Chereads / PILIHAN TERSULIT / Chapter 4 - Dilema (4).

Chapter 4 - Dilema (4).

Aira mengajak Sean masuk kedalam rumahnya, dia mempersilakannya di ruang tamu "Silakan duduk..., Aku kebelakang dulu untuk nyiapin minum kamu mau minum apa?" tanya Aira dengan membalikkan badan menghadap Sean, namun dia nggak tahu bahwa jarak mereka begitu dekat sehingga Aira menabrak dada bidang Sean.

Tak jauh beda dengan Aira Sean pun terkejut dengan gerakan Aira yang tiba tiba berbalik sehingga dia reflex memeluk Aira aga tidak jatuh terpental.

Keduanya saling menatap satu sama lain dan mengunci untuk beberapa detik mereka terdiam dengan posisi yang sama, tak lama terdengar suara deheman seseorang "Ehemm...".

Mendengar itu mengembalikan keduanya ke alam nyata dan suasana jadi canggung, Sean duduk di kursi single dan Aira segera kedapur membuat minuman.

"Apa kamu teman dari Aira?" tanya kakak Aira Malvino dengan penuh intimidasi.

"Aku bukan teman sesama dosen tapi aku pengusaha dan pamanku adalah Rektor Aira di kampusnya" Jawab Sean dengan sedikit penjelasan.

"Eemm... sudah berapa lama kalian saling kenal?" Malvino kembali bertanya untuk mengintrogasi Sean.

"Sebenarnya kami belum lama saling kenal, dan Aku juga baru pulang dari Inggris" Sean menjawab.

"Eemm..." Malvino hanya mengangguk anggukan kepalanya mendengar jawaban Sean.

Tak lama Aira datang dengan membawa tiga cangkir teh dan kudapan di dalam piring diatas nampan dan segera menghidangkan di depan kedua pria yang sudah duduk berbincang tersebut.

"Memang kak malvino sudah kenalan tadi?" tanya Aira memandang Malvino dan Sean bergantian.

"Aah... ya, kami belum saling memperkenalkan diri...." Malvino berkata santai dan cuek.

"Benar itu perkenalkan kakak namaku Sean Leandro" Sean mengawali memperkenalkan dirinya.

"Aku Malvino" Dia menjawab singkat, setelah itu dia meminum teh buatan adik kesayangannya.

Setelah itu Sean juga mengikuti Malvino meminum dan memakan kudapan yang disajikan oleh Aira.

Padangan Sean tidak beralih dari Aira gadis yang sudah menarik hatinya dari awal perjumpaannya beberapa jam yang lalu.

"Kamu jangan pernah mempermainkan adik kesayanganku atau kamu akan merasakan akibatnya!!" ancam Malvino memperigatkannya.

Namun sepertinya Aira juga memiliki erasaan yang samakeada pengusaha muda di depannya tersebut

"Karena hari semakin sore Aku pamit pulang kapan kapan kita akan sabung kembali percakapan ini Kak Malvino" ucap Sean beranjak pergi.

Aira mengantakan hingga menuju mobil Sean yang terparkir di halaman rumahnya, dengan asisten yag menunggunya di dalam mobil.

"Aku pergi... see you nex time Aira" Sean mengelus puncak kepala Aira dengan sayang.

Setiap gerakan Sean tak lupt dari Malvino walaupun dia melihat dari jauh sepertinya dia nggak rela ada pria yang mendekati sang adik dia sungguh merasa perhatian sang adik akan teralihkan darinya.

Aira memberikan senyuman yan sangat manis sehingga Sean tak sanggup untuk menahan gejolak didadanya dan tanpa disadarinya secara tidak disadarinya langsung mengecup bibirmungil Aira.

"Cup...."

Yang empunya bibir sangat kaget dengan kecupan singkat itu saat dia tersadar yang membuat ulah sudah di dalam mobilnya dan melambaikan tangannya dengan senyum kemenangannya

"Seaaan....." teriak Aira merasa dongkol dengan pencuri first kiss nya.

Didalam mobilnya Sean membuka ponselnya dan menuliskan pesan chat kepada Aira.

Sean Leandro

Terima kasih atas semua waktumu hari ini dan juga bibir manismu sungguh menggoda.

"Ting..." suara nada pesan masuk di hp Aira, Dia pun membuka dan mulai membacanya.

Pipinya merona setelah membaca pesan dari Sean tersebut dan membalas chat tersebut.

Aira Zevanya

Terimakasih juga atas traktiran makan siangnya Tuan Tampan...

Untuk kecupanya tidak seharusya kamu mencurinya dari ku itu hàrusnya menjadi hak suàmiku kelak 😡😡.

Sean mendengar ada notivikasi pesan masuk dan membacanya "Hahaha...."

Sean tertawa lepas setelah membaca balasan dari Aira.