"Kamu sendiri bahkan bisa tahu, betapa adikku tersiksa berada di sana, hidup miskin serba kekurangan, dan dia harus mencari uang banting tulang, siang dan malam, kami sebagai keluarganya tidak terima dengan perbuatan wanita tersebut," ucap Raven dengan nada yang rendah namun penuh penekanan.
Pria itu merasa sangat marah, kepada sang penculik, yang notabene adalah ibu Melati.
Wanita itu benar-benar sudah memisahkan dia dan sang adik, serta membuat ibunya bersedih.
Karena itu Raven dengan seluruh keyakinannya, ingin membuat wanita paruh baya itu menanggung semua akibat, yang sudah dia tanam.
"Tapi aku masih tidak percaya, kalau Mawar adalah adiknya Kak Raven, aku melihat ibu Melati begitu baik, serta terlihat begitu menyayangi Mawar dengan tulus, tidak percaya kalau ibu Melati adalah seorang penculik," lirih Arjuna dengan nada yang rendah.
Wanita paruh baya itu kini selalu ada di pikiran Raven dan Arjuna. Arjuna bahkan kini terlihat begitu kebingungan.
