Dalam sekejap, Cheng Peini bagai bebek yang disambar petir. Seluruh tubuhnya seketika membeku. Wajahnya tampak tercengang, dia ingin marah dan juga merasa kesal. Raut wajahnya menjadi sangat jelek.
"Ada apa?" Li Xinyao melihat ada yang aneh dengan ekspresi Cheng Peini.
"Lelaki tua?" Cheng Peini menggertakkan giginya.
"Apa?" Li Xinyao merasa tidak senang dengan nada bicara Cheng Peini.
"Li Xinyao, ada batasnya untuk melakukan candaan." Cheng Peini merasa sangat cemburu, dia sama sekali tidak menyangka Gu Xiaoran mendapatkan kesenangan di bawah tubuh Mo Qing.
"Apa maksudmu? Aku dengan baik hati membantumu. Kenapa kamu berbicara seperti ini denganku?"
"Orang yang membuat Gu Xiaoran merasa senang bukan lelaki tua yang kamu katakan, melainkan Mo Qing!" Cheng Peini memelototi Li Xinyao, seolah ada api yang membara di matanya. Cheng Peini ingin melemparkan ponselnya ke wajah Li Xinyao untuk menghancurkan wajahnya yang sombong.