"Ku pikir temanku memberi Kau lebih banyak uang daripada harga obat yang sebenarnya, tidakkah Kau ingin memberinya kembalian?" Tanya Senja santai.
Dia memiringkan kepalanya dan mendengus. "Kenapa, aku harus memberinya kembalian?! Anak itu mencuri obat- obatanku, aku sudah sangat baik dengan membiarkannya pergi."
"Jadi menurutmu itu adil?" Senja bertanya dengan tenang.
Lin menarik jubah Senja di sampingnya, memberi isyarat padanya untuk berhenti. Senja tidak menggubrisnya.
"Tentu saja tidak!" Orang itu ingin mengatakan bahwa anak itu masih berhutang maaf padanya tapi tiba-tiba dia menerima tendangan di dadanya yang membuatnya terjatuh ke belakang.
Sebelum dia bisa berdiri, tendangan lain jatuh ke pantat dan punggungnya. Dia berteriak kesakitan.
Lin yang melihat peristiwa ini terpana dengan aksi Senja dan saat ia sadar kembali, Senja sudah menghajar lelaki tersebut hingga babak belur.