saja saat kotak menu itu muncul Claire terkejut.
Sebuah serangan keluar dari dalam asap itu, sebuah garis cahaya merah yang mengarah tepat pada Scarlet yang berada di atas langit.
Dengan sebuah Reflek cepat, Claire menekan pedal yang sudah berada pada telapak kakinya dan mulai menggerakan kemudi yang di pegangnya.
Cahaya merah berupa serangan laser, hanya sekitar 2 detik kemudian berada di bagian sayap kiri Scarlet.
Jika Claire bergerak cepat, bukan tidak mungkin serangan itu akan mengenainya. Dia menggerakan Scarlet sedikit miring dan bergerak menjauh dari cahaya laser yang mengarah tepat ke padanya.
Serangan itu membuat dia sempat akan bertrabrakan dengan Lamia di sebelah kanannya, namun Kim menghindarinya setelah melihat serangan itu mengarah pada Claire. Tentu saja serangan membuat Claire terkejut, karena sesaat sebelum serangan itu muncul dia masih berada di luar area berbahaya. Anemone tidak akan bisa menemukan keberadaan mereka saat masih berada di luar area itu, namun serangan itu 100% mengarah padanya.
"Claire, apa kau baik baik saja?"
Dengan pandangan polosnya, wanita bernama Kim bertanya pada Claire.
"Aku tidak apa apa, maaf kim aku hampir mengenaimu tadi"
"Tidak apa apa... tapi kenapa?"
"Scarlet!!"
Setelah meneriakan nama AI miliknya, sebuah hologram avatar Ai milik Claire muncul kembali di dalam ruangan cocpit miliknya.
"Princess, sepertinya zona berbahaya dari Anemone semakin besar"
"Semakin besar!!"
Sebuah peta muncul di depan cocpit Claire, peta itu menggambarkan area dari tanegashima. Daerah dengan warna merah adalah wilayah zona berbahya dari Anemone dan terlihat memang zona itu semakin membesar.
Claire memang sudah menyadari ada yang aneh, terutama asap yang sudah 30 menit belum menitis juga. Bahkan sesekali percikan aliran listrik terlihat dari asap tersebut.
Ini adalah pertama kalinya sebuah Anemone yang zona berbahayanya semakin melebar sesaat setelah muncul, untuk beberapa kasus kejadian ini tidak pernah terjadi kecuali dalam jangka waktu yang lama seperti di area World End.
Disana zona berbahaya terus bertambah besar seiring dengan berjalannya waktu. Disana memang sudah tidak asing dengan pelebaran area world end karena di dalam sana tidak di ketahui jumlah Anemone sudah berkembang . mungkin ada ratusan Anemone di dalam zona World end, tapi karena belum ada satupun orang masuk ke dalam jumlah itu hanya sebuah teori saja. Namun yang pasti adalah di sanalah awal munculnya Anemone, dan jika daerah itu di hancurkan mungkin saja Anemone tidak akan muncul lagi di dunia ini.
Misi penghancuran memang pernah di lakukan dengan mengirim sebuah roket berisi dengan nuklir berskala sama dengan yang pernah di gunakan Amerika untuk menghancurkan seluruh wilayah Nagasaki pada perang dunia ke II tahun 1945. Namun roket yang membawa nuklir itu meledak di atas langit tepat di atas daerah World End. Sebuah serangan menghancurkan benda itu di langit, dan menyebabkan sebuah ledakan besar. Namun ledakan itu mempunyai sebuah hasil meskipun itu hanya hasil yang kecil. Gelombang akibat ledakan itu menghempaskan sedikit asap pada daerah itu untuk beberapa saat, dan satelit yang berada atas langit berhasil mengambil sedikit gambar sesaat ledakan berakhir. Gambar itu adalah gambar sebuah Anemone berukuran raksasa 10 kali lebih besar dari yang selalu muncul di dunia.
"Benar sekali, aku sudah menduga ada yang aneh di bagian dalam sana"
"...Claire mereka muncul, Groube type Wing"
Sebuah objek hitam berukuran cukup besar keluar dari dalam asap yang menyelimuti area tersebut.
Groube Type wing adalah jenis yang memiliki kemampuan untuk terbang di langir. Bentuknya segitiga seperti sebuah pesawat terbang. Ukuran tubuhnya sedikit lebih kecil dari pada Scarlet dan Lamia, dan tipis. Pada bagian depan yang menyala adalah inti energy dan sebuah sensor yang melihat seluruh area. Mereka di ketahui memiliki titik buta, karena Groube hanya bisa mengetahui keberadaan dari area yang jangkauan mereka saja seperti Anemone. Selain mereka mempunyai sebuah serangan berupa tembakan laser seperti sebelumnya, namun serangan itu bisa keluar dari seluruh bagian tubuhnya.
Jadi bisa di katakan bahwa sensor pendeteksi mereka lah yang sangat berbahaya.
Satu satunya cara agar tidak terjadi pertempuran dengan Groube adalah menyerangnya di luar zona deteksi mereka. Jika berada di dalam area serangan mereka, maka akan sangat berbahaya. Mereka dapat menembakan sekitar puluhan laser sekaligus.
