Rumah Besar Jia Yuan tidak memiliki baju perempuan, Gu Zhishen mengambil kemeja barunya sebagai pengganti piyama untuk Yun Jianyue.
Yun Jianyue baru sadar bahwa tubuh Gu Zhishen benar-benar sangat tinggi. Saat ia mengenakan bajunya, bajunya sangat besar, panjang bajunya bahkan sudah sampai menutupi bawah lututnya. Ya, bajunya terasa sangat longgar di badannya, menunjukkan sosok seksi dan mempesona yang sulit diucapkan.
Tatapan pertama ketika Gu Zhishen melihat Yun Jianyue yang berdiri di depan kamar mandi adalah ia langsung kepikiran dengan kata-kata Bai Chang'an itu. Ia jadi ingat bahasan mengenai perempuan akan terlihat seksi ketika ia mengenakan kemeja pria.
Yun Jianyue sudah mengeringkan rambut basahnya menjadi setengah kering saat dirinya masih di dalam kamar mandi, rambutnya yang setengah kering menyandar di pundaknya membuat kemeja putih yang dikenakannya terciprat basah menjadi transparan, kulitnya yang putih halus tampak terlihat dengan samar dari kemeja itu, sungguh menggoda.
Seketika sepasang mata yang jernih tertutup oleh kabut, cantik dan buram.
Jakun Gu Zhishen yang seksi bergulir ke atas dan bawah, ia bisa merasakan suhu badannya yang menjadi panas.
Salahnya sendiri jika perempuan yang ada di depannya ini begitu mempesona.
Padahal biasanya tidak begitu kelihatan, ternyata bentuk badan Yun Jianyue lumayan bagus. Meskipun tidak terlalu besar, tetapi ia tetap menyukai kekasihnya ini.
Cahaya yang ada di bawah mata Gu Zhishen langsung menyapu ke pakaian Yun Jianyue yang masih basah di gantungannya. Baju itu digantungkan tepat di belakang Yun Jianyue, kotak sabun juga tidak ditutup dengan baik… Alis hitamnya perlahan-lahan mengerut.
"Kenapa?" Yun Jianyue melihat Gu Zhishen yang memandangnya dengan tatapan yang aneh pada waktu yang lama. Ia pun penasaran dan bertanya kepadanya.
Gu Zhishen menjawabnya dengan tindakan memeluknya hingga mengangkatnya ke udara menggunakan kedua tangannya yang kuat. Dengan cepat ia berjalan menuju tempat tidurnya yang besar dan bergegas masuk di dalam kamar tidurnya.
Yun Jianyue tiba-tiba merasa dirinya telah melayang ke udara, belum sempat bereaksi, dirinya sudah diletakkan di tempat tidur yang empuk dan besar. Bayangan hitam langsung menekan di atasnya dan bibirnya langsung dipenuhi dengan suhu yang mendidih.
Ketika Gu Zhishen meletakkannya di tempat tidurnya, ia meletakkan telapak tangannya di belakang kepala Yun Jianyue dan kini menjadi bantuannya mendalamkan ciumannya. Ciuman ini lembut dan ganas, penuh dengan kekuatan dan penjarahan.
Yun Jianyue langsung terengah-engah dengan ciumannya, karena napasnya yang mendesak, dadanya yang bergelombang bergesekkan dengan dada Gu Zhishen yang berotot. Alhasil, hal itu menyebabkan gairah Gu Zhishen makin tidak bisa tertahankan dan menciumnya lebih ganas lagi.
Telapak tangannya yang besar masuk dari bawah kemeja dan perlahan-lahan naik dari pinggangnya ke atas.
Yun Jianyue merasakan suhu panas dari telapak tangannya dan badannya jadi gemetar tidak terkendali. Di saat yang sama ia merasa bahwa jantungnya juga berdetak dengan cepat. Tidak memahami alasan yang membuatnya merasa canggung serta penyebab tangan Gu Zhishen bisa begitu panas. Hal itu justru membuat seluruh badannya juga ikut panas dan terasa mendidih.
