Tatapan mata yang sendu, tatapan yang sangat menggairahkan, seperti seseorang yang sudah lama merindu, akhirnya dia berjumpa.
Sebuah dahaga di dalam hati karena sudah lama tidak bertemu. Tiba-tiba datang di hati ibu Sinta.
Entah kenapa perasaan itu muncul secara tiba-tiba. Padahal sebelumnya ibu Sinta sangat membenci Mawar.
Wanita yang sudah mengambil kebahagiaan putrinya Rose dan juga Risa.
Sebuah kebahagiaan yang seharusnya di dapatkan oleh kedua putrinya, kini malah di dapatkan oleh Mawar seorang wanita yang asing.
Tapi perasaan benci dan kesal itu tiba-tiba saja sirna, lenyap bagaikan di bawa oleh embusan angin.
Mawar menyadari tatapan ibu Sinta yang tidak biasa. Wanita itu kembali membalas tatapan wanita paruh baya tersebut. "Apakah ada yang aneh dengan wajahku?"
Ibu Sinta seolah tidak mendengar ucapan Mawar. Wanita itu terfokus pada sebuah kerinduan yang mendalam. Seperti ada sebuah nyanyian yang didengarkan kalau itu.