Soo Yin masih duduk sendiri sambil menikmati indahnya bintang di malam hari. Angin sepoi-sepoi mulai berhembus menusuk pori-pori kulit sehingga membuat tubuhnya terasa mulai dingin.
Memilih menyendiri dari pada berbaur dengan orang-orang yang sama tidak dikenalnya. Sesekali memeriksa ponselnya ternyata sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Di dalam aula masih begitu ramai karena acara masih berlangsung dan kemungkinan akan selesai hampir tengah malam.
Beberapa kali menghubungi nomor ponsel Jean namun tidak dijawab. Ada rasa menyesal telah menuruti Do Jin untuk pergi ke pesta ini. Kecewa karena Dae Hyun juga tidak ada niat untuk pergi menemuinya. Seharusnya tetap tinggal di rumah itu lebih baik.
"Boleh aku duduk di sini?" Lee Joung Youn datang menghampiri Soo Yin sambil membawa dua gelas minuman di tangannya.
"Silahkan, Tuan." Soo Yin mennggeser tubuhnya memberikan ruang untuk Lee Joung Youn duduk. Rasanya tidak sopan jika menyuruhnya pergi. Toh hanya duduk bersama seharusnya itu tidak masalah.
"Panggil saja aku Lee, tidak usah sungkan," ujar Lee Joung Youn sambil duduk di bangku memberi jarak di antara mereka setengah meter. Menyodorkan segelas minuman yang dibawanya pada Soo Yin.
"Terima kasih, Tuan Lee." Tadinya hendak menolak namun Soo Yin merasa tidak enak.
Lee Joung Youn meletakkan gelasnya di bangku kemudian tiba-tiba melepaskan mantelnya. Memakaikan di bahu Soo Yin. Mengetahui kalau saat ini Soo Yin merasa kedinginan.
"Ah, ini tidak perlu," ujar Soo Yin sambil menyerahkan mantelnya pada Lee.
"Tidak apa-apa, udara di luar cukup dingin malam ini," tukas Lee sambil tersenyum.
"Terima kasih, Tuan Lee," ujar Soo Yin. Tanpa sadar menyesap minuman yang dibawakan oleh Lee Young Joun.
"Mulai kapan kau akan bekerja sebagai sekretaris Dae Hyun?" tanya Lee.
"Mungkin besok," jawab Soo Yin singkat.
"Andaikan aku jadi Dae Hyun, pasti akan lebih bersemangat dalam bekerja. Bisa melihat wanita secantik dirimu setiap hari," ujar Lee sambil memandang wajah Soo Yin.
Soo Yin tidak menanggapi perkataan Lee Young Joun. Meneguk kembali hingga habis minuman yang ada di tangannya.
Tidak lama kemudian tiba-tiba saja Soo Yin merasakan ada yang salah dengan kepalanya. Pandangannya juga mulai kabur dan kepalanya juga terasa berputar-putar. Soo Yin Memejamkan mata sambil memijat kepalanya.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Lee Young Joun sambil mengerutkan keningnya.
"Entahlah, aku tiba-tiba merasa pusing," ujar Soo Yin mencoba untuk berdiri namun terduduk kembali.
"Apa kau sakit? biarkan aku mengantarkanmu pulang," ujar Lee Joung Youn.
"Terima kasih, tapi tidak usah," tolak Soo Yin mencoba lagi untuk berdiri namun tubuhnya ambruk. Untung Lee Young Joun segera menangkap tubuhnya.
"Sepertinya kau memang sakit. Aku akan mengantarkanmu pulang," ujar Lee.
Soo Yin akhirnya menganggukan kepalanya, karena saat ini tidak bisa berpikir secara jernih. Entah mengapa kepalanya tiba-tiba merasa pusing padahal sebelumnya baik-baik saja.
Lee Joung Youn menuntun Soo Yin untuk berjalan ke mobilnya. Pelan-pelan mendorongnya untuk masuk. Hatinya saat ini sungguh merasa senang. Tadi memang sengaja memasukkan obat ke dalam minuman yang dibawanya untuk Soo Yin. Dirinya begitu terpesona oleh wajah cantik Soo Yin sehingga sudah tidak sabar ingin memiliki tubuh Soo Yin seutuhnya.