Gu Zhishen sangat puas dengan hal yang dipegang di telapak tangannya. Ia merasa bahwa Yun Jianyue sudah sesak napas, ciumannya perlahan melambat. Seketika dengan lembut diremasnya bagian itu dan sekali-kali menciumnya dengan ringan.
Mata Yun Jianyue yang buram secara bertahap menjadi jernih kembali dan terengah-engah. Melihat mata Gu Zhishen yang membara, warnanya tampak merah bagaikan mau mengalirkan darah. Dengan bingung ia bertanya, "Kamu... malam ini kok begitu aneh?"
Bukan hanya ciumannya yang ganas, ia bahkan meremas payudaranya secara konstan, dan kini matanya pun memerah bagaikan mau mengalirkan darah, sungguh aneh sekali!
Mata Gu Zhishen menatap ke matanya yang jernih. Dalam seketika ia tidak tahu harus menangis atau tertawa. Ia hanya menundukkan kepalanya dan menggigit ujung hidungnya yang bundar, "Tanyakan pada dirimu sendiri!"
Sambil mengatakannya, ia menggesekkan bagian tengah celana piyamanya kepada kaki Yun Jianyue.
Yun Jianyue berseru dengan kaget, "Kamu menusukku dengan apa? Keras dan panas sekali..."
Sambil berkata, Yun Jianyue sambil mengulurkan tangan menuju arah kakinya. Ia ingin tahu hal yang sebenarnya disembunyikan dalam celananya.
Gu Zhishen sekali tangkap tangan kecilnya yang telah bebas menyentuh hal itu, matanya menetap kepadanya dan bertanya, "Apa kamu sudah menginginkan seorang anak?"
"Anak?" Yun Jianyue menggelengkan kepalanya, "Aku tidak ingin mempunyai anak kok!"
Hmmm tidak ingin?
Gu Zhishen mengerutkan alis matanya dan menyipitkan matanya. Ia melihat Yun Jianyue dengan heran. Hari ini Yun Jianyue mengatakan kalau dirinya sudah tidak muda, teman seumuran sudah memiliki anak, hal ini bukankah artinya ia menginginkan seorang anak?
"Jadi kamu belum ingin punya anak?"
Yun Jianyue menjawab dengan cepat dan tegas, "Tidak."
"Kenapa?" Tanya Gu Zhishen.
"Aku merasa diriku sendiri masih terlalu muda, bagaimana bisa melahirkan seorang anak?" Sambil mengatakannya, tangan yang ditangkap Gu Zhishen sekali lagi berjalan menuju celana piyama Gu Zhishen, "Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan? Kemarin di rumah sakit juga barang ini yang menusukku, kan!"
Umur sekitar 24 tahun, bagi Gu Zhishen yang sudah berumur 32 tahun, memang terlihat masih muda. Yun Jianyue yang ada di matanya juga memang masih seperti anak kecil.
Alhasil ia pun jadi bimbang, dirinya bingung antara ingin "menidurinya" dan "tidak menidurinya".
Yun Jianyue berbeda dengan para perempuan yang pernah mendekatinya. Ia adalah putri kedua Yun Xiaotian, juga masih pertama kali melakukan ini. Karakternya juga terlihat polos. Jika dirinya mau, hal yang dipertimbangkan Gu Zhishen adalah kesukarelaan dari kedua pihak untuk melanjutkan hubungan yang intim ini. Kalau Yun Jianyue bilang dirinya mau mempunyai anak, maka sebagai suaminya, ia akan menidurinya malam ini juga. Bagaimanapun Yun Jianyue adalah istrinya, anak yang dilahirkan juga tentu harus anak darinya.
Tetapi Yun Jianyue baru saja mengatakan bahwa ia tidak ingin mempunyai anak. Sekarang, hal yang dipertimbangkannya adalah menidurinya sekarang atau menunda dulu hingga istrinya menginginkan anak.
Gu Zhishen adalah pria berusia 32 tahun yang sudah dewasa, bukan lagi anak laki-laki berumur 23 tahun yang masih muda. Ia tidak mungkin bisa memikirkan sesuatu secara labil tanpa mempertimbangkan akibat yang akan terjadi.
