Chereads / Detektif Red / Chapter 4 - Max Ngamuk ke Red, (mine u 21+)

Chapter 4 - Max Ngamuk ke Red, (mine u 21+)

Max, Menarik Tangan Red Keluar dari Kantor Polisi Setempat, gadis ini terlihat Memakai Jas Dinas seorang Petugas Kepolisian.

"Apa Yang Kau Lakukan Max..?" Tanya Red.

"Beraninya Kau Menghilang aku Mencari mu seperti yang kau Katakan, di Tempat mu tapi Apa yang Kudapatkan ,kau tidak Ada...!" bentak Max.

"kau Tau Aku Punya Banyak Alasan. Untuk Itu, lagi pula Kau tau kan Keadaan sulit Saat Ini..?" Jawab RED.

"Kau Meremehkan ku Red,berapa Yang Kau Butuhkan tinggal kau sebutkan saja..!" Ucap Max.

"hemm,, inilah Yang Tidak Kusuka darimu Max..,kau Tau aku tidak Suka Bergantung pada Orang lain..!" jawab Red.

Max sudah pada Batasnya Ia Tidak Ingin Kehilangan Gadis Yang di Cintanya Ini lagi.

Ia Memaksa Red masuk Ke dalam Mobilnya dan Langsung Menancapkan Gas dengan Sirine, sehingga semua mobil Minggir dari Jalan Mereka berdua.

"Di mana Tempat mu..?" Tanya Max.

"Max...??

"Alamatmu atau kau akan ku bawa ke rumahku, dan Ku borgol di Ranjang ku..!!" Ancam Max.

"Hem hufft,, Jalan Saja Ikuti Terus jalur ini, dan Belok ke kanan., lalu ada Bangunan berwarna Kuning. itu Tempat nya.

Sebentar, Mobilku bagaimana..?" Ucap Red.

"ckckckckc...Kau sebut Itu Mobil.? itu Lebih Mirip Mobil Truck Sampah..!" ejek Max Kesal.

"hemm...,, Red Hanya Menghela Nafas Saja dengan Setiap Omelan yang keluar dari Mulut Max ini.

Tak Lama Mereka sampai Di sana,di gedung berwarna kuning Ini yang terpampang sebuah papan nama "KANTOR DETEKTIF SWASTA HANDAL".

"haaa...., kau.. keluar hanya Untuk ini Red..??" Tanya Maxs makin Kesal.

"yah, kau tau Ini Keahlian ku..?" jawab Red.

Maxs masuk Menyusuri tangga Naik Menuju Kantor milik Red Ini, meja Terlihat Berantakan, Dinding Penuh Tempelan gambar Note, lalu terlihat sebuah Garis penghubung di antaranya.

lalu melihat Banyak Sekali Tumpukan surat Tagihan Ini Itu Yang Jelas terlihat dari Simbol-simbolnya itu Max mempunyai Mata Yang Jeli.

Red Tau dari Arah Tatapan Max ini,Ia Seperti di telanjangi dengan semua Masalahnya.

"Hem.. cihh...ku Fikir Kau kaya Raya.. ternyata Seperti ini..?"cibir Max.

Ia Kembali Menyusuri Setiap Ruangan Sebab Hanya Ada Dua kamar di sini, Ia Kesal mendapati Pakaian lelaki di sana.

"Siapa Lelaki itu..? kau selingkuh..?? berondong pertanyaan Max.

"hei dia adiku, dan Kapan aku selingkuh..memangnya Aku Kekasihmu..?" jawab Red.

Max yang Kesal Membuka sebuah Kamar Lagi, dan terlihat sebuah Kamar Wanita Yang Lumayan Bersih Sebab Max tau Red Sangat bersih Meski Dengan Tumpukan kertas di Atas Meja.

Wajah Max Langsung terlihat licik,melihat Kamar Dengan aroma yang Cukup sedap dan Bersih dengan sprei berwarna Biru.dan Sebuah Revolver sebagai Pajangan Dindingnya.

"kau bilang Bukan kekasihku..? Baik Jadi wanitaku Saja..!" ucap Max.

Ia Menarik Red, ke atas Ranjangnya, dan Menindihnya dengan Erat, RED Berontak dan Tidak Bisa Bergerak Sebab Max seorang Ahli Gulat Yudo, dan Berbagai Ilmu Bela diri, satu-satunya Pria yang Bisa Mengalahkannya.

"Max,...? apa yang kau Lakukan..??