"Sayang, malam ini kita akan bersenang-senang," ujar Lee Joung Youn tersenyum miring. Membelai pipi mulus Soo Yin yang saat ini sudah tidak sadarkan diri. Segera mengemudikan mobilnya ke luar dari area hotel. Berniat untuk membawanya pulang ke apartemennya.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Di saat waktu yang bersamaan, Dae Hyun terus berkeliling di aula hingga taman mencari Soo Yin namun tak kunjung menemukan gadis itu. Menyesal karena hanya sebentar saja menemuinya. Dae Hyun yakin kalau Soo Yin pasti mengira dirinya telah mengabaikannya di pesta.
Sudah berusaha beberapa kali untuk menghubungi nomernya namun Soo Yin tidak menjawab panggilannya. Padahal akan mengajaknya untuk pulang bersama-sama. Jo Yeon Ho sudah pulang bersama dengan pengasuhnya. Sedangkan Aeri mendadak ada syuting yang harus dilakukan di malam hari.
Dae Hyun memutuskan untuk menghubungi Bibi Xia terlebih dahulu, barang kali saat ini Soo Yin sudah pulang ke villa. Memastikan kalau saat ini istrinya baik-baik saja.
"Hallo, Bibi, apa Soo Yin sudah kembali?" tanya Dae Hyun.
"Belum, Tuan. Nona Muda belum ada di rumah saat ini," jawab Bibi Xia di seberang telepon.
"Apa Bibi yakin?" tanya Dae Hyun.
"Saya sudah memeriksanya di kamar tapi Nona tidak ada. Chung Ho juga mengatakan kalau Nona belum pulang," tukas Bibi Xia.
"Baiklah," ujar Dae Hyun kemudian mematikan sambungan telepon.
Tak lupa juga menghubungi ponsel Do Jin barang kali pulang bersamanya, namun Do Jin mengatakan kalau Soo Yin juga tidak bersamanya.
Perasaan Dae Hyun semakin tidak enak. Ada firasat buruk yang terjadi pada Soo Yin. Saat tengah bertemu dengan Jean, Dae Hyun juga menanyakan keberadaannya tapi hasilnya sama. Dia tidak tahu keberadaan Soo Yin.
Soo Yin, dimana kau saat ini? ~ batin Dae Hyun. Berharap gadis itu baik-baik saja.
Saat ini kondisi aula dan taman sudah sepi oleh tamu undangan karena acara sudah selesai lima belas menit yang lalu. Mereka sudah banyak yang meninggalkan area hotel. Hanya ada beberapa pekerja saja yang sedang bersih-bersih.
Dae Hyun segera menuju ke tempat keamanan. Di sana terdapat rekaman cctv dari seluruh wilayah hotel. Berharap menemukan titik terang dimana keberadaan Soo Yin.
Setelah memeriksa beberapa rekaman, Dae Hyun sangat terkejut saat melihat ternyata Soo Yin pergi bersama dengan Lee Joung Youn.
Dae Hyun langsung bergegas menuju ke mobilnya takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Memikirkan Soo Yin bersama dengan Lee Joung Youn hatinya menjadi sangat tidak tenang.
Lee Joung Youn merupakan pengusaha muda yang sukses. Namun sangat terobsesi dengan wanita yang menjadi incarannya. Sudah begitu banyak wanita yang menjadi korbannya. Meninggalkan mereka tanpa mau bertanggung jawab.
Dae Hyun menghubungi Asisten Chang agar membantunya mencari keberadaan Soo Yin. Ada begitu banyak villa dan apartemen yang dimiliki Lee, sehingga agak kesusahan untuk menemukan keberadaan mereka saat ini.
Tidak lupa mencoba melacak ponsel Soo Yin namun saat ini mendadak jadi tidak aktif. Padahal beberapa menit yang lalu masih bisa dihubungi. Dae Hyun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, beruntung saat ini jalanan sudah sepi.