Walaupun sekarang Gu Zhishen sangat yakin bahwa dirinya sangat menginginkan badan Yun Jianyue yang masih muda. Namun di saat yang bersamaan, ia tetap masih memiliki beberapa kekhawatiran. Bagaimanapun, Yun Jianyue masih muda dan polos, membuat hati Gu Zhishen tidak tega.
"Kalau kamu ingin tahu barang apa yang aku sembunyikan, maka kamu harus melahirkan anakku." Gu Zhishen menangkap erat tangan halusnya itu.
Gu Zhishen sekali lagi mengungkit agar Yun Jianyue mau mempunyai anak. Namun, Yun Jianyue pun segera berkilah dengannya, "Kalau begitu aku tidak jadi lihat, aku tidak mau melahirkan anak!"
Yun Jianyue masih belum ada keinginan memiliki anak. Ia masih ingin memiliki kehidupan yang bebas untuk beberapa tahun lagi. Ia tidak ingin memiliki anak secepat ini, tidak ingin menjadi seorang ibu secepat ini, ia bahkan tidak tahu cara menjaga seorang anak.
Sebaliknya, Gu Zhishen yang mendengarkan jawabannya bahwa ia tidak ingin mempunyai anak, alis matanya mengangkat. Seketika wajah tampannya mendekat pada Yun Jianyue. Napas yang panas langsung berhembus ke wajah Yun Jianyue dan membuatnya tertawa lepas dan menolehkan kepalanya, "Kamu jangan begitu dekat, napasmu tertiup ke wajahku, rasanya gatal sekali!"
"Kalau begitu kamu katakan kepadaku, kamu tidak ingin mempunyai anak sekarang, atau kamu tidak ingin mempunyai anakku?" Nada Gu Zhishen yang rendah mengungkapkan penindasan.
Yun Jianyue menolehkan kepalanya dan kembali melihat ke matanya, "Apa perbedaannya?"
"Ada!" Mata Gu Zhishen yang panas seperti dua nyala api yang mau membakarnya, "Kalau kamu hanya tidak ingin mempunyai anak sekarang, maka aku akan mempertimbangkan apakah mau melanjutkannya, tetapi kalau kamu tidak ingin mempunyai anakku…" Kata-katanya terjeda. Sambil memikirkan sesuatu, Gu Zhishen menyipitkan matanya dan melanjutkan perkataannya dengan nada yang mendominasi, "Maka malam ini aku pasti melanjutkannya!"
Yun Jianyue mendengar dengan pusing, "Kamu mau melanjutkan apa?"
Alis hitam Gu Zhishen sedikit mengerut. Oh, gadis kecil, kenapa setiap pada detik ekstrim ini kamu selalu menjadi bodoh?
Bibir Gu Zhishen mendekati daun telinga Yun Jianyue, nadanya yang rendah dengan menggoda mengatakan satu kata itu, "Bercinta!"
Napas Yun Jianyue terhenti, wajahnya memerah dalam seketika menyebar ke lehernya, dengan panik ia segera menjawab, "Aku tidak mau, aku tidak mau mempunyai anak denganmu..."
Wajah Gu Zhishen segera menyuram, jadi dia tidak ingin melahirkan anaknya?
Yun Jianyue melihat aura dingin yang menyebar di mata Gu Zhishen, menyadari kalau dirinya mungkin telah salah bicara, maka ia pun menjelaskannya, "Maksudku, aku tidak mau melakukan itu denganmu, tidak mau punya anak denganmu itu sekarang... Aku bukan bermaksud seperti tadi..."
Sebelum Yun Jianyue selesai berbicara, Gu Zhishen menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya, menghalangi kata-katanya yang kacau dan tidak berstruktur sekali lagi keluar dari mulutnya.
Yun Jianyue tertegun dan diam.
"Maksudmu kamu tidak mau melakukan itu bersamaku dan tidak ingin mempunyai anak sekarang. Namun bukan karena orang itu adalah aku, maka kamu tidak mau melakukannya, begitukah?"
Gu Zhishen memundurkan kepalanya dari wajah Yun Jianyue dan bertanya kepadanya dengan lembut.