"Eh?"
Kyoko tersenyum manis. "Aku juga sama sepertimu sering menyangkal soal hubunganku dengan Aoi. Hanya sebatas sahabat." katanya pelan.
"Benarkah?" tanya Sayuri ragu-ragu.
"Aku selalu mengomel kalau Aoi membuat ulah. Aku tidak pernah mau mengakui dia sebagai pria." kata Kyoko sambil menatap langit yang berwarna jingga. "Tapi karena kami selalu bersama-sama dan Aoi selalu selalu menyemangati dan menunjukan apa yang dia rasakan. Akhirnya aku perlahan mulai mengakui Aoi sebagai teman, lalu sebagai sahabat dan akhirnya sebagai pria yang paling kucintai."
Blush.
Pipi Sayuri memerah entah karena apa.
Entah karena kata-kata Kyoko yang 'romantis' atau karena kata-kata tadi sungguh benar-benar mirip dengan hubungannya dan Shigure, sampai-sampai ia terkadang membandingkan dia dengan pria lain.
"Shigure terlihat sangat menyukaimu loh. Apa kau yakin ingin menyia-nyiakan dia?"
"Aku," Sayuri terdiam sebentar. "Tidak mungkin dia menyukaiku."