Chereads / Ketika Tak Bertemu / Chapter 49 - Belum Menghangatkan Tempat Tidur, Kohabitasi Sebelum Menikah

Chapter 49 - Belum Menghangatkan Tempat Tidur, Kohabitasi Sebelum Menikah

Kalau dengan kecepatan biasanya, Gu Zhishen kini sudah selesai mengelilingi Jia Yuan. Sayangnya hari ini ia sedang bersama Yun Jianyue, maka ia melambatkan kecepatannya dan berlari di sampingnya. Namun stamina Yun Jianyue benar-benar jauh lebih buruk dari perkiraannya…...

Mereka baru mulai saja, Yun Jianyue sudah mengeluh kecapekan. Ia terengah-engah dan tidak bisa melanjutkannya lagi. Gu Zhishen pun berbalik untuk melihat keadaan Yun Jianyue yang sudah berjongkok di tepi jalan seperti anak kecil yang dibuang di jalanan.

"Ayo berdiri, lanjutkan!"

Yun Jianyue mengangkat kepalanya, rambutnya sudah dibasahi oleh keringat. Ia melihat ke wajah Gu Zhishen yang buram di bawah sinar matahari ini. Sambil mengambil napas, ia juga melambaikan tangannya, "Tidak bisa, aku sudah tidak kuat lari lagi."

Napas Gu Zhishen mulai distabilkan, ia membungkukkan pinggangnya dan menarik Yun Jianyue dari lantai dengan kuat, "Selesaikan satu putaran lagi, kalau tidak kamu tidak ada sarapan."

"Aa!" Yun Jinyue meraung dengan lemas, kemudian berdiri dengan enggan dan mengikutinya di belakang.

Saat ini punggung Gu Zhishen menggantung di depan mata Yun Jianyue. Sekarang ia merasa Gu Zhishen bagaikan seorang pelatih iblis.

Meski demikian, sifat Yun Jianyue sangat berlawanan dengan Yun Siwan. Yun Siwan sagat suka bergerak dan melompat-lompat ke sana dan ke sini sejak kecil, Seperti seorang laki-laki yang tidak bisa berhenti untuk sejenak pun. Yun Xiaotian juga sering mengatakan bahwa Yun Siwan menderita ADHD dengan tidak berdaya. Sedangkan Yun Jianyue sifatnya lebih kalem, ia tidak suka dengan olahraga berat seperti berlari atau meloncat, ia lebih memilih duduk atau baring. Ia lebih suka membaca buku atau bila perlu berbaring hingga tertidur. Alhasil, ketika ia mulai sekolah, pada dasarnya ia selalu gagal dalam pelajaran olahraga dari SD sampai perguruan tinggi. Setiap kali kalau bukan dirinya berusaha sekuat tenaga maka ayahnya, Yun Xiaotian yang negosiasi dengan manajemen sekolah mengenai masalah ini.

Chen Xiaoxiao bahkan pernah bermaksud meminta Yun Jianyue pergi olahraga. Tetapi dibandingkan Yun Siwan yang terlalu suka bergerak, Yun Xiaotian lebih suka dengan anak bungsunya yang kalem. Ia mengatakan bahwa di rumah sudah ada seekor monyet sehingga ia sangat menentang Chen Xiaoxiao mencarikan seorang pelatih kepada Yun Jianyue.

Tidak disangkanya, ia bisa menghindari Chen Xiaoxiao namun tidak bisa menghindari Gu Zhishen. Di Jia Yuan ini tidak ada kedua orang tua Yun Xiaotian yang bisa melindunginya, sehingga ia hanya bisa berusaha berlari.

Tanpa sadar Gu Zhishen sekali lagi berlari mendahului Yun Jianyue, ia membalikkan badannya tidak nampak sosok Yun Jianyue ikut di belakangnya. Ia pun menghentikan langkah larinya dan menunggu di tempat.

Setelah lima menit, ia masih belum melihat sosok Yun Jianyue. Gu Zhishen mulai khawatir dan berlari kembali.

