___
___
"Sarada, sebelum kau tau dan membenciku. Aku akan membuatmu menyukaiku. Walau kau memanggil ayahmu dengan sebutan paman," gumam Sasuke, memeluk putrinya dalam tidurnya.
____
____
Chapter 10
-
(Keluarga)
.
.
Sasuke Pov.
Aku terus memandang wajah, gadis kecil ini. Dia adalah putriku, Sarada Haruno.
"Tidurlah yang nyenyak ayah, akan kembali lagi," ucapku.
Aku berbisik di telinga kananya sambil berhenti merangkul tubuhnya.
Aku meraih kacamata berbingkai hitam, aku meletakan kacamata ini di dekat meja kecil sebelah kanan, sisi tempat tidur.
Aku beranjak dari tempat tidur, mulai melangkah maju menuju pintu keluar kamar ketika aku meraih gagang pintu. Aku melihat kearah putriku, yang sedang tertidur lelap.
"Walau kau memanggilku, paman.. Tapi, perasaanku sangat senang," gumamku.
Clekh.
Saat aku keluar dari kamar langsung melangkahkan kaki menuju ruangtamu. Aku akan menyambut kedatanganya saat tiba nanti. Haruno, semoga kau tidak kesal karena ulah kecilku ini, karena aku tidak memberitahumu sebelumnya.
Para pelayan setiaku membungkuk, menunjukkan rasa hormat mereka, aku balas dengan sedikit senyum untuk para pelayanku. Saat mereka menatap kearahku dengan ekspresi yang terlihat ramah.
Saat aku menuruni anak tangga. Aku terus menatap kearah pintu masuk dan di ruangantamu yang terlihat luas hanya ada beberapa pelayan yang masih terjaga.
"Sebaiknya kalian beristirahat dulu."
Aku memberi perintah mutlak untuk pelayan, agar mereka beristirahat. Aku ingin menyambutnya sendiri.
Aku duduk di sofa, menunggu, Haruno datang. Sesekali aku melihat jam tanganku juga sesekali menyamankan posisi duduk. Beberapa menit kemudian pintu mulai terbuka. Aku pun berdiri langsung menuju kearah pintu.
"Nona, Haruno?"
Aku hanya diam menatap intens kearah, Haruno yang terlihat khawatir.
"Sasuke, dimana Sarada?"
"Hnn.."
Aku hanya tersenyum, sambil menatap ekspresi yang terlihat panik.
"Sasuke?!"
Haruno berdiri tepat dihadapanku dan dibelakangnya terlihat Sai hanya diam.
"Sarada, ada di kamar. Tenanglah," ucapku.
Haruno, langsung menarik kerah bajuku. Dia menatapku intens.
"Kau, nekat sekali, kenapa tidak memberitahuku?!" Suara yang sangat nyaring membuatku ingin mengecup bibir manisnya.
"Hnn, tenanglah kau terlalu berlebihan, dia sedang tidur," jawabku.
"Mudah sekali kau bilang begitu?!"
"Nona, Haruno tenanglah, Sara baik-baik saja."
"Kau juga!! Mudah sekali bicara!! Tenang kau bilang?!" Haruno, membentak Sai dengan nada suara nyaring. Aku meraih bahu kanan Haruno, agar dia melihat kearahku.
"Hnn.."
"Heeh.. Aku ingin melihat putriku sekarang."
"Iya, aku mengerti," jawabku.
Aku meraih pergelangan tangan Haruno, membimbingnya agar mengikutiku. Haruno, menghela nafas beberapa kali ketika kami berdua menaiki anak tangga.
"Tenangkan dirimu, kau terlalu khawatir," ucapku.
"Tentu saja aku khawatir. Karena aku ini seorang ibu."
"Hnn," jawabku.
Sasuke Pov End.
.
.
Sakura terlihat sangat cemas terlihat jelas dari ekspresi wajahnya. Sasuke hanya memperhatikan, Sakura melangkahkan kakinya sedikit terburu-buru.
"Ini kamarnya?" Sakura bertanya kepada Sasuke. Sasuke hanya mengangguk satu kali.
Clekh.
