"Emely aku tidak bisa keluar dari sini tanpa dirimu." Ujar Athanasia yang terlihat sudah gemetaran dari tadi. Ia mencoba menjadi sosok yang kuat di tengah dinginnya salju. Padahal ia sendiri tahu bahwa ia tidaklah kuat dengan suasana dingin yang mulai merasuk sampai ke tulangnya.
Emely sendiri sadar bahwa Athanasia sedang berpura-pura, tapi ia tidak bisa melawan kehendak Athanasia. "Nona…"
"Apa kau ingat saat ibuku meninggal, hanya kau dan Beti-lah yang berada di sampingku." Tutur Athanasia membuat suasana menjadi semakin mellow.
Emely yang tadinya berdiri kini duduk bersimpuh di samping Athanasia, ketika dia mengucapkan kata-kata yang mengingatkan akan masa lalu di mana mereka masih di Negeri kelahiran mereka.
"Sekarang nona telah dewasa, tak terasa waktu telah lama berlalu di antara kita. Bahkan sekarang nona menjadi lebih kuat dari sosok gadis yang ku layani dulu." Kata Emely.