Chereads / PILIHAN TERSULIT / Chapter 8 - Pertunangan

Chapter 8 - Pertunangan

ke esokan harinya sesuai ucapan Sean keluarga besarnya datang kekediaman keluarga Aira.

Sean berserta keluarganya membawa beberapa mobil mewah dan mulai memasuki halaman keluarga Aira.

Di bukanya pintu rumah lebar lebar dan juga di sambutnya kedatanga calon mertuanya, tak lupa pula ada rektornya pak Baskoro.

"Selamat datang pak Baskoro di rumah Aira" sambut Aira sambil menjabat tangan Baskoro.

"Ehem...ehem...Kamu tidak menyambut ku sayang Aku kan calon suami kamu?!!" goda Sean sehingga pipi Aira merona merah.

Dengan malu malu Aira menyambut yang lain yaitu kedua orang tua Sean yaitu Tian Roger dan Nya Brenda.

Mereka semua masuk dan berbincang hangat untuk mengakrabkan kedua keluarga.

"Wah... ternyata Aira orangnya cantik ya!!!" ucap Brenda.

"Sean sangat beruntung mendapatkan dosen terbaik dan terpopuler di kampus tempat aku berada" Baskoro mulai menyanjung Aira.

"Sahih Bapak bisa aja mujinya pada hal saya tidak sepopuler itu!" kilah Aira malu malu.

"Paman memang benar kemarin saja jika Sean tidak langsung mengetahuinya bisa terlambat aku keduluan cowok lain" ucap Sean sambil menarik turunkan alisnya menggoda Aira.

"Apan sih Mas Sean kok ngaco gitu walaupun begitu Aku dan Adrian itu hanya temenan saja tidak lebih,walaupun dia melamar ku aku akan tolak karena nggak ada perasaan sama sekali di hatiku, dan juga sudah ada orang yang aku sukai" dengan malu malu berkata.

"Siapa orang tersebut yang sangat beruntung mendapatkan Cintamu itu? aku bakalan cemburu loh sama dia?" Sean menggoda lagi.

"Mmm...Dia adalah pria tampan yang telah mencuri ciuman pertamaku" jawab Aira pipinya merona seperti kepiting rebus.

Mendengar jawaban Aira yang menunjukkan bahwa orang itu adalah Sean, Sean pun tertawa renyah dan membuat keluarganya heran Sean tidak perna tertawa seperti sekarang ini.

"Wah...tidak sia sia Aku mengenalkan kalian sekarang juga kita resmikan pertunangannya, mana cincinnya dan saling memakaikan sekarang juga" Pak Baskoro sudah nggak sabar untuk kebahagian keponakannya.

Akhirnya cincin disematkan dan meresmikan pertunangan tersebut.

"Sekarang kita tentukan tanggal pernikahan mereka, dan segala tetek bengek biar para wanita yang mengurusnya untuk undangan biar para pria yang mengurusnya" ujar Pak Baskoro.

"Jadi sekarang kita persiapkan pernikahan Sean dan Aira secepat mungkin" jawab Zein Papa Aira.

"Benar Tuan Zein agar kita segera menimang cucu maka pernikahannya lebih cepat lebih baik" jawab Papa Roger.

"Aku setuju...aku juga pingi punya cucu dari Sean dan Aira yang merupakan bibit yang sangat spesial" ucap Pak Baskoro.

"Emang kami ini tumbuhan ya Paman, bisa bisanya kami disebut bibit unggul" celoteh Sean.

"Tutup mulutmu itu Sean nggak biasanya kamu berceloteh tiada henti hentinya?" apa kamu sedang kesambet hantu dari mana kau, dimana emangnya ada hantu". Tanya Baskoro

"Kami mencari tempat yang sesuai dengn yang kami inginkan di dekat desa yang tenang" Aira menengahi menyebutkan akan tinggal di mana.

"Sahih...Aku tahu kalian tidak ingin di ganggu selama membuatkan cucu buat kami" goda Papa Roger.

"Ya...ya...Kami akan Carikan tempat yang sepi agar tidak ada yang mengganggu bulan madu kalian nanti" jawab Papa Zein.

"Jadi satu bulan lagi kalian akan menikah dan halal satu sama lainnya untuk di sentuh, untuk sekarang belum bisa ya ingat jangan terlena, kami akan mengawasi kalian berdua yang sudah ngebet menikah" Pak Baskoro menimpali.

"Buatnya sekarangkan juga nggak apa apa kan Paman biar cepat jadinya?" ucap Sean ambigu yang di balas tatapan tajam Aira.

Eh yang ditatap malah tersenyum merekah mendapatkan tatapan mata yang indah dari gadis pujaannya.