Chereads / Sentuhan Dendam Penuh Gairah / Chapter 31 - Nyali yang Cukup Besar

Chapter 31 - Nyali yang Cukup Besar

Walaupun jadwal negosiasi yang sudah ditetapkan masih besok lusa, namun Mo Qing memang berniat untuk datang lebih awal. Ada beberapa hal yang harus diurusnya terlebih dahulu agar dapat memastikan kelancaran proses negosiasi.

Demi gadis sialan ini, Mo Qing telah rela kehilangan kesempatan emas dan mengakibatkan negosiasi yang akan dia lakukan besok lusa menjadi lebih berat. Namun Gu Xiaoran malah berkata padanya bahwa dia lebih baik berlutut di hadapan Feng Gang sialan itu semalaman penuh. Keterlaluan! Seharusnya aku biarkan saja dia mati! Batinnya karena merasa kesal.

"Tuan Muda, apa aku harus mengirimkan orang untuk mengikuti Nona Gu?" tanya Lin Yizhi sambil menoleh ke kursi belakang. Namun Mo Qing tampak mengabaikannya, bosnya itu menutup matanya dan terdiam begitu saja.

Namun, tepat ketika Lin Yizhi mengangkat teleponnya hendak menyuruh orang untuk mengawasi Gu Xiaoran, tiba-tiba terdengar suara Mo Qing yang membentak dari kursi belakang, "Putar balik sekarang juga!"

Lin Yizhi menahan diri untuk tidak tertawa. Jelas-jelas sangat mengkhawatirkan Gu Xiaoran, tapi masih saja berlagak sok keren dan tidak peduli. Dia sangat tahu bahwa gadis itu merupakan orang yang sangat berharga bagi bos besarnya itu. Hanya dalam dua atau tiga kalimat sederhana saja, sudah dapat mampu memutar balik suasana hati tuan mudanya itu.

Di saat yang sama, Gu Xiaoran merogoh kantong saku celana jeansnya. Hanya ada uang sebanyak 1000 Yuan dan selembar kartu gold tanda keanggotaan member Tiandu yang merupakan hotel berbintang lima di kota ini. Sehari sebelum pertunangannya, Cheng Xiaoyue memberikan kartu itu padanya dan telah mengisi saldo di dalamnya. Lalu dengan bercanda, temannya itu berkata bahwa hadiah itu untuk mempermudah dirinya jika ingin berselingkuh.

Cheng Xiaoyue merupakan sahabat baiknya. Gadis itu sama dengannya, mereka berdua hanyalah siswa dari keluarga biasa yang bersekolah di sekolahan ternama yang penuh dengan para anak-anak konglomerat di dalamnya.

Perbedaannya adalah uang sekolah Cheng Xiaoyue disponsori oleh seseorang. Sedangkan uang sekolahnya sendiri merupakan… Mengingat hal itu, Gu Xiaoran tersenyum pahit. Dulu dia berpikir bahwa ayahnya telah dengan sangat bersusah payah untuk menyekolahkannya di sekolah ternama tersebut. Namun, sekarang dia mengetahui bahwa uang sekolahnya didapat dengan cara yang tidak halal dan sesulit yang dibayangkannya sebelumnya.

Kesehatan Cheng Xiaoyue tidak terlalu baik. Dia memiliki penyakit komplikasi yang sering kumat kurang lebih satu atau dua kali setiap tahunnya. Gu Xiaoran sendiri sebenarnya merasa senang karena sahabatnya itu sedang berada di Qingshan beberapa hari belakangan ini. Sehingga gadis itu tidak dapat menghadiri pesta pertunangannya dan melihatnya dipermalukan.

Tepat sehari sebelum pertunangannya, rumahnya terbakar oleh api hingga rata ke tanah. Tidak sehelai baju pun yang sempat dia selamatkan dari kebakaran tersebut. Ayahnya memang memberinya uang 1000 Yuan agar dia membeli beberapa pakaian sementara waktu sampai ayahnya menemukan rumah kontrakan sementara dan perlahan-lahan membelikan baju baru untuknya. Akan tetapi saat ini, ayahnya malah tiba-tiba dikirim ke Jiangzhou untuk mengurus pekerjaan.

Jika Gu Xiaoran kembali ke vila di Teluk Jinsha, sebenarnya telah tersedia berpuluh-puluh pasang pakaian untuknya. Namun dia sama sekali tidak ingin kembali tinggal di sana dan menjadi seperti seorang wanita simpanan milik Mo Qing. Sedangkan vila milik Han Ke, dia terlebih tidak akan mungkin untuk pergi ke sana. Untungnya, di kamar asramanya, dia masih memiliki dua helai pakaian lama yang ditinggalkannya di sana.

Dengan kesal Gu Xiaoran menendang kaleng kosong yang ada di dekat kakinya hingga terbang dan menabrak mobil mewah yang tiba-tiba berhenti di hadapannya. 

Mati sudah! Batin Gu Xiaoran hampir menangis. Belum selesai satu permasalahannya, sudah timbul lagi masalah yang baru. Mobil mewah tersebut memiliki tipe dan warna yang sama persis dengan mobil Mo Qing yang baru saja pergi meninggalkan dirinya. Harga sebuah mobil itu mencapai puluhan juta Yuan, dan tentu saja dia tahu bahwa dirinya tidak akan mampu mengganti rugi dengan uang 1000 Yuan yang ada di saku celananya.

Pintu mobil tiba-tiba terbuka. Gu Xiaoran pun telah menguatkan hatinya dan melangkah mendekati mobil tersebut untuk meminta maaf. Dia berharap bahwa pemilik mobil itu dapat bermurah hati untuk memaafkannya dan tidak memintanya untuk mengganti rugi setelah melihat niat baiknya.

Namun tidak disangka-sangka, sebuah suara yang sangat dingin datang dari dalam mobil dan berkata, "Gu Xiaoran, ternyata nyalimu besar juga ya. Berani-beraninya kamu merusak mobilku."

Seluruh tubuh Gu Xiaoran dipenuhi oleh keringat dingin, lalu dia berdiri tegak dengan ketakutan. Dia tidak dapat melihat sosok yang berada di dalam mobil tersebut, namun dia dapat membayangkan ekspresi orang tersebut yang seolah ingin menelannya hidup-hidup saat ini.

"Mo… Mobilmu tiba-tiba berhenti di depanku sewaktu tadi aku menendang kaleng itu. Kejadian barusan tidak ku sengaja," ucap Gu Xiaoran sambil menjauh dari pintu mobil tersebut.

Sang sopir terkekeh mendengar perkataan Gu Xiaoran, begitu juga dengan Lin Yizhi yang tidak lagi mampu menahan tawanya. Kemudian, Mo Qing segera menoleh dengan wajah yang sangat menyeramkan, dia menatap tajam ke arah sang sopir dan asistennya yang terlihat berusaha keras untuk memasang muka datar pada wajah keduanya. Pria paruh baya yang berada di kursi pengemudi itu melirik ke arah kaca spion dan mendapati majikannya sedang memelototinya dengan tatapan seolah ingin membunuhnya saat itu juga. Dengan cepat, dia mengatupkan kedua bibirnya erat-erat, takut ikut-ikutan terkena dampratan tuan mudanya itu.

"Masuk ke mobil!" ucap Mo Qing sambil mendengus kesal. Jika dia mempermasalahkan setiap hal kecil dengan gadis sialan ini, bisa-bisa membuatnya mati muda.