Sekitar puluhan Groube type wing sudah keluar dan bergerak kearah pulau Tanegashima, sedangkan beberapa Groube mulai muncul dan bergerak ke atas langit.
Claire sudah tau bahwa mereka sedang menuju kearah mereka, karena saat ini mereka berada di berada dalam jangkauan serangan mereka. Sekitar puluhan Groube sudah mulai bergerak ke atas.
"Claire"
Suara Kimberly memanggil Claire.
"... Aku sudah tau, Kim kita harus bertahan sampai Master datang kesini, Mengerti?"
"Meoow « aku mengerti »"
"Ok, Scarlet Mode Change"
"Lamia Mode Change"
Scarlet dan Lamia mulai berhenti di langit, kedua bagian tubuh mereka mulai bergerak dan berubah bentuk.
Salah satu kemampuan khusus yang hanya di miliki oleh Type:zero One dan Type:Zero two yaitu mempunyai 2 bentuk perubahan. Yang pertama adalah jenis kendaraan berupa pesawat terbang, sedangkan bentuk kedua adalah Human Type Mode yaitu jenis robot yang memiliki bentuk seperti manusia.
Memili 2 kaki dan 2 tangan.
Scarlet dan Lamia mulai berubah wujud ke bentuk berbeda. Ada sebuah sayap pada bagian belakang mereka yang bersinar seperti laser, cahaya laser itu memeliki area tetap seperti sebuah sayap. Cahaya seperti laser itu adalah Energy dari Cube yang membuat mereka dapat melayang di udara.
Bentuk Scarlet dan Lamia memang sedikit berbeda, terutama pada bagian senjata milik mereka. Scarlet memili senjata beruba 2 buah canon pada lengannya, sedangkan Lamia menggunakan semacam sabit dengan energy plasma pada kedua tangannya.
Tentu sudah di ketahui dengan hanya melihatnya bahwa Scarlet adalah type robot serangan jarak jauh sedangkan Lamia adalah robot dengan serangan jarak dekat.
"Kim, jangan memaksakan diri mengerti... aku akan berada di belakang dari menjagamu"
"Meowww"
"Baiklah Ayo"
Beberapa serangan tembakan laser mulai di lancarkan Groube kearah mereka berdua yang masih berada di langit, namun serangan itu masih terlihat melenceng dan melewati mereka berdua.
Scarlet mulai mengarahkan kedua Canon kea rah bawah, sedangkan Lamia mulai bergerak melesat turun kearah bawah dimana Groube berada.
Beberapa tembakanpun sudah terdengar menggema keseluruh Tanegashima pertanda bahwa pasukan penjaga yang berada di pantai sudah melancarkan serangan mereka.
Part 6.
Sementara itu di sebuah pangkalan rahasia, Kapten George dan kru mereka mulai bersiap dan memasuki sebuah pesawat berukuran sangat besar yang sudah bersiap di tempat lepas landas pada lorong benbentuk bulat dengan ukuran sangat besar.
Tempat ini markas rahasia dari Ox Cyber industry bernama Aquapolish.
Di sebut Aquapolish karena tempat ini berada di sebuah pulau yang berada di samudra Hindia. Tempat yang di rahasiakan keberadaannya dari seluruh dunia, bahkan ke negara negara seperti Amerika, jepang, maupun negara negara yang memiliki jalinan kerja sama dengan perusahaan Ox Cyber.
Kapten George adalah kapten dari kru pesawat ini.
Claire dan Kimberly pun adalah bagian dari Kru kapten George. Nama dari pesawat yang sedang mereka tumpangi ini adalah Humelin.
Kapten George yang sudah memasuki kapal mulai sampai di bagian depan, sebuah ruangan cukup luas yang berada di bagian depan adalah pusat control untuk mengendalikan pesawat ini. dia berjalan kearah bagian tengah dan duduk di sana.
Di dalam ruangan itu ada sekitar 6 orang yang berada di tempat mereka masing masing dan sudah siap di depan sebuah monitor. Ada sekitar 3 wanita di dalam ruangan itu dan 4 laki laki termasuk dengan Kapten George.
1 orang sebagai pilot pesawat berada di bagian paling depan yang bernama Rosa. 4 orang lain berada masing masing 2 di sebelah kiri dan kanan sebagai pengendali energy kapal, pengendali senjata, sebagai seorang yang mengawasi komunikasi dan seorang lagi sebagai pelacak.
Seorang wanita di bagian paling kiri bertugas sebagai seorang yang mengontrol system komunikasi adalah Alice. Di samping kanannya adalah pria yang bernama Charles sebagai pengontrol energy dan mengawasi seluruh keadaan kapal. di bagian paling kaanan sebagai seorang penembak jitu dan mengontrol seluruh senjata yang terpasang pada kapal bernama Marco, satu lagi di sampingnya sebagai seorang yang melacak seluruh area di didunia dan pencari informasi adalah Samuel.
1 orang yang berada di samping kapten George adalah asisten yang bertugas memberikan perintah bersama dengan kapten. Wanita yang berada di samping kiri kapten George adalah Maria.