Gu Zhishen melihat sosok Yun Jianyue yang sudah tidak melanjutkan larinya jauh di tepi jalan sana. Dari pandangannya, Yun Jianyue tampak berdiri sambil menyandarkan badannya di tepi jalan..

"Jianyue, kenapa?" Gu Zhishen mendekatinya dengan perlahan dengan penuh rasa heran.

Sebaliknya, Yun Jianyue mendengar suara Gu Zhishen yang memanggilnya. Ia mengangkat kepala dan melihatnya, wajahnya pucat, dan dahinya juga dibanjiri dengan keringat. Dalam keadaan seperti ini, napasnya terengah-engah, sudut bibirnya juga mengaitkan sebuah senyuman kecil, "Aku tidak apa-apa, hanya terasa sedikit mual ingin muntah, sedikit dingin..."

Dingin?

Bagaimana musim seperti ini bisa dikatakan dingin? Apalagi ia sedang lari sekarang!

Yun Jianyue belum sempat mengatakan seluruh kalimatnya, tiba-tiba ia kehilangan kesadaran dan seluruh tubuhnya jatuh ke tanah.

Mata elang Gu Zhishen segera mengencang, Langkahnya yang semula biasa dengan cepat berlari ke arahnya dan memeluknya di lengannya. Secara perlahan ia berjongkok untuk membopong tubuh Yun Jianyue dengan benar.

"Jianyue, Jianyue..." Gu Zhishen memanggil namanya namun tidak mendapatkan respon yang diharapkan.

Gu Zhishen memeluknya berdiri dan memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya. Setelah satu menit, merasa kecepatannya terlalu lambat, ia pun mulai lari.

Belum masuk ke dalam rumah, ia sudah memanggil Zeng Pei dengan nada yang keras, "Cepat panggil Bai Chang'an ke sini!"

Zeng Pei tidak mengetahui hal yang telah terjadi, namun ketika ia melihat Yun Jianyue yang pingsan, ia segera menelpon ke Bai Chang'an.

Kemarin Gu Zhishen mengutus Bai Chang'an ke kota C mengurus pekerjaannya. Tentu saja, orang itu baru kembali subuh ini. Namun kebetulan orang itu tinggal juga tidak jauh dari Jia Yuan. Dengan mobil, hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit perjalanan saja.

Lima menit kemudian ketika Gu Zhishen memeluk Yun Jianyue ke dalam rumah. Yun Jianyue pun bangun, seluruh badannya dibasahi oleh keringatnya. Ia mengambil napas dalam secara terus-menerus bagaikan mau kehabisan napas.

Awalnya Yun Jianyue dalam posisi sedang terbaring, Gu Zhishen membuka resleting baju olahraganya dan membantunya duduk. Telapak tangannya yang hangat terus menerus mengelus punggungnya.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?"

Yun Jianyue merasa dirinya sudah baikan, melihat ke wajahnya dan bingung, "Aku kenapa?"

"Kamu pingsan ketika lari tadi." Gu Zhishen mengambil tisu dan mengelap keringatnya, "Apa kamu merasakan sesuatu yang tidak enak? Nanti Lao Er akan segera datang, biarkan ia memeriksa badanmu!"

Pingsan?

Yun Jianyue mengambil napas dalam sambil berpikir, sepertinya masalah ini cukup serius.

Namun Gu Zhishen melihatnya sudah tampak membaik, wajahnya juga sudah tidak sepucat tadi. Dengan sigap, ia mengambil air hangat yang disediakan Zeng Pei kepadanya.

Yun Jianyue pun meminum airnya sebanyak dua teguk dan setelah itu menolaknya.

Gu Zhishen langsung meletakkan gelas air itu dan suara Bai Chang'an sudah terdengar duluan dari luar, "Kakak, kamu sungguh tidak manusiawi, aku akhirnya bisa kembali dari kota C. Tempat tidurku saja belum sempat aku hangatkan dengan badanku, tapi kamu sudah memanggilku ke sini dengan buru-buru. Apa kamu tidak takut aku mati karena kecapekan?"

Gu Zhishen membalikkan badannya dan melihat Bai Chang'an yang masih mengenakan baju piyama, alis matanya mengangkat, "Siapapun bisa mati kecapekan kecuali dirimu! Cepat kamu periksa Jianyue, tadi dia pingsan ketika lari pagi!"