Sakura membuka pintu, terlihat jelas dari sudut pandang Sakura, Sarada sedang tertidur pulas
Dia pun mulai melangkah maju menuju ketempat tidur. Sakura duduk ditepi tempat tidur sambil membelai surai hitam anaknya.
"Mama, sangat khawatir sayang." Sakura bergumam terdengar sedikit sendu, Sasuke terus memperhatikan Sakura, ia ikut duduk di tepi tempat tidur disebelah Sakura.
"Haruno, maaf soal kejadian ini." Sasuke terlihat menyesal dengan apa yang ia lakukan kelihatanya dia menyadari dampak yang dia perbuat.
"Iya Sasuke, tidak apa-apa, Sasuke maaf tadi aku kasar padamu."
Sasuke hanya tersenyum memperhatikan wajah, Sakura.
"Kau benar-benar telah menjadi ibu yang baik, padahal aku dulu-,"
"Stt.. Sudah lupakan masa lalu," ucap Sakura memotong ucapan Sasuke.
"Hnn."
Sasuke memperhatikan wajah, Sarada yang kini sedang terlelap tak sadar bahwa kedua orangtuanya telah ada didekatnya sekarang.
Tangan kanan Sakura meraih surai hitam milik Sasuke dan mulai membelainya lembut, sesekali menyisirnya dengan jemarinya.
"Sasuke, kau kelihatan lelah istirahatlah dulu."
"Tidak," jawab Sasuke, sambil menatap intens kearah wajah Sakura. Sakura hanya menghela nafas dan merapikan kerah baju Sasuke.
"Kau masih keras kepala."
Sakura bergumam, Sasuke langsung menyetuh pipi Sakura dengan telapak tangan kanannya.
"Sasuke, aku sangat bahagia, karena kau sudah berubah lebih baik. Aku sangat senang harapanku selama ini akhirnya terwujud."
Ucapan Sakura yang diiringin bulir airmata. Membuat Sasuke membulatkan mata. Sasuke tersenyum sambil menghapus airmata yang membasahi pipi Sakura.
"Aku, janji kejadian masa lalu itu tak akan pernah terjadi lagi."
Ucapan Sasuke membuat Sakura terlihat bahagia lalu ia memeluk Sasuke seakan membenamkan wajah di dada bidang Sasuke. Sasuke mulai membelai surai merah muda halus milik Sakura, Sakura menempelkan pipinya di dada kiri Sasuke lalu ia memejamkan mata.
"Perubahanmu, membuatku nyaman, tetaplah seperti ini Sasuke."
"Hnn."
Sasuke terus membelai surai merah muda Sakura. Sakura mulai terlelap. Sasuke merangkul tubuh Sakura, walau hanya dengan tangan kanannya saja.
"Tidurlah, Sa, Haruno."
"Kenapa berhenti, memanggil namaku?"
Sasuke membulatkan mata. Sakura memperhatikan Sasuke.
"Kau belum tidur?" tanya Sasuke.
Sakura mendekatkan wajahnya ke wajah Sasuke. "Sasuke coba sebut namaku, aku ingin mendengarnya."
"Sa."
"Ayo cepat aku ingin dengar," ucap Sakura terkadang terkekeh pelan.
"Sakura?" Sakura tersenyum bahagia setelah mendengar ucapan Sasuke.
Cuph..
Sakura mengecup bibir Sasuke sekilas lalu memeluk Sasuke, menempelkan pipi di dada bidang Sasuke. Sasuke hanya terdiam lalu mulai membentuk senyuman.
"Mama, bangun sudah pagi."
Sasuke menoleh kearah Sarada yang sedang mengigau, Sakura hanya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Sasuke.
"Me, memalukan," gumam pelan Sakura.
Sasuke terus membelai surai merah muda milik Sakura, sambil memejamkan mata. Sakura benar-benar terlelap suara dengkuran halus memecahkan suasanan hening yang sempat Sasuke rasakan, Sasuke membaringkan Sakura di tempat tidur. Sasuke mengecup kening Sakura lalu kening Sarada, setelah itu ia keluar dari kamar itu.
NEXT
Chapter 11
(Awal yang baik)