"Memiliki mu Seutuhnya, agar Kau tidak Kabur lagi..!" jawab Max.

setelah itu Max Langsung Merobek Baju Red, Menghisap Payudara nya dengan Rakus,Mengigitnya.. sehingga Red.. Melenguh..

"hemmm...Maxsss....ehm..,

"hehehe...kau Tamat Hari ini..!"

Ucap Max, yang Mengambil Borgol dan mengikat sebelah tangannya.

lalu Melucuti celana Red Dengan Sekali Tarik, dan Hanya Menyisakan Underwear Hitamnya dan dengan Payudara yang sudah memiliki Kissmark.

"oh, Maxsss...kenapa kau Lakukan ini..Hiks..hiks..., Red Mulai Menangis.

Max Menarik underwear Red, dan Kini Sang Gadis Tanpa Sehelai pun di Tubuhnya, kini Max Melucuti Bajunya Sendiri, Hingga Terpampang Kejantanan yang Sangat Besar berurat dan besar itu.

Red Terbelalak Melihatnya Ia Mulai Takut dengan Apa Yang akan di Lakukan Max pria Yang Lama Ia Cintai yang di kiranya sudah melupakannya.

"Max Hentikan, aku akan membunuhmu Kalau kau berani Melakukan Ini Padaku..!" Ancam Red.

"Ya bunuh aku setelah kita Melakukanya, Karena Aku Mencintaimu Red...!!!" jawab Max.

Ia Langsung Mengecup Red Dengan Liar, Red Hampir Kehabisan nafas, dan Hampir Pingsan barulah Max Puas Menjelajahi Seluruh Rongga Mulut Red dan Melumat Bibirnya.

Red Tidak Di Biarkan memiliki Waktu untuk Bernafas masih dalam Ke adaan Tersengal-sengal, Kedua Kakinya Di Buka Lebar dan Di Tekuk, Kejantanan Max berusaha Masuk dan Itu Masih Sangat sulit..

"are you still Virgin baby..?" Tanya Max.

"Yes...,hiks...hiks..

"oh, Thanks God....!" Ucap Max's.

Dengan Telaten pelan-pelan Max Menggesek kejantanan Itu di muka Rahim Red, sehingga Ia Mulai Menggelinjang kegelian di Buat Max.

Wajah Red Memerah Semerah Tomat dalam Birahi, yang baru saja Ia Dapatkan Sebab selama Ini Mereka Hanya berciuman Saja.

Maxs Tau Gadisnya sudah Sangat Terangsang Bahkan tidak Sadar Borgol itu telah di Lepas Max's.

Rahim itu Mulai Terlihat Lembab dengan Cairan Pre-cum, Red.

Max Tidak Membuang Waktu, Ia Langsung, Menekan sekuat tenaga, pertahanan Red , di tembusnya dengan perkasa dan Kemenangan penuh.

"aah,, Itu Sakit...hiks..hiks...Max Kau Jahat..!" Keluh Red.

"Sorry dear.., Your Mine Now..!"

Max Menggenjotnya lebih dalam lagi seperti Seorang yang Kesetanan, Ia Ingin Memiliki Red seutuhnya Menikahinya Berkeluarga dengannya , Ia gadis pujaannya, Anak buah Handalnya.

Dengan begini Red adalah Miliknya Sepenuhnya.

Max Menikmati Rahim ketat Red, Rahim Seorang perawan,Ia tidak menyangka bahwa Gadis Tomboy yang selalu terlihat dengan Pria Ini, Masih Murni, betapa ia salah Faham Selama ini padanya.

Maxs yang Kesetanan dalam birahinya terus Menghujam Red, 45 menit berlalu ketahanan Maxs akhirnya Ia Menyemprotkan Benihnya yang Banyak Pada Red.

"uhhhhhhh.....,, kau milikku "Ester Wild My Red Girl...!" Racau Max.

Sementara Red,Hanya Tersedu-sedu menahan sakit ini Pertamanya dan Max sangat gemas Padanya.

"Damn You Max..., Red Mulai Mengamuk, Tapi di Urungkan nya Sebab, kewanitaannya sangat Sakit.

"Sorry Dear, I Love you So..., please.. Don't Leave me again..?"

Max memeluk Erat Red, yang masih Kesal itu, noda darah Itu adalah saksi bahwa kini Ia adalah milik Max.

Max Mengecup Tengkuk nya, menghirup aroma Tubuhnya Red Ada kepuasan dan Kemenangan dalam dirinya Bahwa dirinya Adalah Pria Pertamanya dan Akan begitu selamanya.