Mata Bai Chang'an segera memancarkan sinar yang berkilau ketika ia melihat sosok Yun Jianyue di rumah kakak pertamanya. Ia pun kemudian tertawa dengan nakal dan terdengar seakan menyindir kakaknya itu.

"Kakak Ipar juga di sini ya! Kalian berdua lari pagi sama-sama... Apa kalian sudah memulai kohabitasi sebelum menikah secara malu-malu?"

Wajah Yun Jianyue segera memerah ketika mendengar kata-kata Bai Chang'an dan segera menyangkal, "Bukan, aku hanya..."

Kata-katanya belum selesai, Gu Zhishen sudah berdiri dari sofanya dan menghadap ke Bai Chang'an dengan geram. Namun sebelumnya ia menendang kaki Bai Chang'an, ia terlebih dulu memberikan sebuah peringatan, " Serius!"

Dirinya dan Yun Jianyue sama sekali bukan kohabitasi sebelum menikah, mereka jelas-jelas adalah kohabitasi hukum!

Bai Chang'an mengerti kakaknya sekarang sedang khawatirkan kesehatan istrinya, maka ia juga tidak menggodanya lagi. Setelah meletakkan kotak P3K, ia keluarkan stetoskop untuk mendengarkan jantung dan paru-paru Yun Jianyue. Tidak lupa juga untuk memeriksa pupil dan lidahnya. Bahkan, ia juga memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya yang sebenarnya ia sendiri tidak bisa menggunakan metode itu.

"Tidak ada masalah besar, intinya adalah badannya kaget karena olahraga yang terlalu berat. Ditambah lagi kakak ipar mungkin ada sedikit gula darah rendah." Bai Chang'an membiarkan Zeng Pei membereskan barang-barangnya, tatapannya melirik ke Gu Zhishen, "Kakak, kamu harus jaga tubuh Kakak Ipar yang kecil ini, malam hari sudah begitu lelah, pagi masih lari pagi sepertinya..."

Kata-katanya dipotong oleh tatapan dingin Gu Zhishen, "Tutup mulutmu itu!"

Ucapan sembrono yang diucapkan Bai Chang'an, Gu Zhishen sudah mendengarkannya pada waktu yang lama. Ia juga sudah biasa, tetapi beda dengan Yun Jianyue. Ia tidak mau Yun Jianyue menjadi seperti Bai Chang'an karena kebanyakan mendengar kata-katanya yang tidak beretika ini.

Bai Chang'an pun mengelus hidungnya dengan malu-malu, ia hanya tersenyum dan tidak berbicara.

"Dia sekarang bisa makan?" Gu Zhishen tanya.

"Hanya perlu istirahat sebentar, pada dasarnya tidak ada masalah besar. Lain kali hati-hati saja, jangan tiba-tiba olahraga terlalu berat. Walaupun mau olahraga berat juga harus dilakukan secara bertahap."

Kata olahraga berat sengaja ditekankan dengan jelas oleh Bai Chang'an.

Gu Zhishen dengan pelit tidak memberikan satu lirikan pun kepadanya, ia hanya menginstruksi Zeng Pei agar menyiapkan sarapan.

Bai Chang'an segera menambahkan, "Zeng Pei, aku mau makan steak lada hitammu!"

"Mau makan steak, makan di rumahmu sendiri!" Gu Zhishen jelas-jelas tidak mau Bai Chang'an sarapan di rumahnya.

Namun Bai Chang'an seperti tidak mendengar kata-katanya itu. Dengan tidak tahu malu mengatakan, "Steak yang di rumahku mana bisa dibandingkan dengan steak yang Zeng Pei masakkan! Kakak Ipar, bisa kamu jelaskan padanya?"

Yun Jianyue dengan bingung melihat ke arah mereka berdua. Ia sama sekali tidak mengerti hal yang dibicarakan mereka berdua.

Ia merasa sepertinya kata-kata yang dikatakan mereka berdua seperti memiliki arti yang berbeda dengan yang didengarkannya.