"Sarah, jangan lupa makan ya." kata Bunda di video call. Aku mengangguk. Bunda tahu aku tidak begitu suka makan, itulah sebabnya tubuhku kurus, kalau tidak ada Bunda yang mengingatkan bisa bisa aku tidak makan seharian. "Sudah dulu ya Sarah, besok kita ngobrol lagi." Bunda melambaikan tangannya. "Iya Bun" jawabku sambil melambaikan tangan juga. Bunda mematikan video call kami. Aku menghela napas. "Kapan bunda pulang?" Tanyaku. "Aku kangen lihat bunda secara langsung, bukan hanya lihat di video call." Lanjutku. Aku menghela napas
Aku turun dari kasur dan berjalan menuju ruang makan, aku bertekad tubuhku harus sudah gemuk dan sehat saat bunda kembali. Aku mengambil nasi cukup banyak, dari porsi nasi biasa ku, mengambil lauk pauk yang ada dimeja makan, kemudian menuang air secukupnya kedalam gelas. aku membawa piring dan gelas keruang tengah. Aku memang biasa makan diruang tengah, sambil menonton televisi
beberapa menit kemudian, makanan didalam piringku sudah habis, aku minum kemudian menuju dapur. Aku meletakkan piring dan gelasku ditempat cuci piring, setelah mematikan televisi aku kembali ke kamar. Aku menghempaskan diri diatas kasur, kemudian mengambil handphone di sebelahku. Saat aku membuka handphone, ada notifikasi dari aplikasi chat. Aku langsung membuka menu chat. "Bunda tersayangđź’–." Bunda chating aku. Aku membuka chat dengan bunda
Bunda: Sarah, Minggu depan bunda diperbolehkan pulang, bunda baru dikasih tahu tadi
membaca itu aku langsung melompat lompat kegirangan. "Aku harus gemuk dan sehat saat bunda pulang." Aku mengepalkan tanganku. Aku yang baru selesai makan itu, langsung menuju ke dapur untuk mengambil buah buahan segar di dalam kulkas, aku berharap bisa lebih gemuk setelah menyantap buah buahan ini
•••
Seminggu kemudian. Aku membuka menu chatting dengan "Bunda tersayangđź’–." Sudah lama aku tidak chatting dan video call dengan bunda sejak seminggu lalu
Bunda: Sarah, bunda hari ini pulang jam 4 sore, ditunggu ya
Aku memperhatikan jam di dinding kamarku, pukul 2. Aku menghela napas. "Masih jam 2." Gumamku. "Aku harus kasih bunda kejutan." Aku mengepalkan tangan. Aku beranjak bangun dari kasur. Aku mengambil sapu, kemudian mulai menyapu kamarku, kamar bunda, ruang tengah, ruang tamu, dan ruangan lainnya dirumah ini
Beberapa saat kemudian, aku menghela napas, menyeka keringat di dahi, dan mengembalikan sapu ketempatnya. Aku melanjutkan beres beres rumah. "Rumah sudah beres!" seruku "Aku harus bikin makanan buat bunda." Setelah berkata begitu, aku mengambil bawang putih, bawang merah, dan bahan bahan lain untuk membuat nasi goreng. "Nasi goreng sudah siap"Seruku. Aku menyajikannya di piring yang paling cantik, kemudian menghiasinya dengan mentimun yang dipotong potong. "Kayak nya masih ada yang kurang." Gumamku. "Telur mata sapi!" Seruku. Aku langsung mengambil telur di kulkas dan menggorengnya, setelah itu menyajikannya diatas nasi goreng yang sudah ku buat tadi. Aku juga membuat teh manis hangat untuk bunda, aku juga mengambil toples toples berisi makanan ringan. Makanan dan minuman yang ku buat ku letakkan di meja depan tv yang letaknya diruang tengah. Aku memperhatikan jam dinding, sudah pukul setengah tiga. Aku berpikir untuk menghias kamar bunda. Aku masuk ke kamar, membuka lemari dan mengambil pita cantik, bunga bunga plastik cantik, dan balon warna warni. Aku mulai menghias kamar bunda, karena pita dan bunga nya tersisa banyak, aku menghias ruang tengah juga.
Tak lupa aku juga mengikat satu balon berwarna ungu (warna kesukaan bunda) di gagang pintu