"Entahlah... Mungkin aku akan fokus bekerja hingga rambutku memutih dan mati dengan rasa sepi."
"Jadi saat bersamaku, kamu tidak merasa kesepian?"
Lucy langsung merasa tegang, ia tidak memikirkan ucapannya sebelumnya dan akhirnya tanpa sengaja ia mengakui perasaannya pada Ghani.
Perasaan yang hanya dapat ia rasakan jika sedang bersama dengan Ghani.
Diamnya Lucy serta ekspresi tegangnya membuat Ghani langsung menyambar bibir Lucy tanpa menunggu Lucy menjawab pertanyaannya.
Sentuhan Ghani yang lembut perlahan berubah menuntut.
"Aku tidak pernah ingin menyentuhmu sebanyak aku ingin menyentuhmu hari ini."
Lucy mengerang, tubuhnya perlahan rubuh ketika Ghani mulai menyesap lehernya dan menjelajahinya.
"Ghani..." Lucy tidak kuasa mengerang dan menyebut nama Ghani, membuat Ghani sangat puas dengan apa yang telah ia lakukan kepada Lucy.