Terjadi keheningan di antara mereka saat suasana menjadi berat dan suasana hati mereka menjadi sedih. "Jadi, apa pentingnya untukku kembali jika aku tidak bisa bertemu lagi dengannya…" Senja menatap ke arah ruang jarak.
Ini adalah tempat yang tenang dan indah, jika saja Senja tidak sedang berada dalam keadaan putus asa ia pasti sudah menikmati pemandangan ini.
"Seperti apa yang terjadi kepada kami. Aku pikir itu akan terjadi padamu saat kau memutuskan untuk kembali." Yun melirik Senja. "Ini adalah pendapatku sendiri. Walaupun itu hanya satu hari sebelumnya, itu layak untuk dicoba."
Senja menatap Yun dengan matanya yang terlihat muram, mencari penegasan.
"Riana sangat layak untuk diperjuangkan. Bahkan jika hanya ada satu persen kesempatan untukku bisa bertemu dengannya lagi, aku akan melakukan apapun dan bertaruh untuk satu persen itu." Yun menatap makam Riana dengan tatapan mata yang tulus. "Aku sudah melakukannya."