Selain mereka yang berada di sini, ada kru lain yang berada di dalam kapal seperti seorang dokter, teknisi, dan juga lainnya. ada sekitar 40 orang yang berada di dalam kapal ini.
"Maria tolong jelaskan situasinya padaku?"
"Baik kapten"
Sebuah hologram yang memperlihatkan peta seluruh dunia muncul di depan tempat duduk kapten George. Ada sebuah titik merah yang berada pada gambar tersebut yang berlokasi di bagian selatan negara jepang, tepatnya di pulau tanegashima.
"Anemone muncul sekitar 10 menit yang lalu di bagian selatan jepang... dan saat ini Scarlet dan Lamia sudah berjaga di daerah itu, dan menurut informasi belum ada satu Groube pun yang keluar saat ini dari dari dalam Anemone"
"Tanegashima, jika tidak salah kemarin ada sebuah objek misterius yang muncul di sana benarkan"
"Ya, tapi itu bukan Groube"
"Bukan, tapi kenapa Anemone muncul secara bersamaan di tempat itu... Tidak, yang penting sekarang kita harus segera menuju kesana"
"Charles bagaimana keadaan kapal ini?"
"Seluruh system kapal all green, semua persiapan sudah siap"
Ucap Charles yang berada di bagian kiri sambil memeriksa monitor di depannya.
"Master dimana Claire dan Kim, mereka tidak ada disini?"
Sebuah menu berbentuk kotak muncul tepat di depan kapten George. Seorang wanita juga yang memiliki rambut lurus berwarna hita, dia adalah salah satu dari 3 kru sebagai seorang pilot dari robot yang bergabung sekitar 1 bulan lalu dengan Humelin. Wanita itu bernama Silphya Adelin.
"Silphya, mereka sedang berada di tanegashima saat ini... kemarin mereka terbang kesana bersama dengan Mikado dan Yuzuki untuk menyelediki sesuatu, kau tidak di ajak oleh mikado kesana karena kau dalam masa pemulihan karena effect samping dari pengunakan Type:Zero S"
"Ehhh, jadi mereka berdua sedang bertarung di sana?"
"Sepertinya begitu, untuk itulah kita akan menuju kesana... jadi bersiaplah"
"Ya, aku sudah pulih 100% setelah pertarungan minggu kemarin, jadi tidak perlu khawatir"
Komunikasi mulai terputus, saat ini Silphya berada di bagian belakang kapal, tepatnya berada di bagian peluncuran.
Sementara itu, kapal Humelin yang sudah berada di landasan terus berjalan ke arah depan. pada bagian kaki pesawat sudah terpasang sebuah alat yang akan bergerak dengan cepat mengikuti jalur landasan yang akan melontarkan Humelin kearah atas.
Landasan ini berada di bawah laut, dan sementara itu di bagian luar pulau air laut mulai telihat masuk kedalam. Sebuah lubang terbuka dari salah satu bagian yang merupakan jalan masuk ke dalam jalur landasan kapal yang berada di dalam air.
Sebuah jalur mulai keluar dari lubang tersebut, dan sebuah jalur kapal keluar dari dalam sana. Sebuah jalur tegak lurus kearah langit yang memiliki ketinggian sekitar 100 meter ke udara sudah bersiap. Sementara itu Humelin yang berada di dalam air sudah berhadapan dengan jalur lurus yang kemudian ujung jalur tersebut berada di bagian luar.
Mereka akan menggunakan alat ini untuk menuju ke atmosfir bumi sebelum akhirnya bergerak turun dari luar angkasa menuju ke tanegashima.
"Kapten semua sudah siap, kami menunggu perintah?"
"Humelin Berangkat"
Sebuah energy pendorong mulai muncul pada bagian belakang kapal, mesin pendorong yang sangat kuat mendorong bagian kapal ke depan dengan sangat cepat. Sedangkan mesin yang terpasang pada bagian kaki pesawat mulai ikut bergerak membawa tubuh kapal seperti sebuah katapel.
Dengan menggunakan kecepatan pelontar pada kaki kapal dan pendorong, Humelin yang berukuran besar bergerak dengan cepat mengikuti jalur di depannya dan kemudian bergerak keatas setelah jalur mulai keluar. Sebuah getaran sangat kuat mulai terasa di bagian dalam kapal.
Ketika Humelin sudah berada pada jalur tegak lurus 90 derajat kearah atas dan melewati bagian permukaan air laut. Sebuah energy tambahan mulai keluar pada mesin pendorong kapal di bagian belakang, sebelumnya memang energy yang di keluarkan hanya sekitar 50% saja, namun pada saat kapal berubah dan bersiap menuju langit untuk terbang tenaga itu di tambah ke 90% agar mendorong pesawat langsung ke arah langit.
Saat Humelin melewati bagian ujung jalur lintasan, alat pelontar pada kaki pesawat mulai terlepas. Pesawat dengan kecepatan tinggi mulai melewati beberapa awan di langit menuju ke arah atmosfir. Dengan kecepatan seperti ini, Humelin akan sampai di atmosfir hanya dalam waktu sekitar 10 menit saja.